Five

1.2K 189 215
                                    

"Cuk, Kak Gigi tuh," Kun menyenggol lengan Taeyong ketika mendapati Seulgi yang barusan melintas didepan ruang Bemu.

"Biarin aja," Acuh Taeyong sambil masih meneruskan mabarnya bersama Younghoon.

Kening Kun berkerut, kaya ada yang gak beres, "Belakangan ini lo ngabaiin kak Gigi mulu perasaan."

"Efek mantan kembali kali," Celetuk Younghoon yang langsung dihadiahi jitakan dari Taeyong akibat tidak bisa menutup mulut.

Kan bener feeling Kun, ada yang gak beres.

"Aileen disini juga Yong?"

"Ah elah salonpas lo percaya," Sangkal Taeyong.

"Sialan lo!"

"Aileen jurusan apa Yo?"

Younghoon mendongak, sekilas melirik Kun, "Geografi cuy, adek ting--"

Buagh

"Sakit bego-- YAH KAN GUE KETEMBAK!"

"Gue jahit mulut lo ya!" Bisik Taeyong sambil melotot ke arah Younghoon.

Kun menarik nafas, "Lo mau ngebajing lagi? Gak inget dulu gimana? Mau ngulangi kesalahan lagi?"

Kening Taeyong berkerut, sedikit risih ketika Kun mulai membahas yang lalu, "Apaan juga sih? Gue sama kak Gigi ada apa apa kali. Dia cuma kating gue."

"Kating sih kating Yong, tapi sikap lo ke kak Gigi ituloh. Semua orang bahkan nganggep kalian lebih dari itu, gak mungkin kak Gigi sendiri gak ngerasa di spesialin."

Taeyong memutar bola matanya malas, "Gue ke dia cuma--"

"Kasihan? Karena keadaan dia?"

Taeyong menggeleng, "Gue cuma simpati ke dia."

"Lo gak lagi jadiin Kak Gigi pelarian kan?" Mata Kun memincing, kalimatnya barusan mengubah penuh antensi Taeyong sampai membuat cowok itu rela mengakhiri gamenya.

Taeyong menatap Kun sekilas, kemudian beranjak dari bangku luar ruang Bemu, "Dahlah rapat dulu, yang kain udah pada dateng."

Kun balas menggeleng ketika melihat jelas Taeyong yang menghindar dari topik ini.

Yah semoga aja, gak ada lagi cewek yang jadi korban ke goblok an Lee Taeyong.



----------






"Kenyang gue mah kalo yang traktiran si Yangyang," Ujar Yena sambil kembali mencomot satu gurami utuh dari piring saji.

"Makasih ya Big Boss, sering seringlah ultah biar bisa traktiran terus hehe."

"Gue dilahirin cuma sekali, Kucluk!" Balas Yangyang ke arah Ucup.

"Njun gak makan?" Tawar Aileen pada cowok berkacamata yang belum menyentuh makanan sama sekali. Paling paling cuma minum doang, itupun gak banyak.

"Woy Huang Renjun gue ngomong sama lo, Anjir!"

Renjun yang sebelumnya fokus pada novelnya langsung menatap tajam ke arah Aileen, "Kamu itu perempuan, jangan bicara terlalu kasar, gak baik."

Semua yang disana cuma nahan ketawa. Gaya bahasa Renjun emang sekaku itu, dan satu kelas udah terbiasa juga.

Kalau kata anak anak lainnya, Renjun nih salah jurusan. Cocoknya di Sastra nyasarnya ke Geografi. Jauh amat bang.

[2] Still  - Lee TaeyongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang