tamat

53 9 1
                                    

Sudah beberapa hari ini aku memang tak nafsu untuk makan, banyak beban pikiran yang membuatku semakin tak berselera. Kepergian Bryan merupakan pukulan berat bagiku, apalagi sekarang di tambah dengan ada nya Rico yang mengaku sebagai Bryan.

Aku berdiri didekat jendela kamar ku, aku memandang keluar, memandang ke arah pintu gerbang. Biasa nya Rico berada disana. Kali ini aku sangat berharap kehadiran nya.

Aku ingin berbicara banyak dengan nya, aku ingin lebih meyakinkan bahwa apa yang dikatakan oleh Rico memang benar adanya. Tapi ia tak juga muncul, aku harus bagaimana, aku lelah dengan semua ini.

Hingga jam 12 malam, Rico tak juga datang, aku jadi semakin mencemaskan nya. Diluar sana hujan mulai turun. Ku pandangi tetes hujan yang mulai membasahi jendela kaca kamar ku, seperti nya langit ikut merasakan kesedihan hati ku ini.

Pagi hari di sekolah, aku pun tak melihat kehadiran Rico, ini adalah hari ke 7, hari terakhir kesempatan yang di berikan kepada Bryan untuk meminjam raga Rico. Bila hari ini aku tak bisa bertemu dengan nya, maka selama nya aku tak akan punya kesempatan lagi. Itu yang pernah di ucapkan Rico padaku.

Ucapan itu kini menjadi momok menakutkan dalam pikiran ku, seandainya itu benar, maka aku akan menyesal seumur hidup ku. Dikelas, aku tak bisa berkonsentrasi, aku kemudian meminta ijin pulang dengan alasan sakit.

Aku menuju rumah Bryan, ku harap Rico berada di sana. Ku ketuk pintu rumah nya. Mama nya Bryan membukakan pintu, dan menyuruh ku masuk. Aku menanyakan tentang Rico pada mama nya Bryan.

Menurut mama nya Bryan, Rico kemarin pamit padanya, ia sempat menangis dan meminta maaf atas semua kesalahan yang dilakukan oleh Bryan, ia kemudian pergi dan mengatakan selamat tinggal.Rico mengatakan bahwa ia adalah Bryan, setelah ini ia tak akan pernah kembali lagi. Rico pergi dengan berlinang airmata.

Mama nya Bryan sempat mencegah agar Rico tak pergi, tapi Rico mengatakan bahwa waktu nya sudah hampir habis. Ia hanya punya waktu selama 7 hari, dan ia akan menggunakan sisa waktu nya untuk menyendiri. Rico tak mengatakan ia akan pergi kemana, ia hanya berulang kali mengucapkan kata maaf.

Sekarang sudah jam 3 sore, batas waktu yang dimiliki oleh Rico sampai dengan jam 12 malam nanti. Aku berharap bisa bertemu dengan nya. Aku mulai berusaha mengingat kebiasaan Bryan bila ia merasa hati nya gelisah. Ia pernah mengajak ku kesebuah tempat. Ya4 Titik,Danau buatan yang berada di belakang sekolah ku. Disana juga ada sebuah gubuk kecil, Bryan suka duduk disana sambil memandang jernih nya air danau.

Aku segera menuju tempat itu, ku harap ia memang berada di sana saat ini. Semoga saja aku bisa menemukan nya dan bisa bicara banyak di sisa waktu nya yang sudah hampir habis.

Setelah sampai di tepian danau itu aku mencari keberadaan Rico, ternyata benar, ia sedang duduk di gubuk di tepi danau sambil memandang air danau itu. Aku segera menghampiri nya.

Aku duduk di samping nya, Rico hanya diam tanpa bicara, aku bingung bagaimana cara memulai bicara pada nya. "Ric3 Titik,maaf bila selama ini tak bisa percaya padamu, bagiku hal ini sangat sulit untuk bisa di jelaskan, tapi kali ini aku mulai mempercayai nya, ucap ku pada Rico.

Rico masih saja diam, 10 menit kemudian baru ia berkata, "Riz3 Titik,aku gak nyalahin kamu, memang sulit untuk bisa di terima dengan akal pikiran, tapi aku sudah cukup senang pada akhir nya kamu sudah mulai mempercayai nya.

"Aku sangat mencintai mu, itu alasan mengapa aku belum bisa pergi dengan tenang. Umur Rico pun tak lama lagi, menurut dokter, ia hanya bisa bertahan hidup kurang dari 6 bulan, dan kini sudah berjalan 5 bulan. Rico menderita kangker ganas stadium akhir. Seharus nya ia kini berada di rumah sakit, tapi karena janji nya pada ku, maka ia rela melakukan semua ini.

Rico juga sebentar lagi akan menyusul Bryan di surga, Dokter sudah berusaha semaksimal mungkin, tapi kangker itu telah merusak semua syaraf dalam tubuh Rico. Rico menceritakan semua ini dengan,  mata berkaca-kaca.

" Riz3 Titik,perlu kamu tau, aku adalah Bryan, aku meminjam tubuh Rico, sebenarnya tubuh Rico saat ini berada di rumah sakit. Rico saat ini mengalami koma. Pasti pihak rumah sakit sekarang sedang bingung dengan menghilang nya Rico dari ruang ICCU. "Terserah sama kamu mau percaya atau tidak, aku sudah mengatakan yang sebenarnya, ucap Rico.

Tak terasa, sekarang sudah pukul 9 malam, itu artinya tinggal 3 jam lagi waktu tersisa. Rico meminta pada ku agar memanggil nya Bryan. Ia kemudian memeluk ku. Ini adalah pelukan terakhir sebelum Bryan akan pergi selama nya. Aku tak sanggup membendung airmata ku, aku menyesal telah terlambat menyadari nya.

Sekitar pukul 11 malam, Bryan mengajak ku ke rumah sakit. Ia kemudian masuk ke ruang rawat, semua yang melihat merasa heran, orang yang dalam kondisi koma bisa menghilang dan kini kembali lagi. Bryan menatap ku dan mengucapkan selamat tinggal padaku, ia memberikan ku sebuah CD, kemudian dia berbaring di tempat tidur rumah sakit.

Dokter datang untuk memeriksa kondisi Rico, setelah di periksa, dokter mengatakan bahwa Rico telah pergi. Seketika terdengar tangisan dari mama nya Rico yang begitu menyayat hati.

Aku meninggalkan rumah sakit, dan segera melihat apa yang ada di dalam CD itu. Dalam rekaman itu Bryan mengatakan bahwa ia sangat mencintai ku, ia ingin selalu bersama ku baik suka maupun duka, ia akan menjagaku dan yang paling mengharukan adalah, ia mengatakan bahwa hanya ajal yang akan memisahkan kita.

Airmata ku tak berhenti mengalir saat menyaksikan rekaman itu. Selamat jalan Bryan3 Titik,tak akan ada yang bisa menggantikan mu selama nya, aku sangat mencintai mu, ajal memang telah memisahkan kita, tapi tidak cinta kita. Semoga kita akan di pertemukan di surga,  nanti.

*tamat*

Maaf ya guis kalau tulisan aku kurang bagus.
Dan maaf juga kalau aku ada kesalahan dalam menulis atau ada salah salah kata Aku mohon maaf yang sebesar besarnya.

Sekian dan terimakasih.

:-):-):-):-)

7 hari mencari cinta. Tamat.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang