Episode 7

176 12 0
                                    

Annyeong yorobun.
..
.
Selamat membaca

Ternyata Jimin benar,bahwa aku harus berhenti mengharapkannya karena semua usahaku tak dapat respon yang baik,itu membuatku terluka.

"Yaa Park Jimin" aku berteriak hingga membuat hatiku semakin sakit,aku membenci semua ini sampai aku tidak dapat menahan airmata.
Aku menangis setiap kali mengingatnya,ini benar benar membuatku hancur.

--------

Kring...kring...ponselku berdering

"Halo," jawabku

"Sudah lama ya," suara itu,iya suara itu tidak asing kudengar.

"Dengan siapa?" Tanyaku singkat.

Aku masih ragu untuk menyebut namanya,aku tetap berusaha untuk menahan tangisku.

"Apa kau benar-benar tidak mengenaliku? Atau kau sedang berusaha mencoba berbohong padaku " Benar dugaanku,itu suara Jimin,

Aku bisa mencerna apa yang baru saja Jimin katakan.

"Park Jimin" aku memanggil namanya tanpa ragu,aku tak bisa menahan tangisku saking rindunya.

"Apa kau senang? Apa yang kau lakukan ini membuatku tersiksa" teriakku disela sela tangisan.

"Mengapa kau menangis? Aku tidak pantas menerima airmatamu,aku terlalu sering melukai hatimu, berhentilah menangis" ucap Jimin dengan suara lembut.

Ini terdengar aneh,tidak pernag Jimin selembut ini padaku,aku tidak tahu apa yang sedang direncanakan Jimin.

"Kudengar kau sudah memiliki kekasih" Ucapnya seperti menggodaku.

"Apa maksudmu? !" tanyaku kesal

Jimin tertawa pelan.
Sontak aku menutup ponsel milikku,aku tersenyum tipis,entahlah kali ini hatiku sedikit membaik dan rinduku terbayar walau hanya melalui udara.

------

Ponselku berbunyi,sepertinya itu pesan masuk.
Ternyata benar aku menerima pesan dan saat aku membukanya.

" Aku segera kembali,berjanjilah padaku jangan tangisi aku, Kalaupun kau menangis aku pastikan air mata itu adalah air mata kebahagiaan"

Aku tidak mengerti maksud dari pesan yang Jimin kirimkan padaku.
Aku hanya tersenyum tipis dan pipiku memerah.Masih belum percaya dengan semua ini,hatiku mengatakan hal buruk akan terjadi walau pesan itu membuktikan aku akan bahagia.

Jimin meneleponku....

"Apa kau sudah membacanya?" tanyanya memastikan kalau aku sudah membaca pesannya.

"Apa maksud semua ini?" tanyaku penasaran.

"tunggu aku" jawab Jimin,itu seperti perintah namun sedikit lembut,Jimin menutup ponselnya.

Ini membuatku bingung apa yang akan terjadi? Apa maksud "tunggu aku" aku semakin bingung. Semua terasa mimpi namun tidak,entahlah pikiranku melanglang buana.

What's wrong with us? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang