CHAPTER 30

2.4K 165 28
                                    

"HUAAAAHHH!!!  ANDWAAAAEEEE!!!!"

Baekhyun terbangun dari tidurnya dengan nafas tersengal-sengal serta keringat bercucuran.  Mata sipitnya membesar dan bergerak liar mengamati seluruh penjuru ruangan.

Cklekkk....

Pintu ruangan terbuka dan menampilkan wajah Suho yg terlihat khawatir.  Ia menghampiri Baekhyun yg terlihat pucat bak mayat hidup.

"Baekhyun-ah, neo gwenchana?? Kenapa kau berteriak malam-malam begini??" tanya Suho khawatir

"...."

Baekhyun tidak menjawab, ia masih mencoba untuk menenangkan diri. Semua yg ia alami tadi hanya mimpi, tapi kenapa rasanya seperti nyata? Bahkan rasa nyeri akibat tusukan pisau yg menancap diperutnya masih bisa ia rasakan seakan semua itu memanglah nyata.

"Baek????" Suho mengguncang bahu Baekhyun pelan, sungguh ia begitu khawatir akan keadaan Baekhyun yg tiba-tiba saja diam bak patung. Padahal biasanya Baekhyun ada tipe orang yg tidak bisa diam walau baru bangun tidur

Baekhyun bergeming lalu menggeleng pelan. Ia menghela nafasnya berat sambil memijat pelipisnya yg tiba-tiba terasa pusing.

"Baek....."

"Aku baik-baik saja, hyung... Aku hanya.... bermimpi buruk" potong Baekhyun cepat

"Mimpi buruk??? Memangnya kau mimpi apa??  Kenapa wajahmu jadi pucat begitu??  Apa mimpinya begitu menakutkan??" tanya Suho dengan sebelah alis terangkat

"Yaa... Mimpinya sangat buruk dan rasanya begitu nyata" batin Baekhyun

"Baekkk... kau melamun lagi" tegur Suho saat ia melihat Baekhyun kembali termenung dan tidak mau menjawab pertanyaannya.

"Aaahhh... Mianhae hyung.. Aku hanya masih mengantuk saja. Sebaiknya hyung istirahat saja,  aku juga akan kembali tidur" ucap Baekhyun sambil tersenyum tipis

"Kau yakin? Tidak ingin ditemani?" tanya Suho ragu

Baekhyun mengangguk pelan, "Nde, hyung.. Sudah sana kembali ke kamarmu.."

Suho menghela nafas dan dengan berat hati mengangguk lalu merajut langkah keluar dari kamar Baekhyun. Sejujurnya Suho tidak percaya jika Baekhyun baik-baik saja saat ini. Tidak mungkin Baekhyun baik-baik saja jika sikapnya tiba-tiba berubah drastis seperti itu. Tapi apa boleh buat, ia juga tidak mungkin memaksa Baekhyun untuk bercerita padanya. Mungkin Suho akan kembali bertanya Baekhyun esok hari saat kondisinya sudah tenang.

Sementara didalam kamar, Baekhyun tampak kembali termenung memikirkan mimpi buruknya. Jujur saja sebenarnya ia tidak baik-baik saja saat ini,  ia ketakutan. Dan harus Baekhyun akui jika ia takut sendirian dikamar ini. Tapi ia juga tidak mau membebani Suho, ia tahu jika leadernya itu sangat lelah dengan jadwal dan masalah yg menimpa mereka. Jadi Baekhyun lebih baik menyimpan masalahnya sendiri daripada menambah beban pikiran Suho.

Toh lagipula itu semua hanya mimpi bukan? Bukankah mimpi itu hanya bunga tidur dan tidak akan menjadi kenyataan? Jadi seharusnya Baekhyun tidak perlu khawatir.

"Yaaa... Itu semua hanyalah mimpi.. Akhir-akhir ini aku terlalu lelah dengan jadwal yg padat dan aku masih merasa bersalah pada Sehun sehingga aku bermimpi buruk.. Yaa.. pasti hanya karena itu" batin Baekhyun meyakinkan dirinya sendiri.

Setelah berkutat dengan pikirannya sendiri cukup lama, akhirnya Baekhyun memutuskan untuk turun dari kasurnya dan berjalan keluar kamar. Jam sudah menunjukkan pukul 2 pagi, tapi sepertinya hal itu tidak menyurutkan niat Baekhyun untuk keluar dorm sebentar.

"Mencari udara segar diluar sebentar kurasa bukan ide yg buruk.. Lagipula karena mimpi sialan itu aku jadi tidak ingin tidur lagi" gumam Baekhyun pada dirinya sendiri.

WE ARE (NOT) ONE??Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang