Episode 5

179 12 0
                                    

Ternyata yg meneleponku adalah Jimin..Ada apa dengan Jimin? Apakah dia ingin meminta maaf?....

Aku berjalan sendiri saat menuju kantor,saat perjalanan menuju kantor ada 3 pria yg mengikutiku...aku sangat takut dan aku mempercepat langkahku... Ternyata mereka juga mempercepat langkah mereka,aku semakin takut,tiba tiba...

Tin..tin... Suara klakson Mobil dan ternyata itu mobil pria yg menyakitiku. Yaitu Jimin.

"Masih mau berjalan? " tanyanya padaku

" haa iya.. Eh enggak" jawabku canggung

"Ya sudah masuk.." Jimin menawarkan

Dan akupun pergi kekantor bersama Jimin....

"Kenapa? Kamu kaget aku bawa mobil. Jangan banyak tanya ini mobil bos kita jadi bos sengaja kasih pinjam karna akhir-akhir ini banyak membawa berkas penting.." Jimin menjelaskannya sebelum kubertanya.

Jimin sangat tahu sifatku yang suka bertanya.

"Ah tidak aku gak kaget biasa aja kok" jawabku

"bagusla,terus kenapa kau tadi masih berjalan,apa kau tidak takut? " tanyanya cemas

"Takut?.... Oh tiga pria tadi? Sebenarnya takut tapi....aku tak tau harus bagaimana." jawabku singkat.

Lalu Jimin menatapku dengan penuh rasa cemas.

"Kenapa? Kenapa kau menatapku? Lihat saja kedepan,kau sedang menyetir." ucapku karena gugup sangat Jimin menatapku.

"tidak aku tidak menatapmu,hanya saja aku merasa ada yg salah pada dirimu"
Apa kamu memakai lipstick?" tanyanya

Kalau tidak menatapku apalagi namanya,sampai dia tahu bahwa aku memakai Lipstick.Jimin memang manusia super gengsi. Aku semakin curiga sebenarnya apa yang Jimin rasakan saat ini.

"oh iya hanya pelembab saja" jawabku singkat karena aku tak ingin berdebat dengannya.

"untuk apa ? Apa kau sedang berkencan? Dengan siapa?" tanyanya dengan nada kesal dan bisa saja itu sebuah kemarahan.

Semakin kesini aku semakin curiga,apa mungkin dia tak menyukaiku? Pertanyaan ini selalu ada dipikiranku saat Jimin melakukan hal diluar dugaanku. Dari pertanyaan yang dilontarkan Jimin kelihatan dia sedang Cemburu atau terganggu dengan penampilanku.

"Apa kamu sedang marah? Atau peduli denganku ?" tanyaku menggodanya

"Marah? Apa aku terlihat marah? Apa aku terlihat peduli? Jangan berpikir terlalu jauh,kita ini tetanggaan selama tiga tahun jadi itu kelihatan aneh bagikujawaban Jimin seperti sedang mengelak..benar dia memang mencoba tetap dalam pendiriannya.

"Aneh? Kenapa? Apa aku kelihatan lebih cantik?" Lagi lagi kumenggodanya.

"Cantik? Hahahahha" Jimin menertawakanku.

Tiba tiba suasana jadi canggung karna Jimin tertawa dan membuatku merasa tak nyaman. Tanpa disadari kami tlah sampai dikantor.

Mobil berhenti...

"Belum mau turun?" tanya Jimin yang saat ini sudah melepas sabuk pengamannya.

"Ah sudah sampai ya" aku tak sadar karena aku terlalu lama termenung.

"Sudah...turunla aku ingin memarkirkan mobil" perintah Jimin

"Oh okay,Jimin makasih ya" ucapku dan jimin hanya melihat tanpa menjawab

Beberapa menit kemudian.

Kumelihat Jimin sedang duduk sendiri dan tiba tiba...

"Gak usah terlalu lama melihat,lebih baik kamu kerja" Ah tidak lagi dan lagi Jimin mengetahuiku.

Ternyata Jimin melihatku dan itu membuatku sangat malu karna aku ketahuan diam diam sedang melihatnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ternyata Jimin melihatku dan itu membuatku sangat malu karna aku ketahuan diam diam sedang melihatnya.
Terlihat aneh namun aku sangat menyayangi pria itu dan aku tak tau apa yg dia rasakan...meskipun dia bersikap dingin dan selalu membuatku sedih. Aku hanya berharap dia memiliki perasaan yg sama denganku.

"Pede banget sih..siapa juga yg lihat" ucapku untuk menghindar...

-bersambung-

Greget gue lama lama liat Jimin.
Ah sudahla
_
_
_

 Ah sudahla ___

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
What's wrong with us? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang