Episode 4

169 12 0
                                    

Aku menghampiri Jimin yg hanya duduk diam sendiri didalam ruangan.Namun saat aku menghampiri,Jimin sangat tidak menyukainya,karna itu sangat menggangunya.Dan paling mengejutkan
Jimin mengatakan hal yg paling menyakitkan untuk kuterima.


"Shinhye bisakah kau pergi? Aku tak ingin melihatmu disini. Jangan membuatku marah" ucap Jimin tanpa melihatku.

"Ada apa denganmu? Apa salahku? Aku hanya ingin tau apa yg kamu lakukan,apa itu salah?" Tanyau terheran heran mendengar ucapannya.

"Haruskah kumenjawabnya ! Bisakah kau pergi dari hadapanku? Sekarang juga.
Karena aku tak ingin melihatmu" Ucapnya penuh kemarahan.

Aku sangat benci untuk mengakuinya tetapi disaat marahpun Jimin tetap sexy apa yang sedang kupikirkan.seharusnya aku tak memikirkan hal ini

seharusnya aku tak memikirkan hal ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Okay,kalau itu maumu,aku pergi.
Sebelum aku pergi aku hanya ingin menjelaskan kenapa aku kesini,aku hanya ingin bertanya Kenapa kau sendiri? Kenapa kau tak istirahat dan kenapa kau selalu bersikap dingin padaku " tanyaku berulang ulang sampai kumeneteskan air mata.

Dengan hati yg sedih aku meninggalkan Jimin. Dan saat itu juga aku tak lagi mendatangi Jimin.

Beberapa hari kemudian.....


Kring...kring... Dering ponsel berbunyi.

"Iya halo,dengan Shinhye disini.
Ada yg bisa saya bantu? Halo..

Tut..tut..tut.. tertutup.

" Gak jelas banget,siapa ya yg telepon" Tanyaku...


Hari demi hari berlalu tanpa bertemu dan menyapa,baik dikantor maupun diluar kantor

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari demi hari berlalu tanpa bertemu dan menyapa,baik dikantor maupun diluar kantor.Jimin yg mengatakan hal itu tak ada niat satupun untuk meminta maaf namun itu ia lakukan hanya karna ia tak ahli dalam menangani hatinya

"La..la..la..
Aku sayang sekali...oh Jimin.
Ups...ada apa denganmu shinhye? Apa kamu bodoh? Hufff....
Untung aja gak ada yg melihat dan mendengarnya. Kalau sampai Jimin tau bisa gawat. Lagian kenapa aku bisa sebut nama dia..kan dia sudah menyakitiku. Selama tiga tahun baru kali ini dia mengatakan hal itu. Dasar Jiminie pabo.." Ucapku penuh kesal

-----

"apa kau senang?"

Aku terkejut Jimin tiba tiba muncul dan berkata demikian.entah sejak kapan dia datang dan aku belum bisa mencerna ucapannya.

"Maaf,maksudnya?" Tanyaku penasaran

"apa kau senang diperlakukan seperti itu? Saat itu?" Jimin mengungkit kejadian yang lalu.

Aku masih bingung untuk menjawab karena aku tak mengerti apa yang Jimin maksud.

"kenapa? Apa kejadian itu membuatmu berhenti?" ucapan Jimin seperti menyuruhku untuk tetap mengusik hidupnya.

Heran bukan,,Jimin akan lakukan hal itu karena dari awal kami bertemu aku tak pernah mendiamkan dia setelah kami bertengkar,tetapi saat ini aku merasakan hatiku hampir hancur. Ucapannya menyiksaku sepanjang malam.

"Kau membuatku bingung,bisakah kau mengatakan lebih jelas?" Tanyaku,padahal aku sudah tahu maksud dari ucapannya tadi.

"Sudahlah lupakan" Ucapnya sambil berjalan meninggalkanku...

Kalau sudah begini aku bingung untuk menyimpulkan, Apa dia merindukanku? Atau dia sedang mabuk?
Tidak Jimin bukanlah pria pemabuk.

-bersambung-

Kesal banget ya lama lama lihat sikap Jimin yg begitu.
.
.
.

What's wrong with us? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang