Hari Duka Cita

7 2 0
                                    

  Kabar mengejutkan datang dari batalyon tempat mereka tinggal, dikabarkan bahwa banyak prajurit TNI yang gugur disana karena tidak bisa membendung serangan zombie.

  Bu Nina pun juga dikabarkan tewas menggemaskan dan hal itupun sampai di telinga Mayor Rian dan anak-anak nya.

"Selamat siang Mayor Rian." Salam hormat Kapten Rizki pada Mayor Rian

"Siang, ada kabar apa di Batalyon, Kapten?" Tanya Mayor Rian

"Mohon maaf Mayor, istri anda Ibu Nina meninggal dunia karena serangan zombie, dan ini surat terakhirnya, beliau ingin anda membacanya, Silahkan." Ujar Kapten Rizki pada Mayor Rian sambil memberikan suratnya.

  Mayor Rian pun menerimanya, kemudian ia membaca surat tersebut hingga beliau menangis, berikut isi suratnya :

______________________________________________

Malang, 16 Maret 2019

Kepada Mayor Rian
Pujaan hatiku beserta
Anak-anak ku tercinta

Dengan penuh cinta dan kasih sayang, aku menuliskan surat ini untuk mu Rian Abdi Nagara sang pujaan hatiku yang telah membuatku jatuh hati karena kebaikan mu yang rela menolongku saat aku hampir tertabrak truk, yang rela kehujanan demi diriku, yang rela berjalan dari satu kecamatan ke kecamatan lainnya demi mengantarkan ku pulang, terima kasih atas semua itu Rian, aku juga berpesan padamu untuk saat ini jaga dirimu baik-baik dan jaga anak-anak kita dengan baik, karena waktu ku sudah tidak lama lagi, katakanlah hanya tinggal satu menit lagi, janganlah engkau menangis dan janganlah engkau sakit hati karena kepergian agar aku selalu tersenyum bisa melihat keluarga kita bahagia tanpaku.

Penuh Cinta❤️

Nina Wahyuananda

______________________________________________

Saat Mayor Rian sedang membaca surat sambil menangis beliau tidak sadar bahwa anak-anaknya dan teman-teman anaknya juga ikut membaca surat tersebut,

"Ayah, sudahlah jangan menangis kita ikhlaskan saja, semoga ibu tenang disana" Ujar Riko

"Iya Yah, karena dibalik semua ini masih ada hikmah" Sahut Riky

"Kami turut berduka cita🙏😢" Ucapan bela sungkawa Elisa, Natasya, dan Amanda

"Iya terima kasih." Jawab Aulia

"Baiklah semuanya, kita harus ke Batalyon untuk memakamkan orang-orang yang telah gugur menjalankan tugas." Ujar Jendral Susilo

"Siap laksanakan." Jawab mereka serentak

  Mereka pun pulang menuju Batalyon, setibanya di Batalyon mereka kaget karena disana banyak mayat berserakan dan darah mereka menggenang di jalan-jalan Batalyon.

   Hari itu mungkin sebagai hari duka cita keluarga Batalyon tersebut.

"Untuk mengenang jasa mereka yang telah gugur mendahului kita, alangkah baiknya kita mengheningkan cipta serta menyematkan pangkat istimewa dan luar biasa sebagai tanda penghormatan terakhir serta membaca doa menurut agama masing-masing agar mereka tenang di sisi-Nya, mengheningkan cipta mulai." Ujar Jendral Susilo

Mengheningkan cipta dilakukan dengan hikmat....

"Mengheningkan cipta selesai." Ujar Jendral Susilo

"Selamat Sore, Maaf Jendral jenazah-jenazah akan di makam kan hari ini atau besok?"  Tanya Serda Gilang

"Selamat sore, kita akan memakamkan jenazahnya besok." Jawab Jendral Susilo

Kebetulan sekali waktu itu tenang dan masih tidak ada serangan zombie, pada kesempatan itulah mereka yang masih tersisa emm maksudku yang masih hidup untuk mengurus jenazah-jenazah tersebut.

Kegiatan itu dilakukan hingga larut malam, banyak karangan bunga datang dari Mabes TNI, Koramil, Kapolres, Kapolsek, Batalyon-batalyon lain, warga sekitar, Camat, Bupati, dan Walikota, serta rekan-rekan TNI maupun POLRi dan berbagai lapisan masyarakat mengirimkan karangan bunga yang menghiasi halaman Batalyon, selain karangan bunga peti-peti jenazah dengan bendera merah putih juga telah menghiasi halaman Batalyon.

Para prajurit pembawa jenazah atau prajurit upacara pemakaman juga sudah siap dengan seragam lengkap dan siap untuk melaksanakan tugasnya.

Pengajian pun juga dilakukan disini, bahkan telah banyak orang yang melayat ke Batalyon.

Adzan subuh pun tiba, bagi yang beragama Islam dipersilahkan shalat terlebih dahulu, setelah shalat mereka harus bersiap-siap untuk acara pemakaman.

Mobil pembawa jenazah pun tiba, tepat setelah mereka shalat shubuh, prajurit upacara pemakaman juga sudah siap untuk membawa dan mengawal para almarhum/mah ke tempat peristirahatan terakhir mereka.

Sesampainya di tempat pemakaman, tangisan haru keluarga dan rekan-rekannya terdengar dimana-mana, disini menjadi saksi bisu tragisnya serangan zombie.

Setelah pemakaman mereka pulang ke Batalyon untuk menyiapkan pengajian selama 7 hari.

Coming soon.......
Maaf ya baru update hari ini soalnya author habis ujian jadi ya maklum lah mikir ujian😂
Oh iya gimana ya keadaan mereka sekarang, apakah mereka akan semakin berkurang atau bertambah?🤔
Kalau ingin tahu jawabannya baca terus ya cerita ini🤗
Semoga kalian suka ceritanya🙏🏻🙏🏻

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 08, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Train to MalangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang