pénte (5)

21 4 1
                                    

Halloo pren 🖐
Jangan lupa vote yah 😉

~~

Entah apa alasannya anak kelas menunjukku sebagai sekertaris di kelas.

Terutama Rio, setelah di tetapkan menjadi ketua kelas dan aku sekertarisnya, dia jadi seenaknya menyerah kan semuanya kepadaku.

Kini malamku yang sebelumnya indah selalu di tempat karaoke rumahku, malah berakhir di kamar dan aku menyibukkan diriku sendiri dengan laptop.

Yaaa ini memang sudah menjadi tanggung jawabku.

Aku harus membuat struktur kelas beserta jadwal piket dan besok harus diserahkan pada guru freak itu.

Sungguh berhadapan semalaman di depan laptop membuat kepalaku pusing dan mataku lelah.
Padahal aku kalau di ruang karaoke juga berhadapan dengan monitor bahkan bisa seharian, tapi tidak kurasakan lelah.

"Sweteee ini sudah malam, kamu harus istirahat dear!" Bang Gio yang dari tadi setia menemaniku mengerjakan tugas ini.

"Huhuhu aku juga maunya istirahat bang!! Tapi ini masih belum selesai huahuahua" aku pun merengek kelelahan.

"Yaudah sini abang aja yang lanjutin. Sini kamu tidur aja biar abang yang handle" ucap bang Gio sambil menepuk kasurku yang sedari tadi di tidurinya.

Seolah mendapatkan uang segepok dari tuan Crab yang meditnya naujubilah, aku langsung menyerahkan laptopku ke bang Gio.

"Yuhuuu Alhamdulillah ya Allah punya abang ganteng terus baik lagi huhuhu" aku langsung menghambur ke pelukan bang Gio dan mencium pipi bang Gio penuh sayang.

Aku memang meminta bang Gio untuk menemaniku tidur malam ini. Aku selalu senang kalau tidur ditemani bang Gio, aku merasa kembali pada umur 6 tahun lagi hehe.

"Yaudah kamu tidur yah, jangan lupa baca do'a. Selamat tidur litle princes" bang Gio mengecup puncak kepalaku.

Dan setelah itu aku merasa mulai memasuki alam yang berbeda, alam mimpi maksudnya hehehe.

---

"Baiklah Bella setelah jam pelajaran selesai kamu antarkan tugas yang kemarin keruangan saya." Pinta guru freakku.

"Siap pakk!" Aku menjawabnya dengan sedikit meniru gerakan hormat.

"Tugas apaan Bell?" Tanya Ita.

"Itu tuh tugas dari ketua kelas ngeselin ini nih" aku menggatak kepala Rio yang berada di depan ku.

Dan sang empu yang merasakan kepalanya di gattakpun meringis kesakitan.

---

Rio's pov~

Aku hanya bisa mengusap kepalaku yang sakit karena di gatak oleh Bella.

"Aduuuhhh, kenapa pala aku di gatak sih Bell? Sakit tau" aku memutarkan badanku agar bisa melihat wajahnya yang dihiasi sedikit poni yang membuat wajahnya tambah bulat hehe.

"Segitu doang sakit!" Dia mendengus.

"Sakitan mana sama mata aku yang semaleman harus berhadapan sama laptop dan datanya selalu kamu ubah-ubah terus? Hah?!" Omelnya sambil mengerucutkan bibirnya.

Ingin rasanya kucubit pipi gemasnya itu.

Yaaaa aku memang tidak bisa membohongi diri sendiri kalau aku suka pada Bella, tapi aku masih belum berani mengungkapkannya. Karena aku khawatir Bella akan menganggapku orang yang mudah akan jatuh cinta. Namanya juga pandangan pertama :v.
Aku yang selalu menjaga perasaan ku dengan sikap sok dingin kepada Bella, agar tidak terlihat kentara.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 05, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

That Teacher Is My FutureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang