Anniversery

100 10 1
                                    

Warning typo bertebaran!
Happy reading :)
______________

Kau tidak akan pernah tau siapa jodohmu, bisa saja orang yang sekarang berada di hadapanmu adalah jodohmu. Atau malah.. orang yang paling kamu bencilah yang akan paling kamu cintai suatu hari nanti. Takdir itu... tidak ada yang tau kan?

.
.
.

Hari ini Revan tidak bangun terlambat, dia bangun jam 06.30 WIB. Dia bermimpi buruk, entah apa yang di mimpikan sampai membuatnya terbangun. Revan segera kekamar mandi untuk melakukan ritul paginya.

Revan menggunakan motor sportnya yang berwarna hitam berpadu dengan merah. Dia mengendarai motornya dengan kecepatan sedang, toh ini masih pagi jadi dia tidak perlu terburu-buru.

Saat sampai disekolah, banyak pasang mata yang melihatnya, terutama para siswi. Revan memarkirkan motornya di tempat parkir biasa, disana sudah ada ketiga temannya. Revan melepas helm full facenya dan turun dari montornya.

"Hai, bro." Sapa Radit. Dan hanya dibalas deheman oleh Revan.

"Tumben lo udah berangkat, Van?" Tanya Algard. Revan memang jangang berangkat on time, dia lebih sering terlambat. Entah apa yang dilakukan pria bergingsul itu sampai terlambat sampai ke sekolah.

"Gue tahu tadi kebangun."

"Kenapa? Lo mabuk semalem?" Seingat Arkan, semalam Revan pamit pergi dari basecamp jam 9 malam dan tudak kembali setelah itu.

"Gue gak mabuk." Jawab Revan atas tuduhan sang sahabat.

"Terus tadi malem lo kemana?" Kali ini Radit yang bertannya.

"Taman." Jawabnya singkat.

"Tumben lo mau-maunya ketaman."

"Yuk kekelas, bentar lagi bel." Ajak Arkan.

Mereka berjalan di koridor sekolah, banyak siswa dan siswi yang melihatnya. Ada juga siswi yang berbisik-bisik membicarakan mereka. Ada yang curi-curi pandang, dan ada pula yang terang terangan mencoba menarik para pangeran sekolah itu. Tapi mereka tak ambil pusing, karena itu sudah biasa.

Ditengah jalan mereka bertemu Seira cs. Mereka saling tatap, Revan dengan Seira, Arkan dengan Necya, Cassandra dengan Radit, dan Zee zee dengan Algard. Dari arah berlawanan muncul Bara cs, tepatnya dibelakang Seira cs.

Sekarang Seira cs berada di tengah-tengah dua kubu yang saling berlawanan itu. Seira cs serta Revan cs melihat kearah Bara cs. Mereka berpandangan cukup lama, dari mata Bara dan Revan terdapat kilatan merah.

Dari dulu Bara dan Revan memang tidak bersahabat. Banyak siswa dan siswi yang melihat dan berbisik-bisik. Seira bingung, posisi dia sekarang berada diantara Revan dan Bara.

Bara melihat kearah Seira diikuti Revan, Bara langsung meraih tangan Seira dan menariknya kearahnya, Revan hanya melihat apa yang dilakukan oleh Bara. Seira berdiri disamping Bara dengan tangan yang digenggam oleh Bara. Zee zee disamping Key, sedangkan Cassandra disamping Dave. Necya berada disamping Arkan dengan tangan mereka yang bergandengan.

Belum selesai sampai disitu, Lauren cs datang dari arah belakang Revan. Lauren berdiri disamping Revan dan menggenggam tangan Revan. Shasya berada disamping Radit, sedangkan lidya disamping Algard. Mereka melakukan hal yang sama dengan yang dilakukan Lauren.

Revan, Radit, dan Algard menepis tangan Lauren cs. Karena dirasa suasana menjadi semakin tegang Seira melepaskan genggaman tangan Bara dan maju kearah Revan. Dia memberikan sebuah paper bag kearah Revan, Revan menerimannya.

Who's Your Favorite Couple?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang