4. Krist vs Singto

8.5K 688 174
                                    

"Bersihkan semua ini."

Alis Krist bertautan. Pria manis itu menyerngit mendengar apa yang Singto katakan padanya, jika kalian jadi Krist mungkin kalian juga akan bertanya-tanya seperti Krist.

Bagaimana tidak, Krist yang tengah bersantai di dalam kamarnya --sebab memang tidak ada hal lain lagi yang harus Krist lakulan-- tiba-tiba di hampiri Singto dan seperti biasanya pula pria itu langsung menyeretnya tanpa sebab, tanpa mengatakan apapun pada Krist.

"Membersihkan apa?"

"Bibi In sedang tidak sakit jadi tidak masuk tidak ada yang membersihkan rumah, jadi kau harus membersihkannya."

Krist memutar bola matanya malas, "Kau pikir aku pembantu?"

"Kaukan istriku, jadi kau yang harus membersikan semuanya, itukan tugas seorang istri."

"Tuan Singto yang terhormat, siapa yang kau sebut istri itu? Dan juga memang kau pikir jika tugas seorang istri hanya bersih-bersih rumah? Kenapa kau tidak cari pembantu dan menikahinya, lalu selesai semua masalahmu. dia akan membersikan rumahmu dengan bersih jika perlu otakmu yang penuh hal tidak berguna itu." Krist bisa melihat jika Singto menatapnya sinis, "apa tidak terima? Kau bahkan tidak tahu maksud pernikahan yang sebenarnya, tapi memaksa untuk menikah. Bukannya itu bodoh?"

"Aku tahu."

"Tahu apa? Kau menikah hanya untuk orang lain mengurusmu, memperhatikanmu, dan menurutimu, intinya semuanya tentangmu, kau hanya menganggapnya seseorang yang jadi pasanganmu kelak itu hanya berdiam diri di rumah membereskan rumah, mengurus anak lalu selesai?"

"Bukankah memang seperti itu."

"Kau pikir pernikahan hanya tentang itu?"

"Lalu tentang apa? Bukankah semuanya akan sama saja? Tidak ada bedanya? Bukankah hidup ini sama seperti rantai makanan yang akan terus berjalan berulang-ulang."

"Pernikahan itu bukan hanya tentang umur, bukan hanya tentang kau sudah punya pasangan atau belum. Tapi bisakah kau itu membagi semuanya dengan seseorang yang menjadi pasanganmu kelak? Apa kau bisa mengerti dia? Menerima dia selamanya terlepas dengan apa yang terjadi nanti? Apa kalian punya keyakinan yang sama? Visi dan misi yang sama? Apa kalian satu pemikiran yang sama? Apa kalian punya kepercayaan satu sama lain? Punya rasa nyaman dan kesetiaan satu sama lain? Menikah itu bukan seperti kita membeli pakaian, yang jika kau salah pilih kau bisa menukarnya atau membeli yang baru sebagai gantinya, ini tentang sebuah komitmen yang sakral tentang dua orang. Apa kau paham?"

"Tidak itu terlalu rumit."

Krist menatap Singto kesal, dan ingin memukul pria yang tengah memasang wajah polosnya serta memainkan game di dalam ponselnya itu.

"Kau memang bodoh!"

"Aku tidak perduli, intinya aku tetap ingin kau membersikan ini."

"Tidak mau, aku harus pergi."

"Mau kemana?"

"Tidak tahu, phi Jane mengajakku pergi."

Krist tidak mau memberitahu Singto kemana dia akan pergi nanti bersama dengan manager pria itu.

"Tidak bisa, kau harus pergi bersamaku nanti."

"Kemana?"

"Ada event aku ingin kau ikut."

"Tidak mau."

"Harus mau."

"Tapi...," Belum sempat Krist mengatakan apapun Singto sudah pergi entah kemana, "Phi Sing! Aku belum selesai bicara!"

[26]. Marriage Contract [ Krist x Singto ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang