Cinta Monyet Part 1

16 1 0
                                    

Kelas tiga semester dua, bentar lagi naik ke kelas empat. Hari Sabtu, pelajaran olah raga. Semua siswa SDN 1 Cisauheun tengah berlalu lalang di lapangan. Ada yang di lapang upacara, ada juga yang di lapang Voli , tepatnya di depan deretan kelas dua dan tiga.

Kelas enam sedang bermain voli. Aku dan tema sekelas tengah beristirahat karena baru saja selesai senam di lapang upacara. Posisi dudukku saat itu di baris ke tiga jajaran pertama dari pintu masuk dan dekat dengan jendela. Saat aku menoleh ke  luar, pandanganku tertuju pasa satu kakak kelas yang seragam olah raganya sama. #Ya iyalah, orang satu sekolah.

Caranya bermain voli sangat lihai, kulitnya lumayan putih untuk ukuran cowok, posturnya cukup tinggi dan ... tampan.

Oh tidak, dia menoleh ke arahku, mungkin tidak sengaja, tapiiiii, ya gitu deh, bikin orang melting 'kan. #Lu aja kali yang melting.

Nah, setelah kejadian itu, ada rasa yang tak biasa guys #Kyak lirik lagu. Ditambah lagi, pas mau pulang sekolah aku papasan sama dia di lapang voli, pohon besar yang mengelilingi serasa menjadi saksi kalau aku itu ... jatuh cinta pada pandangan pertama. #Ukhuk! Kelas 3 SD tau apa tentang cinta.

Aku deg-degan, padahal dia gak noleh, akunya juga nunduk karena malu. Pas dia udah jauh, daru deh ditengok ke belakang sambil senyum-senyum gitu. Kan temen-temen aku yang ngeliatnya jadi aneh.

"Kenapa senyum-senyum?" Tanya Alisa.
"Emang gak boleh, ya? Gak bayar ini."
"Hmmm," Alisa mendelikan mata jengah.
"Liatin siapa, sih?" Tanya Mutiara.
"Kak Isyam, tuh!" Tebak Mila sambil nunjuk Kakak kelas yang dari tadi aku liatin.
"Oh, namanya Isyam, ya?" Tanyaku heboh.
"Kemana aja, nguk? Udah berapa taun sekolah? Gak tau nama Kakak kelas." Ujar Alisa.
"Iiih, apaan sih, udah yuk ah pulang." Aku berjalan mendahului mereka.
"Kamu suka, ya,  sama Kak Isyam?" Tanya Mila.
"Cieee," belum sempet ngejawab mereka udah main cie-ciein aja.
"Heol! Ya enggaklah!" Jawaban yang penuh penegasan, padahal dalam hati, "mungkin aku mulai menyukainya,"  #Anjay lebay bahasanya. #biarian aja sih, emang gua lebay.

Berakhirlah percakapan tentang Kakak kelas itu, karena apa? Karena kita pulang jalan raya, jadi ... ya ngeceng-cengin motor yang lewat. Teriak, "Standar!" Biar yang bawa motornya liat ke bawah buat ngecek standar motornya yang mungkin belum di naikkin. Ternyata enggak. Dan kita ketawa karena berhasil ngerjain si pengemudi motor itu.

Receh memang, tapi sebuah kebahagiaan yang sederhana bisa jadi sempurna karena kita bersama-sama.

Tau sinetron Putri yang Ditukar? Atau Putri yang Tertukar gitu, ya judulnya. Pokoknya pemainnya itu Nikita Willy Sama Rizky Aditya. Tau gak? Sinetron lawas. Ntar deh aku ceritain. #Ngapain nyeritain sinetron? #Terserah Gua dong, gua ini yang nulis.

Biar KuceritakanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang