"Hey kamu sudah dimana?" ucap Yena
"Oh iya kitakan mau menyambut tahun baru sama teman-teman SMP dulu" ucap ku.
"Tunggu aku ya, aku sama kamu ajakan sekalian lewati rumah aku tuh" ucap ku.
"Iya-iya, kamu tunggu aja disana. Nanti aku singgahi" ucap Yena.
"Oke" ucap ku.
"Jangan lama" ucap Yena.
"Iya" ucap ku.
"Aku pakai baju yang mana ya...?" tanya ku.
"Kayaknya aku pakai baju yang ini aja deh biar lebih hangat" ucap ku.
"Ma, aku mau pergi dulu ya" ucap ku.
"Mau kemana?" ucap ibu.
"Mau nyambut tahun baru ma" ucap ku.
"Gaboleh, itu kemalaman" ucap ibu.
"Ma, kan sekali-sekali aja, gapapa ya?" tanya ku.
"Kami cuma mau bakar-bakar doang kok nanti kalau udah siap langsung pulang deh ma" ucap ku.
"Lagian Yena juga ikut ma" ucap ku.
"Yaudah. Tapi sebelum jam 2 harus udah pulang! Kalau telat tanggung sendiri resiko nya. Mengerti?" ucap ibu.
"Iya ma, pasti" ucap ku.
(Di lokasi)
"Woah... disini sangat dingin" ucap Yena.
"Tapi beruntung kalian pandai sekali membakar ikan, jadi tidak terlalu terasa dingin" ucap Yena.
"Kemana Sina? perasaan tadi dia disini" ucap Yena.
"Bagaimana kau tahu dari tadi kaukan hanya perduli pada ikan itu" ucap seseorang.
"Mau bagaimana lagi Mori, ikan ini sungguh lezat" ucap Yena.
"Hmmm... mungkin Sina sedang ke toilet" ucap Yena dalam hati.
"Wah indah sekali" ucap ku.
"Aku lupa aku pergi tanpa bilang Yena. Pasti dia kecarian" ucap ku.
(bersiul sambil berjalan)
"Sekarang sudah jam berapa ya, aku kan gak boleh telat pulang" ucap ku.
"Loh! Kemana jam ku? Mungkin jatuh di toilet" ucap ku sambil menuju toilet.
"Gaada. Ayo... ayolah Sina pikir-pikir dulu darimana saja kamu tadi" ucapku.
"Oh iya parkiran" ucap ku.
"Jam dimana kau berada, jangan hilang kumohon. Nanti Mama marah" ucap ku.
"Bagaimana ini jamnya tidak ada disini" ucap ku.
"Permisi, apakah kau melihat ada jam yang jatuh disekitar sini?" tanya ku.
"Tidak" ucap seseorang.
"Rasanya suara ini tak asing, aku pernah mendengar suara ini sebelumnya. Siapa?" tanya ku dalam hati.
(seseorang itu memalingkan wajahnya kepadaku)
"Apa ini!" ucap ku dalam hati.
"Tira?" ucap ku.
"Kemana kau selama ini!" ucap ku.
"Kenapa kau membuat masalah dengan ku!" ucap ku.
"Kau sudah hancurkan hidupku!"
"Sekarang kau kembali!" ucap ku.
"Tira... kenapa kau melakukan semua ini" ucap ku.
"Tira!!! Tira!!! Tira!!! Tira!!!" ucap ku.
(terbangun)
"Itu hanya mimpi. Tenang Sina" ucap ku.
"Dada ku... dada ku terasa sesak" ucap ku.
"Obat ku... obat ku, dimana?" ucap ku.
"Disana. Astaga ini sudah habis" ucap ku.
"Ayo Yena... angkat. Kumohon, astaga dia pasti sudah tidur" ucap ku.
"Yota... kumohon angkat" ucap ku.
"Kenapa kau telfon ku selarut ini Sina?" ucap Yota.
"Yota. Tolong aku, kumohon" ucap ku.
"Kau kenapa?" tanya Yota.
"Tolong belikan obat ku. Aku berada di tempat kita biasa dulu" ucap ku.
"Aku akan menyusul" ucap Yota.
To be continued
(Terimakasih sudah berkunjung, jangan lupa untuk vote ya)
KAMU SEDANG MEMBACA
BLOSSOM
Teen Fiction[Yang awalnya membosankan belum tentu akhirnya membosankan!Kenapa gak coba baca aja dulu,tak kenal maka tak sayang] Membuat perubahan mungkin akan lebih baik.Tetap selalu waspada topeng bertebaran dimana-mana!