5 * * *

42 8 0
                                    

Ini adalah hari ke 5 kematian Bryan, sore itu aku mengunjungi makam nya. Ku tabur bunga di pusara nya yang masih nampak merah. Bila mengingat peristiwa kecelakaan itu, rasa nya aku ingin menemani Bryan ada dibawah sana.

Mengapa hanya Bryan yang di panggil oleh Tuhan, sedangkan aku tidak, hidup ku kini terasa tak berarti tanpa adanya Bryan di sisi. Jujur3 Titik,hingga saat ini aku belum bisa merelakan kepergian Bryan.

Tak seharus nya Bryan terbaring di bawah sana, seharus nya ia kini tersenyum dan bahagia bersama ku. Canda tawa seharus nya menghiasi hari-hari indah kami, bukan seperti sekarang ini, bahkan untuk tersenyum pun, aku tak mampu.

Aku kemudian berdoa di pusara Bryan, aku memohon pada Tuhan agar Bryan mendapatkan tempat yang layak di sisi Nya. Bryan anak yang baik, mengapa orang baik sering kali terlalu cepat meninggalkan dunia ini.

Tiba-tiba ada yang memegang pundak ku dari belakang, aku sempat terkejut, karena aku sedang khusyuk berdoa. Ternyata dia adalah Rico. Aku heran sama Rico, ia selalu saja mengikuti ku kemana pun aku pergi.

"Kamu mau apa lagi sih Ric3 Titik,kamu gak bosen apa, selalu mengikuti dan ganggu aku3 Titik?. "Gak Riz3 Titik, aku gak akan pernah bosen sampai kamu percaya sama aku, jawab Rico.

"Gimana aku bisa percaya Ric3 Titik,ini semua mustahil, kata ku. " Oke3 Titik, sekarang gini aja Riz3 Titik, kamu minta bukti apa supaya kamu bisa percaya sama aku, ujar Rico.

"Aku gak tau Ric3 Titik,aku semdiri juga bingung, aku udah coba buat percaya, tapi logika ku menolak nya, jawab ku. Tolong Ric3 Titik,kamu gak perlu yakinin aku lagi, lebih baik kamu menjauh dari kehidupan ku, dan kamu urus urusan mu sendiri.

"Riz3 Titik,sebenernya aku juga mau begitu, tapi ini tentang janji, dan waktu ku sudah tak lama lagi. Ini adalah hari ke 5, aku hanya punya waktu yang tersisa 2 hari, setelah itu aku akan pergi selama nya, ucap Rico.

Aku berlalu dari hadapan Rico, setiap kali aku coba untuk percaya, aku semakin meragukan nya.

Aku pulang dan mengunci pintu kamar, sungguh aku merasa sangat bimbang. Aku kemudian teringat pada orang tua Bryan. Iya4 Titik,mama nya Bryan, lalu aku segera pergi ke rumah Bryan.

Aku menceritakan semua ini pada mama nya Bryan. Ternyata mama nya Bryan pun mengalami hal yang sama. Sejak hari pertama Bryan meninggal, Rico mengaku sebagai Bryan pada mama nya Bryan.

Mama nya Bryan semula juga tak percaya, tapi setelah 3 hari Rico meyakinkan dan memperlihatkan semua bukti, mau tak mau mama nya Bryan mulai mempercayainya. Apa yang dilakukan Rico selama ini sama persis dengan apa yang dilakukan Bryan.

Rico sangat hafal tentang rumah ini, kebiasan dan sifat mama papa nya. Semua pertanyaan yang ditanyakan oleh mama dan papa nya Bryan bisa di jawab dengan sempurna oleh Rico. Itulah sebab nya mama dan papa nya Bryan tak bisa berbuat apa-apa lagi.

Ini memang terdengar aneh dan mustahil, tapi ini nyata terjadi, begitu ucap mama nya Bryan padaku. Tak lama kemudian saat aku sedang mengobrol dengan mama nya Bryan, Rico datang.

Rico lalu mencium tangan mama nya Bryan kemudian ia masuk kekamar Bryan.Ini memang kebiasan Bryan. Ia akan mencium tangan mama nya saat akan pergi ataupun saat pulang.

Rico hanya menatap ku sebentar, kemudian ia masuk kamar. Tak lama kemudian ia keluar dengan membawa sebuah jam tangan. Jam tangan itu ia berikan padaku. Aku ingat, aku memberikan jam tangan itu saat Bryan ulang tahun.

"Riz3 Titik,ini adalah jam tangan yang kamu berikan saat aku ulang tahun, dan aku tak pernah melupakannya. Aku menyimpan nya dengan baik. Aku memakai nya pada saat-saat tertentu. Aku masih ingat semua Riz..,apa kamu sudah melupakan nya3 Titik?, tanya Rico padaku.

Aku hanya diam sambil memperhatikan jam tangan itu. Aku tak akan pernah bisa melupakan kenangan bersama Bryan, saat hari ulang tahun nya, aku memang memberikan kado jam tangan ini pada nya.

*bersambung*

jangan lupa like ya guise

7 hari mencari cinta. Tamat.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang