V

7 0 0
                                    

For the first time, his smile was so close

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

For the first time, his smile was so close

♡♡♡

     Sebelumnya, aku ingin bilang bahwa aku tak bermaksud untuk berlebihan--kendati belakangan aku memang terlalu medramatisir. Tapi sudahlah, siapapun harusnya mengakui bahwa cinta sejatinya membuat korbannya berubah gila.

Dan aku adalah satu diantaranya.

Bahkan mungkin aku sudah kehilangan akal sehatku ketika senyum yang kufavoritkan beberapa hari ini ditampilkan tepat dihadapan mataku. Dunia mendadak berhenti. Hiruk pikuk disekelilingku sama sekali tak dapat disandingkan dengan debaran yang lebih keras dalam dadaku. Bahkan agaknya aku lupa cara bernafas jika saja pemuda dihadapanku tidak menjantikkan tangannya dan berhasil menarikku kembali ke kesadaran yang sempat lenyap sesaat tadi.

Kendati seolah aku kehilangan daya dalam mengucap dan kakiku mendadak lemas saat itu juga, Jaemin sekali lagi bertanya dengan ramah, lengkap dengan senyum dan tatapan mautnya yang membuat jantungku serasa akan mencelos dari tempatnya.

"Kamu anak kelas tiga, kan?," Ulangnya. "Namamu?"

Ah, terima kasih, Tuhan. Untuk pertama kali semenjak yang dapat kuingat, mungkin ini pertama kalinya seorang anak laki-laki berbicara begitu hangat padaku. Terlalu sulit untuk kupercaya sebab siapa yang menyangka 'seseorang' itu adalah pemuda yang kusukai. Ia yang pertama. Sungguh, ini gila. Kuharap cinta pertama tak selalu berakhir sia-sia.

Semoga jalan cerita ini layak disebut sebagai kisah cinta.

"I-iya. Aku Song Aera, anak kelas tiga."

Itu percakapan pertama kami yang tak pernah kubayangkan bakal terjadi sebelumnya.

Delusive||Na Jaemin.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang