[26]. Marriage Contract [ Krist x Singto ]

Ending

🎵 Ying Kooay Ying Ngow
Nat Sakdatorn

****

"Tuntut mereka semua!"

Singto kesal dan membanting majalah yang di berikan oleh Jane beberapa saat lalu padanya begitu pria itu sampai di rumahnya.

Sungguh Singto tidak terima dengan apa yang tercetak di dalam sana. Apa-apaan ini, kenapa bisa menjadi seperti ini.

"Phi, sudah jangan emosi."

Krist meraih lengan Singto, tetapi suaminya menghempaskan tangan pria manis itu begitu saja. Hingga menghindari Singto, dan mendudukkan dirinya di sofa bersama dengan Jane.

Bagaimana bisa Krist menyuruhnya diam, di saat keadaan seperti ini. Singto tidak terima dengan semua ini. Tidak sebelum menyeret orang itu di hadapannya, supaya dia sadar tengah berhadapan dengan siapa sekarang.

"Kau mau aku sabar setelah ada yang menghinamu?"

"Tapi, itu benarkan. Jadi kau tidak perlu marah seperti itu."

"Tidak dengan kau murahan atau pria bayaran seperti yang tertulis di sana. Orang-orang itu merendahkanmu."

"Aku tidak apa-apa."

"Aku akan diam, jika mereka hanya menghinaku karena aku tidak perduli dengan ucapan orang lain tentangku, tapi kau ... Aku tidak bisa menerima ini."

"Berita online tentang scandal ini juga sudah menyebar sore ini, semua orang akan tahu, dan kita terlambat untuk menghentikannya, kemungkinan terburuknya orang tuamu akan tahu."

Pria tadi hanya diam, "Biarkan saja, cepat ataupun lambat nanti mereka juga akan tahu."

"Kau tidak takut?"

"Tidak perlu mengkhawatirkanku."

Tidak lama setelah itu, deruman mesin mobil terdengar di halaman depan, ketiga pria itu sontak saja langsung menatap ke arah pintu rumahnya yang terbuka, dan kedua orang tua Singto masuk ke dalam sana tanpa permisi, hal pertama yang tuan ruangroj lakukan ketika melihat anaknya adalah mengarahkan apa yang ada di tangannya kepada anaknya, meminta penjelasan dari Singto.

"Ini apa? Katakan pada pho ini tidak benar."

"Pho sebenarnya itu ... Tidak benar. Itu bohong."

"Kau yakin?"

"Iya, aku yakin."

"Krist...."

"Jangan memanggilnya karena Krist tidak akan menjawab apapun."

"Katakan yang sebenarnya, jika tidak lihat apa yang Pho lakukan pada kalian nanti."

"Itu bohong, tentu saja."

"Pho tahu kau yang berbohong. Cepat jawab dengan jujur sebelum pho menemukan orang yang menyebar ini, dan membawanya kemari untuk tahu kebenarannya. Jika itu terjadi kalian berdua tidak akan pernah bisa lepas dari pho."

"Pho...."

"Jawab Sing!"

"Iya, itu memang benar."