12 -V

789 136 12
                                    

Seongwoo masuk ICU, di bawa oleh Sehun karena suhu tubuhnya yang meningkat drastis dalam waktu dua menit. Sekarang nafasnya masih tersenggal, buat Sehun kelabakan. Padahal ia sudah bilang ingin pensiun, tapi saat melihat Seongwoo sebegininya –relung hatinya benar benar tidak tega, harus tangannya sendiri yang bertindak.

Teringat juga kalau ia belum beri kabar apapun pada keluarga Seongwoo, akhirnya ia minta tolong pada Luhan untuk secepatnya kabari Daniel –agar setidaknya tahu kalau Seongwoo butuh keluarganya.

Luhan yang sedang mondar mandir dengan ponselnya sambil gigiti bibir pelan terlonjak kaget saat ada seseorang menepuk bahunya lembut –itu Jungkook, dengan tablet di tangan kiri dan sekaleng soda di tangannya. Langsung saja Luhan peluk Jungkook erat, tanpa sadar tubuhnya menjadi gemetaran, buat Jungkook menegeratkan pelukan agar Luhan tidak limbung.

"Jungkook –itu, kak Seongwoo . . ."

Mata Jungkook menatap Luhan lekat saat pelukan mereka terlepas. Suara Luhan yang putus putus buat Jungkook naikkan sebelah alisnya, tanda tak paham. Telunjuknya mengarah ke ruang ICU yang memang letaknya tidak jauh dari mereka berdiri.

"Kak Seongwoo masuk ICU, Jung"

Jawaban Jungkook hanya anggukan pelan, buat Luhan ada rasa tidak percaya. Namun setelahnya nafas lega keluar karena Jungkook keluarkan ponsel, berikan pesan pada keluarganya kalau Seongwoo masuk ICU. Senyum tipis Jungkook jadi salam penutup pertemuan singkat mereka –setelahnya Jungkook pergi, menemui Jihoon, mungkin? Mengingat mereka berada di rumah sakit yang sama.

Luhan juga sama sama seorang ibu yang memiliki anak, tahu persis kalau perbuatan Seongwoo sebetulnya sangat susah untuk di beri ampun. Tapi –itu sudah dua puluh tahun lalu, kurang lebih, kan? Tatapan nanar jadi penggiring hilangnya punggung Jungkook di tikungan, dan setelahnya desah nafas berat Luhan terdengar jelas di lorong depan ICU yang sepi.

Hatinya mencelos, bagaimana perasaan Seongwoo dua puluh tahun belakangan? Sesakit itukah karena kedua anaknya yang bersikap seperti itu? Duduk di kursi tunggu, Luhan membuka ponsel, cari kontak Guanlin, hendak kabarkan kalau Seongwoo masuk ICU. Tapi baru ingin mengetik, jarinya menjadi kaku tatkala mengingat kalau Guanlin juga sakit, tidak boleh di beri banyak beban. Cukup Jihoon yang jadi tanggung jawab Guanlin, jangan Seongwoo juga.

Remas surainya lagi karena rasa frustasi dan lelah mendera, Luhan sandarkan kepalanya ke tembok di belakang, setelahnya menunduk lagi, beri doa banyak banyak untuk Seongwoo dan Jihoon agar di beri kesembuhan secepatnya.

Sedangkan Jungkook menghentikan langkahnya saat di tikungan, diam diam perhatikan Luhan yang sepertinya kelelahan dan ikut frustasi –padahal ini keluarganya. Tanpa sadar, air matanya lolos, dan isakan kecil terdengar. Sebisa mungkin ia tahan dengan meremas kaleng sodanya asal, namun tetap, air matanya berderai.

Orang lain sampai terseret ke masalah keluarganya yang kelewat rumit –dosa besar menurutnya. Setelah sedikit tenang langkahnya menjauh, dan tidak menyadari sama sekali kalau sepasang mata menatapnya iba –Kim Taehyung, dengan wajah lelahnya.

Rasa ingin melindungi semakin membesar kala tahu kalau Jungkook –orang yang ia suka semenjak pandangan pertama, sebetulnya rapuh, perlu perlindungan.

Dan ya, Taehyung bertekad untuk menjadikan Jungkook miliknya –secepatnya.

▪▪▪

Yoongi beri ruang saat Jungkook masuk tanpa mengetuk –ingin mengumpat tapi kondisi Jihoon belum sepenuhnya stabil. Dan juga, Jihoon tidak terbiasa dengan harsh words, ujung ujungnya juga hanya bisa mengumpat dalam hati.

Soda di tangan Jungkook sudah habis, ia buang kalengnya ke tempat sampah dekat pintu –sekalian tadi saat berjalan masuk.

Nyamankan diri di bangku tempat Yoongi duduk tadi, netranya menangkap entitas Guanlin yang masih mendengkur. Otomatis ia angkat lengan kanannya, sekadar untuk melihat pukul berapa sekarang. Tujuh pas, dan Guanlin masih nyenyak dengan usapan Jihoon sebagai tambahan pelelap. Senyum sedikit, jemarinya menyugar rambut Jihoon ke belakang, lalu dahinya di usap lembut.

Panophobia [PanWink] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang