Brakkk...
Suara hantaman tubuh dan alat-alat makanan jatuh di saat bersamaan,jarak suara itu tidak terlalu jauh dari meja yang di duduki Adel dan Doni,dengan seketika semua pandanggan penghuni di kanti ini tertuju ke sumber suara,dari kejauhan tampak makanan yang berserakan di atas lantai,Doni tercenggang karna keributan tersebut di sebabkan oleh Amanda yang menambrak Yudha,dan membuat seragam yang dikenakan Yudha menjadi kotor.
Amanda terlihat sangat takut,karna di mata Amanda Yudha adalah cowok yang paling menakutkan,semenjak ia tahu perilaku buruk Yudha di sekolah lama nya.Yudha menatap Amanda datar,beberapa kali dia juga terlihat sedang mengelapi seragam nya yang kotor.
"Ma..maaf gue n..ggak sengaja" terbata-bata,Amanda ingin mengelapi baju Yudha tapi Amanda tidak punya nyali buat ngelakuin itu.
Doni beranjak dari kursi nya dan langsung menghampiri Amanda,sesampainya di dekat Amanda Doni langsung memegangin pergelanggan tangan Amanda dengan berkata,"Lo nggak salah,jadi nggak perlu minta maaf" menatap Amanda sekejab lalu sorotan mata Doni menjadi tajam saat melihat Yudha,setelah menyelesaikan kalimatnya Doni membawa Amanda pergi,Doni juga sempat menyenggol bahu Yudha.
Adel membayar makanan yang ia pesan bersama Amanda tadi,kemudian menghampiri Yudha yang masih berdiri disana dengan baju kotornya.
"Maafin temen gue,dia nggak sengaja" Adel mewakili permintaan maaf dari Amanda.
"Bacott" sekarang Mood Yudha benar-benar buruk,Yudha meninggalkan Adel dan tidak menjawab permintaan maaf dari Adel.
🍁
"Ahh..kenapa harus dia" Yudha melempar seragam nya yang kotor ke salah satu kursi yang tersedia di Rooftop.Sambil merutuki pertemuannya dengan Doni.
Siapa Doni di mata Yudha?
"Ternyata lo ada disini" Yudha melirik kebelakang nya dan ternyata adalah Adel yang terlihat sedang menetralkan nafas nya,sedari tadi Adel membuntuti Yudha dari belakang,tetapi Adel sempat kehilangan jejak Yudha dan sekarang ia baru menemukan keberadaan Yudha di Rooftop sekolah.
"Ngapain lo ngikutin gue?" tanya Yudha,ketus.
"Lo belum jawab permintaan maaf dari gue"
"Yang salah kan bukan lo,kenapa elo bersi keras buat minta maaf ke gue?"
"Karna gue temen yang baik,otomatis kesalahan Amanda adalah kesalahan gue juga"
Yudha tidak mempedulika Adel,Yudha sedikit memberikan jarak dengan Adel,sambil mengeluarkan sebatang rokok dari dalam kotak rokok nya,ketika hendak menyalakan rokok yang berada di mulutnya tiba-tiba tangan Adel menyambar tangan Yudha yang sedang memegang korek api.
"Balikin nggak?" Yudha mencoba mengambil nya dari Adel,tapi dengan cepat juga Adel menjauhinya dari Yudha.
"Nggak akan"
"Mau lo apaan sih?" Yudha mulai kesal dengan sikap Adel.
"Gue mau lo maafin Amanda dulu baru ni korek gue kasih sama lo"
"Oke,gue maafin temen lo,sekarang cepat lo kasih tu korek" baru saja Yudha ingin mengambil korek tersebut tapi Adel kembali menjauhkan korek itu,"Sekarang apalagi sih,gue udah maafin temen lo" sambung Yudha.
"Nggak semudah itu dong ngasih maaf sama orang yang udah buat lo marah,harus nya lo juga ngasih pelajaran biar tu orang nggak ngulangin kesalahan yang sama,misalnya kayak nyuciin baju lo yang kotor gitu"
"Ahh..nih,lo cuci sampe bersih awas aja kalau masih kotor" sebenarnya ini adalah tujuan utama Adel mengejar Yudha sampai ke Rooftop,supaya nanti Adel punya cara buat ngedekatin Yudha."Balikin korek gue!!"
Adel menerima seragam yang diberikan Yudha dengan senang hati,sekarang dia punya cara buat dekat dengan Yudha,nggak perlu lagi mikirin cara lain buat dekat dengan nya.
Sebenar nya Adel ingin berlama-lama disana,tetapi setelah Adel tau kalau Yudha akan merokok jadi dia bergegas pergi dengan membawa seragam kotor yang Yudha berikan pada nya,untuk di cuci,karna Adel sangat benci dengan aroma asap rokok.
🍁
22:00
Itu lah angka yang tertera di sebuah jam yang berada di ruang tamu yang bernuansa hijau,di salah satu sofa yang ada di ruangan ini sudah ada Vrensiska dan Adel,mereka terlihat sedang menikmati obrolan mereka.
Wanita paruh baya ini tertawa lepas hingga tidak segan untuk menunjukkan lipatan di matanya.
"Hhh,bisa aja kamu,gigi aja udah nggak ada" ujar Vrensiska,sambil tersenyum.
"Bener loh oma,oma masih terlihat cantik,walau oma udah berumur" puji Adel pada Vrensiska.
Ting Tong..
"Kamu duduk aja!!biar oma yang bukain pintu" ke dua pasang ini serentak melirik ke arah pintu.
Dari tempat Adel samar-samar terdengar percakapan antara Vrensiska dengan orang yang mencet bel tadi.
"Oma kirain siapa,tau nya kamu,gimana,obat nya ketemu?"
"Ketemu kok oma,ni" memberikan kantong plastik yang berisikan beberapa obat yang Vrensiska pesan tadi.
"Cucu oma emang bisa di andalkan," memastikan isi kantong tersebut"Buruan masuk gih!!nggak baik buat temen kamu nunggu lama" sambung Vrensiska,setelah memastikan isi kantong itu.
Temen?siapa,apa mungkin dia?
Yudha berjalan ke ruang tamu,sambil bertanya-tanya siapa teman yang Vrensiska maksud,sejauh ini belum ada teman Yudha yang datang ke kediaman Vrensiska selain sahabatnya.
"Hay" sapa Adel,sambil melambai ke Yudha.
"Ngapain lo disini?" tanya Yudha,kaget dengan kehadiran Adel.
"Nih,baju lo,udah gue cuciin" Yudha mengambil seragam itu dari tangan Adel,"Ya udah gue pulang dulu" pamit Adel.
"Oma aku pulang dulu ya" sambil menyalami ke Vrensiska yang baru keluar dari arah dapur.
"Padahal masih banyak yang mau oma obrolin sama kamu"
"Lain kali Adel pasti mampir lagi kok oma,lagian sekarang juga udah malam banget"
"Bener ya,ya udah kamu hati-hati di jalan,kamu anterin Adel pulang gih!!" perintah Vrensiska ke Yudha.
"Malas ah oma,dia kan punya kaki,lagian kan juga ada taksi kan"
"Kamu tu ya,ngebantah terus,kamu mau kalau dia kenapa-napa,dia cewek loh" tegas Vrensiska,sekarang mau tidak mau Yudha harus menuruti perintah Vrensiskan untuk mengantarkan Adel pulang.
Yudha keluar duluan,sedangkan Adel kembali menyalami Vrensiska,tak lupa Adel juga memeluk tubuh wanita paruh baya ini.
Selama di perjalan tidak ada di antara mereka yang mau berbicara,Yudha hanya fokus mengendarai motornya,sesampainya di tempat tujuan Adel hanya
"Makasih udah anterin gue"
"Kepaksa"
"Ya udah gue masuk dulu" memutar badan nya,baru saja beberapa langkah Adel berjalan tiba-tiba Yudha menghentikan langkah Adel.
"Tunggu!!"
🍁🍁
Maaf nih baru up lagi abis nya masih jadi pelajar😂😂
Jangan sampai bosan ya baca nya🙏🙏
KAMU SEDANG MEMBACA
Senja dan Pagi
DiversosCerita ini murni dari imajinasi saya, inspirasi cerita ini dari lagu yang berjudul Senja dan Pagi ciptaan Alffy rev,saya mengangkat lagu ini menjadi sebuah cerita,karna menurut saya lagu nya menarik dan bagus buat di jadiin sebuah cerita.