Maafkan
Tlah tiba waktunya...
Untukku menyatakan...
Padamu sebenarnya, apa yang ku rasa...Maafkan hati ini yang tak bisa berhenti menyayangimu...
Walau ku tak bisa menjadi milikmu
Juga sebagai yang tercinta
Di hidupmu.Sungguh bukan maksudku...
Untuk memaksamu menjadi milikku
Yang slama ini sudah menemaniku
Untuk sebagai yang tercinta Di hatiku...Yang digaris bawahi itu kedustaan yang Hqq, ya.
Tapi sumpah deh itu lirik lagu jleb banget, apa lagi yang judulnya Lebih dari Indah.
Bergetar hati ini
Saat mengingat dirimu
Mungkin saja diri ini tak terlihat olehmu Aku pahami ituBagaimana caranya
Agar kamu tahu bahwa
Kau lebih dari indah
Di dalam hati ini
Lewat lagu ini
ku ingin kamu mengerti
Aku sayang kamu, ku ingin bersamamunanananana nanananana nananana
Meski ku tak pernah tahu kapan kau kan mengerti
Ku coba tuk berharap
Bagaimana caranya
Agar kamu tahu bahwa
Kau lebih dari indah
Di dalam hati ini
Lewat lagu ini ku ingin kamu mengerti Aku sayang kamu, ku ingin bersamamuKubiarkan semuanya berlalu begitu saja. Tapi tak bisa.
Saat aku duduk di bangku kelas empat, Isyam sudah lulus. Dan dari kabar yang kudapat, dia melanjutkan sekolahnya di Bandung.
Aku tahu kabarnya dari seseorang, Hani. Dia yang menghampiriku dan bercerita setelah tiba-tiba bertanya. Mutiara dan Mila sedang ke kamar mandi, Alisa sedang jajan bersama Rani yang membawa Hani ke hadapanku.
"Kudengar, Kak Devi menyukai Kak Isyam?"
Sontak, pertanyaan itu membuatku tertohok.
"Huh?" Aku hanya mengerutkan dahi.
"Iya, 'kan?" Tanyanya lagi memastikan.
"Kata siapa?"
"Aku hanya menebak," dia senyum canggung.
"Dari Rani, ya?" Tanyaku memastikan, Hani hanya tersenyum, dan aku anggap itu jawaban iya.
Merasa sudah tertangkap basah, akhirnya aku mengaku, "iya, tapi cuma suka kok, gak lebih."
"Gak papa lagian, aku sama Kak Isyam gak ada apa-apa." Ucap Hani.
"Aku juga udah gak ada perasaan apa-apa sama dia." #DUSTA!
"Ih serius, kak. Aku gak ada apa-apa sama Kak Isyam, gak papa kalo kakak masih suka." Tuturnya.
"Enggak, kok." #masih ngelak.
"Pada ngomongin apa sih? Sirius banget," itu Alisa yang baru kembali dari acara jajannya dan Rani. Berbarengan dengan Mutiara dan Mila yang baru keluar dari kamar mandi.
Itu, kami sedang berada di belakang perpustakaan, tempat biasa 4S kumpul. Dan kebetulan, di sebelah kanannya adalah kamar mandi, sebelah kirinya warung.
Sebenarnya apa alasan Hani mengatakan itu padaku? Semoga tadi aku meyakinkan saat bilang tidak menyukainya lagi.
Meski itu adalah kebohongan terbesar, karena nyatanya aku menyukai orang itu selama sembilan tahun.
#haha
KAMU SEDANG MEMBACA
Biar Kuceritakan
PertualanganDi dunia ini gak ada yang instan, semuanya butuh proses. Mie instan aja harus direbus dulu baru bisa dimakan. Kalaupun suka yang mentah, tetep harus dibuka dulu 'kan bungkusnya? Segala hal, gak ada yang statis, semuanya dinamis. Begitupun kehidupan...