CHAPTER 16

4.1K 404 41
                                    

Sehun kembali ke dormnya dengan lesu. Ia melihat jika hyungnya tengah kembali ke dorm. Tapi, entah kenapa Sehun malas untuk sekedar menyapa hyung-hyungnya itu, ia memilih untuk melenggang masuk kedalam kamarnya untuk beristirahat.

"Ckk.. Dasar maknae tidak sopan.. Pulang dan masuk ke kamar begitu saja tanpa mengucapkan salam terlebih dulu" cibir Kai ketus

Sehun hanya diam dan tidak membalas cibiran Kai karena jujur saja tubuhnya terlalu lelah untuk diajak berdebat dengan Kai. Lebih baik sekarang Sehun masuk kedalam kamar dan segera beristirahat.

"Ada apa dengannya? Tidak biasanya Sehun diam dan bersikap aneh seperti itu" seru Baekhyun menatap Sehun aneh

"Apa sekarang kau mulai memperhatikannya huh? Atau jangan-jangan kau ini gay dan menyukai Sehun, benar bukan??" sahut Chanyeol sambil menyeringai

"Cihh.. Jangan memfitnahku, telinga gajah!!! Bilang saja jika ternyata yg gay itu adalah dirimu, bukan aku!!" balas Baekhyun kesal lalu segera beranjak pergi

"Jika dia memang bukan gay, seharusnya dia tidak usah marah seperti itu kan?? Dasar berlebihan!!" dengus Chanyeol sebal

.

.

Sehun yg sudah berada dikamar langsung memilih untuk berbaring ditempat tidurnya. Sehun meletakkan satu tangannya diatas kepalanya. Sepertinya kepala Sehun benar-benar penat karena terlalu memikirkan banyak hal

Dan salah satu hal yg dipikirkan Sehun adalah masalah tentang penyakit yg baru saja diketahuinya hari ini. Entah kenapa mengingat jika penyakit yg dideritanya sudah begitu parah dan hidupnya hanya akan bertahan 3 bulan saja membuat Sehun merasa khawatir dan ketakutan

Sehun bukan takut harus mati dan meninggalkan dunia ini untuk selamanya. Yang Sehun takutkan saat ini adalah bagaimana jika dirinya harus pergi meninggalkan dunia ini sebelum ia berhasil membuat hyung-hyungnya kembali berdamai dan saling menyayangi seperti dulu

Tess... Tess... Tess...

Tanpa terasa airmata Sehun mengalir begitu saja dan membasahi kedua pipi pucatnya. Ia tidak ingin pergi dari dunia ini dengan meninggalkan hyung-hyungnya yg begitu ia sayangi saat mereka masih saling membenci satu sama lain.

Sehun juga tidak menyalahkan takdir yg membuatnya harus menderita penyakit trauma otak dan divonis tidak bisa bertahan hidup lebih lama. Sehun bahkan tidak menyalahkan Suho yg telah melempar vas bunga hingga mengenai kepalanya dan membuatnya harus menderita penyakit mematikan seperti ini sekarang.

Satu-satunya yg Sehun sesalkan adalah kenapa ia harus pergi dalam kurun waktu 3 bulan sementara ia tidak yakin bisa membuat hyung-hyungnya kembali rukun dalam kurun waktu yg singkat tersebut.

Dan tanpa terasa Sehun telah tertidur dengan airmata yg terus mengalir dikedua pipinya. Bahkan didalam tidurnya, Sehun terus bergumam dan memanggil-manggil nama hyungnya.

"Hh...hyung... hikss...hikss... hyung..."

.

.

Tanpa terasa malam sudah berganti menjadi pagi dan sinar matahari pun mulai memasuki kamar dimana Sehun masih asik tertidur lelap.

"Eungg..."

Sehun mengerang pelan dan perlahan ia mulai membuka kedua matanya saat ia merasakan sinar matahari telah mengusik tidur nyenyaknya. Saat kesadarannya mulai terkumpul, Sehun melihat kearah tempat tidur Suho dan melihat jika tempat tidur hyungnya itu sudah kosong

"Pasti Suho hyung sudah bangun.." batin Sehun

"Aaaarrrgghhh...."

Tiba-tiba Sehun kembali merasakan sakit yg teramat sangat tepat dikepalanya. Sehun pun lantas langsung memegangi kepalanya sambil terus merintih kesakitan. Bahkan Sehun sampai menjambak keras rambutnya berharap rasa sakit yg dideritanya akan sedikit berkurang.

WE ARE (NOT) ONE??Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang