Big Burger, Colla, and Fries. (4/4)

748 101 16
                                    

Pokoknya kalau aku santai nanti aku revisi tulisanku yang ini. Bahasanya kurang enak dibaca. Tapi karna aku males revisinya nanti aja, sekarang baca dulu apa adanya :).






Ini sudah jam sepuluh, dan Taehyung sudah benar-benar merasa lapar lagi. Perutnya hanya makan segelas susu dan satu sosis rebus sedangkan laki-laki yang terbaring di sebelahnya sama sekali tidak mengeluhkan rasa lapar ataupun sakit perut meski hanya diisi nutrishake oleh mpunya.

Ckckck dasar Min Yoongi.

Dan pikiran Taehyung terus menerus memikirkan kondisi tubuh Yoongi. Sesayang itu Taehyung pada semestanya. Dan karna dia juga lapar sekarang dirinya bertekad untuk merayu si Min agar memesan makanan dan mengisi cacing-cacing diperutnya yang meraung meminta kalori lagi.

Taehyung harus bisa, merayu si kucing kecil melayaninya di atas ranjang saja bisa masa menyuruhnya makan tidak bisa.

"Yoon aku laper, lagi." Rengek Taehyung, si dominan yang sering merengek dari pada submisivenya.

Oh tapi sekarang hubungan dominan sunmisive mereka sudah tidak berlaku. Keduanya memutuskan untuk menjalin hubungan antar kekasih yang biasa. Taehyung menyesal dengan keputusannya waktu itu, kalau dia masih menjalankan hubungan dom-sub kan dia masih bisa mengatur Yoongi, dan kalau tidak menurut kekasihnya akan mendapatkan hukuman.

"Kan lagi diet?"

"Ya akunya laper? Lagian aku takut denger kata-kata Jimin, kamu mau kita mati? Aku nggak mau mati konyol gara-gara diet, nggak keren Yoon!"

"Drama banget sih kamu Tae? Apa-apa di jadiin lebay di lebih-lebihin, nggak akan ada yang mati kok! Shttt udah jangan berisik, diem, aku mau nonton tim favorit aku main!."

Taehyung mana merani membantah. Kalau terus mengeluh yang ada pusat tubuhnya yang jadi kacau, si manis tidak mau bermanja-manja dengannya dan sarangnya tidak mau terbuka untuk burungnya. Nanti yang ada Yoongi malah akan bermanja dengan Jimin dan menganggap Taehyung angin lalu. Jadi yang Taehyung lakukan ya hanya mengangguk-anggukan kepalanya, tanda dia mengerti.

Mereka berdua berakhir terdampar di sofa dengan pertandingan basket yang jadi tontonan mereka. Ini sudah hampir jam dua malam, perutnya terus berbunyi lagipula mana bisa dia tidur dengan keadaan perut kosong, jadi Taehyung sedari tadi mengerucutkan bibirnya, dia benar-benar bung. Dan Yoongi nampak duduk dengan gelisah. Asam lambungnya tiba-tiba naik dan itu sakit. Taehyung menyadari itu tapi karna badannya juga lemas, dia hanya bisa terdiam membiarkan Yoongi yang dikit-dikit meringis tidak jelas.

Genggaman tangan pada tangan Taehyung yang erat membuatnya menolah. Si mungil meremas tangannya dan menatap tepat di iris hitamnya ada obrolan di matanya dan hanya insting mereka berdua yang mengerti, mata kucing Yoongi terpejam dan membuat mata Taehyung juga terpejam. Kedua tangan Taehyung balik menggenggam tangan Yoongi. Mereka tersenyum, langsung mengangguk dengan yakin ada hal yang mereka sepakati, dan menempelkan kening keduanya yang berakhir dengan kedua kelopak mata mereka yang itu terbuka.

Yoongi melepas genggaman tangan Taehyung. Tangannya sekarang menggemngan sesuatu yang akan menyelamatkan kondisi keduanya.

Jemarinya bekerja cepat, menghubungi sosok pahlawan anpaman mereka. Sosok yang berjasa dan amat sangat mereka kagumi. Dan sebelum panggilan itu tersambung, Yoongi menarik Taehyung ke arah kaca besar di depan ruang keluarga rumah mereka, dan dengan lantang mereka berucap.

"Kami berjanji, ini Big Burger, Cola dan Fries terakhir kami. Besok janji nggak lagi-lagi."

Setelahnya mereka tertawa, menertawai ego Yoongi yang akhirnya runtuh, dan menertawai kekonyolan mereka berdua sampai mba-mba yang berada di sambungan mengeluarkan suaranya dengan kekehan geli karna mendengarkan janji Yoongi dan Taehyung yang mba itu yakini hanya bualan semata.

"Dasar gendutttt!" ucap Taehyung sambil menggigiti pipi bulat Yoongi.

"Tapi montok kan? Terus kamu suka?" balas Yoongi sambil menepuk pantatnya.

"Bisa banget si ngegodanya? Sini sini aku cium dulu."





Akhirnya selesai!!!! Ins by sal yang melebur semesta bersama orang gemuk. Makasih yang udah mau baca, dan memberi apresiasi.
Semoga suka ya meski tulisannya kurang enak di baca :').

BodyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang