Bolos bersama?

136 9 0
                                    

Warning typo bertebaran!
Happy reading:)
______________

Kebahagiaan itu sederhana,
Saat kau bersama dengan orang-orang  yang kau sayang,
Pasti dia akan datang sendiri tanpa diminta.

~~~~~~~~


Saat montor itu sudah berbelok dan akan pergi dari depan gerbang sekolah. Namun, Seira segera berdiri didepan motor itu. Sehingga membuat cowok itu mengerem mendadak, kemudian cowok itu menaikkan kaca helmnya lagi. Wajahnya terlihat marah dan kesal karena ulah Seira.

"Pergi!" Perintahnya, sedikit membentak dan memberikan tatapan mengerikannya.

Seira sempat tertegung dan terkejut, dia kaget ternyata Revan lah orang itu. Seira seharusnya dapat mengenali montor yang kemarin mengantarnya pulang. Dia juga terkejut karena bentakan Revan, padahal kemarin Revan sangat baik padanya. Tapi kenapa sekarang terlihat jutek sekali?

Tapi Seira tidak akan pergi begitu saja, mungkin Revan hanya kesal karena terlambat masuk sekolah. Dia akan memaksa Revan, bagaimana pun caranya.

"Gak!" Seira merentangkan tanganya untuk menghalangi Revan. "Gue gak akan pergi sebelum lo. Ajak gue pergi dari sini!"

"Gak, gue gak mau ngajak lo!" Tegas Revan. Dia terlambat karena pulang balapan jam 02.30 WIB. Jadi wajar jika dia kesiangan.

"Ya udah, gue gak akan pergi!" Kekeh Seira.

Sebenarnya Seira tidak ingin ikut dengan Revan, tapi mau bagaimana lagi, dia tidak tau harus kemana sekarang. Karena sedang malas berdebat dengan Seira, akhirnya Revan membolehkan Seira ikut dengannya.

"Naik!" Perintah Revan.

Mata Seira langsung berbinar-binar dan berjalan sedikit pincang ke belakang motor Revan dan segera naik sebelum Revan berubah pikiran.

Baru saja Revan mau menyuruh Seira untuk pegangan, Seira sudah pegangan duluan. Setelah itu Revan menjalankan motornya dengan kecepatan sedang membelah keramaian ibu kota. Beruntung hari sudah sedikit siang, jadi jalanan tidak terlalu ramai. Revan melajukan motornya kearah apartemennya.

Setelah sampai di basement, Seira segera turun dari motor dan disusul oleh Revan. Seira tampak bingung, kenapa Revan membawanya kesini. Pikiran-pikiran negatif muncul di kepala Seira. Coba bayangkan seorang laki-laki membawa perempuan ke sebuah apartemen. Mencurigakan bukan? Itulah pikiran Seira.

Revan berjalan duluan lalu disusul Seira mereka memasuki lift menuju lantai 20. Didalam lift Seira tidak berani mengatakan apa-apa, sedangkan Revan memang begitu sikapnya, cuek. Mereka sudah sampai dilantai 20 dan keluar dari lift.

Oh ternyata di lantai 20 ini hanya ada satu unit apartemen, dan itu berarti hanya apartemen milik Revan. Wah, pasti mahal harganya. Eh? Tapikan Revan itu anak dari 8 pengusaha terkaya se indonesia jadi pasti tidak seberapa.

Nomer apartemen Revan 925 dan ini adalah lantai teratas, bisa dibilang ini unit terakhir kan? Revan memasukan pin dan pintu apartemen terbuka. Revan masuk tapi Seira masih mematung disana. Dia benar-benar takut jika Revan melakukan apa-apa kepadannya. Revan yang sadar bahwa Seira tidak mengikutinya pun menengok ke belakang.

"Masuk!" Perintah Revan.

Seira tersentak dengan perkataan Revan barusan, kemudiaan dia masuk ke dalam apartemen Revan. Dan betapa terkejutnya Seira melihat apartemen itu, apartemen itu bersih dan rapi, berbeda dengan apartemen yang ditempati cowok pada umumnya. Nuansa maskulin dari seorang cowok terlihat sekali disana. Belum lagi aroma apartemen itu sangat wangi dan maskulin, seperti aroma parfum yang Revan pakai.

Who's Your Favorite Couple?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang