Aku tau kau mencintaiku
Tapi kenapa kau tak mengatakannya kepadaku
-lusha"Kriiinggg" alarm ku berbunyi sangat keras dan menghentikan mimpiku yang cukup indah.
"Lusha, ayo bangun mamah udah siapin sarapan kesukaan kamu" kata mamah yang sudah menunggu ku diluar pintu.
"Ya mah, Lusha mau mandi dulu, nanti Lusha susul"
"Ok, jangan lama lama ya"
"Ok maah"
Aku pun mandi hanya dengan 10 menit, bukankah itu sangat cepat?
Aku pun turun ke bawah dengan bersenandung lagu kesukaanku yaitu "Perfect"
"Pagi mah"
"Pagi Sha, cepetan makan gih soalnya temen kamu sudah nunggu diluar, atau jangan jangan itu bukan temanmu melainkan pacarmu?"
"Siapa sih mah? Lusha belum kepikiran buat pacaran dulu mah"
"Owh, ok, berarti itu temen kamu. Setau mamah tadi namanya Yudist"
"Lhoh mamah tanya namanya?"
"Iyalah, mungkin itu nanti jadi menantu mamah"
"Apaan sih mah" aku pun tersenyum manis diikuti dengan muka memerah.
"Hayo kogh mukanya merah...hiya hiya"
"Kontet!"
Kami berdua pun tertawa dengan cukup keras.
"Udah cepetan berangkat itu Yudist udah nungguin di depan" kata mamah ku yang terus mengingatkan ku
"Ya udah mah, Lusha berangkat dulu ya mah" sambil mencium pipi mamahku tercinta
Aku pun keluar dengan senyuman yang cukup lebar, karena aku melihat sesosok lelaki yang bertubuh tinggi, berkulit kuning langsat, dan manis
Dia menggunakan seragam putih abu abu diselimuti dengan jaket berwarna hijau tua dengan menaiki motor ninja berwarna merah. Bukankah itu sangat menarik?
Dia yang menatapku, tiba tiba tersenyum dengan cukup lebar.
"Hai Sha" sapanya kepadaku
"Hai kak"
"Kogh kamu lama banget sih" tanyanya sambil mengkeriputkan dahinya
"Iyah, tadi sarapan dulu kak, maaf ya kalo kelamaan"
he'em (jawabnya singkat)
"Jangan marah kak"
"Gapapa kogh, santai aja, cepetan naik 15 menit lagi telat loh"
"Ok"
06.30
Aku sampai disekolah dengan muka yang bahagia, karena diantar ke sekolah oleh lelaki tertampan di sekolahku
Aku pun yang takut di bully oleh semua kakel(kakak kelas) terburu buru naik ke kelas.
Tapi aku tak bisa secepat tangannya. Dia menggenggam tanganku dengan cukup kuat agar aku tak pergi.
"Tunggu dulu lah, kamu itu lho, nggak usah takut aku bisa jagain kamu, kalo ada yang ngebully kamu, kamu bilang aja sama aku, aku pasti akan melindungi kamu"
Kalimat itu membuat jantungku berdegup dengan sangat kencang dan rasanya seperti mau lepas dari habitatnya
"Ok kak"
Aku pun diantarkan ke kelasku, yaitu kelas X IPA oleh nya. Rasanya aku pengen nge-fly tau nggak.
Aku sebenarnya sudah digibah oleh semua kakak kelas yang ku lewati bersamanya
KAMU SEDANG MEMBACA
Dia
Short StoryDia adalah sesosok yang membuatku terus tersenyum...entah mengapa hatiku serasa tenang dekat dengannya...apakah dia mengerti apa yang kurasakan?