7. Delan Aneh

211 28 2
                                    

Delan melangkahkan kakinya yang sakit keluar uks. Sedangkan Adel masih diam di uks, bingung dengan sikap Delan yang berubah-ubah.

"Jadi lo udah berani deket sama cewek." Hadang Aron cowok kelas XI Bahasa 4.

"Minggir. Gue mau ganti." Delan tiba-tiba dingin.

"Siapa namanya?" Aron menghalangi jalan Delan.

"Bukan cewek gue."

"Takut gue ambil lagi?" Ejek Aron membuat Delan geram.

"Diem lo!" Sentak Delan dan langsung memukul Aron.

Delan memukul Aron sembari mengingat apa yang telah dilakukan Aron saat dulu. Dulu saat SMP, Delan menyukai seorang gadis yang bernama Oliv. Saat Delan sudah menjalin hubungan dengan Oliv, tiba-tiba Aron teman dekat Delan yang juga menyukai Oliv menghasut Oliv kalau Delan itu sering mabuk-mabukan, perokok berat, dan suka balapan liar, namun kenyataannya tidak. Bodohnya Oliv percaya dengan omongan Aron. Oliv langsung memutuskan Delan, sedangkan Delan masih sangat menyayangi Oliv. Tidak lama kemudian, Oliv jadian sama Aron. Hal itu membuat Delan sangat membenci Aron dan juga membenci cewek seperti Oliv. Delan membenci Oliv karena Oliv lebih memilih percaya omongan orang lain ketimbang omongan pacarnya sendiri.

Adu jotos antara Delan dan Aron masih berlanjut. Di ruang ganti dan area ruang ganti sudah sangat sepi, sehingga tidak ada orang yang melerai keduanya.

"Gue kasih taruhan. Lo sama gue balapan ngedapetin cewek yang di uks tadi. Kalo lo kalah, pengecut lo!" Aron mendorong tubuh Delan.

"Maksud lo Adel?!" Delan masih emosi menggebu-gebu. Ingin rasanya Delan menghabisi Aron karena membuat cewek jadi bahan taruhan.

"Kenapa? Lo gak mau? Lo takut?" Aron tersenyum sinis.

Delan berdiri lalu mencengkram kerah Aron.

"Gue gak takut. Tapi nggak seharusnya lo buat cewek jadi bahan taruhan!" Bentak Delan sembari memberikan bogem mentah di wajah Aron.

"Jadi lo gak mau?" Aron tidak membalas bogeman Delan tadi.

"Oke gue mau. Lo liat aja siapa yang bakalan menang." Delan meninggalkan Aron. Delan menerima taruhan Aron karena ia tidak mau kalau harga dirinya diinjek-injek.

Delan tidak jadi ganti baju dan memilih ke taman belakang.

***

Adel berjalan menuju kelasnya. Namun seketika ia ingat kalau hukumannya belum selesai. Hukumannya selesai sampai istirahat pertama, sedangkan ia kabur dari hukumannya dengan alasan mengobati Delan.

"Adel?! Kamu kemana saja?! Hukuman kamu belum selesai malah kabur." Pak Aryo memergoki Adel.

"Haduh Pak saya capek," keluh Adel.

"Kalau kamu gak mau capek, ya jangan terlambat!" Semprot Pak Aryo. "Kamu ini wakil ketua osis kerjaannya terlambat mulu! Mau jadi apa kamu nanti."

"Mau jadi pramugari pak," jawab Adel percaya diri.

"Kamu ini ngejawab mulu! Udah kamu bapak beri hukuman ngambilin sampah-sampah di taman belakang!" Tegas Pak Aryo.

"Loh pak??? Kan hukumannya cuman hormat pak, lagian istirahatnya kurang 15 menit lagi pak. Gak usah ya pak. Kan juga ada tukang kebun."

"Bapak tambah hukuman kamu kalau tidak mengambili sampah sekarang," ucap Pak Aryo membuat Adel bergidik. Hukuman apalagi kali ini kalau tidak mengambili sampah.

ADELANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang