Bagian 1: SIAPA SABRINA PA?

26.6K 802 41
                                    

Sabrina Bien Riena Mansyur wanita muda berusia 23 tahun, ia sudah menikah dengan seorang General Manager di salah satu perusahaan besar di Jakarta

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sabrina Bien Riena Mansyur wanita muda berusia 23 tahun, ia sudah menikah dengan seorang General Manager di salah satu perusahaan besar di Jakarta.  namun ia sedang ditinggal bekerja oleh suaminya. Ia  memiliki kakak perempuan yang sudah tiada akibat kecelakaan empat bulan yang lalu. Ayah dan Ibu Rina seorang pengusaha di bidang garmen hingga membuat diri mereka sibuk.
Sabrina atau sapaan akrabnya Rina, Sasa selalu tinggal sendiri dirumah dengan sepasang pembantu Pak Cahyo dan Ibu Nurahma. Mereka berdua bisa di bilang pembantu yang paling bertahan lama bekerja di keluarga Mansyur karena kesetiaannya dengan keluarga ini. Sabrina bukan tipikal baik dan ramah terhadap mereka namun tidak juga menggertak atau apapun tapi sikapnya hanya cuek dan diam tak jarang juga ia suka merendahkan mereka secara diam- diam.

🌹🌹🌹🌹

Di suatu pagi Papah, mamah dan Rina sedang sarapan dalam diam tak lama Pak Cahyo menegur papah, Alexander Basri Mansyur

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Di suatu pagi Papah, mamah dan Rina sedang sarapan dalam diam tak lama Pak Cahyo menegur papah, Alexander Basri Mansyur.

"Permisi Pak, pembesaran kamar Dek Rina jadi tidak?" Ujar Pak Cahyo seraya duduk si lantai.

"Cahyo ngapain duduk disitu, kemari duduk di samping saya." Kata papah. Rina melihat papah yang duduk di samping beliau.

"Pindah di samping Mamah sayang." Kata Papah. Dengan cemberut Rina pindah.

"Gak usah pak, saya buru- buru karena anak saya mau datang buat bantuin renovasi kamar." Kata Pak Cahyo sopan.

"Jadi, kamar sebelah Rina kan kosong dinding antara kamar  di jebol aja dan di cat ulang warna putih." Kata Papah. Dulu kamar kosong itu milik Rana kembarannya.

"Pah, Rina gak mau warna putih tapi abu- abu." Kata Rina memotong pembicaraan.

"Rina, jangan bantah papah ini rumah papah bukan kamu." Kata Papah.

"Yaudah, kalau gitu ngapain papah maksa Rina tinggal disini lebih baik cari rumah." Kata Rina kesal.

"Suamimu tidak ada dan kamu anak satu- satunya milik papah dan mamah. Sudah ikuti saja." Kata papah.

Sabrina's hurtTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang