Next Generasi

2.8K 41 10
                                    

Hai... hai guys...

Setelah sukses dengan cerita ini tentu saja aku ingin melanjutkan segalanya. Walaupun awalnya ragu untuk melanjutkan

Karena kalian tau ide nggak selalu ada bukan ?

Maka dari itu aku sempat berpikir ingin berkolaborasi dengan kalian hehe...

Entahlah bagaimana, siapa tau ada yang mau hehe 

Kita bikin cerita bareng, sharing bareng

Nambah temen juga nambah pengetahuan bukan ? Tapi jujur aja aku emang orangnya nggak terlalu bisa bersosialisasi tapi kan nyoba nggak ada salahnya bukan ?

Kalau kalian mau atau pengen kolaborasi kalian bisa chat aku secara pribadi ya hehe...

Insyaallah kalau klop kita jalan hehe...


Oh ya disini aku nggak hanya ngomong itu tapi disini aku mau mempromosikan semua ceritaku selanjutnya. Karena ini cerita pertamaku jadi disini deh aku promosinya hehe...

MELIORA 

Sinopsis :

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sinopsis :

Meliora...

Nama gadis yang begitu malang...

Ia anak perempuan satu-satunya dari lima bersaudara. 

Dirinya hampir saja diperkosa beramai-ramai oleh ketiga kakaknya. Namun takdir berkata lain, dirinya dapat melepaskan diri.

Tapi dirinya tak pernah lepas dari kesialan. Dirinya malah masuk dalam dekapan pria dingin yang terkadang memiliki sifat Psikopat.

Ia tak dapat berkutik walaupun hanya mengedipkan mata di hadapan dia...

Dia yang membuat semuanya berubah...

*-*-*

Sebuah tarikan dirambut Liora membuat perempuan itu merintih kesakitan. Ini bukan pertama kalinya pria itu memperlakukan dirinya kasar.

Tapi dirinya belum terbiasa dengan sikap kasar pria tampan yang saat ini tengah menarik rambutnya. Namun jika dirinya mengelak rasa sakit itu akan semakin menyakitkan.

"Dengar!!! Aku yang mengatur. Kau akan hamil atau tidak! Jika kau hamil, kau hanya harus menerimanya!!!" bentak pria itu di depan Liora.

Air mata terus saja mengalir jika mendengar bentakan pria di depannya. Memang bukan sekali ini saja, namun dirinya hanya perempuan biasa yang takut akan kekerasan.

"Dengar, Liora. Kau termasuk wanita yang beruntung masih aku biarkan hidup. Apalagi dengan sikap pembangkangmu! Aku tidak menyukai perempuan pembangkang"

"Jadi dengarkan baik-baik, Meliora! Jangan pernah mengonsumsi pil sialan itu. Jika kau hamil itu karena aku mau! Kau tidak akan bisa mencegahnya. Mengerti!!!" teriak pria itu dan mendorong tubuh Liora ke lantai.

NO! Pregnant With You [ SUDAH TERBIT ] Baca di DREAMETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang