#Menikah_Dengan_Pangeran_Yang_Terbuang
.
Sekitar pukul satu dini hari, Renata baru saja selesai melakukan pekerjaannya.Tubuhnya seperti remuk, siapa sangka bahwa Lisa sangat mengerikan. Pelan-pelan Renata meletakkan beberapa tambalan koyo di kaki, tangan, dan punggungnya.
Setelah itu ia memasang jam alarm, pukul empat pagi. Harus pagi, karena seperti itulah pekerjaan para pelayan di kediaman Adritama. Mereka sudah harus bersiap sebelum pukul enam.
Namun bukannya langsung tidur, Renata justru kembali terduduk. Ia mengambil foto dari dalam tasnya. Sebuah foto yang terdapat gambar dirinya, bersama Mirna, juga Rangga.
Dulu Mirna memang pengasuh Rangga, jadi bukan hal mustahil jika Renata dan Rangga menjadi begitu dekat. Mereka sering bermain, belajar bersama, siapa sangka kedekatan itu membuahkan perasaan jatuh cinta pada keduanya.
Renata mengelus wajah Mirna dan Rangga bergantian. Setitik air bening langsung mengalir dari matanya.
"Aku merindukan kalian ...."
Dan ternyata, tak hanya Renata yang belum tidur kala itu. Ada Rangga yang sedang berada di klub malam. Ia tampak menenggak minuman. Jelas sekali ia merasa frustasi dengan keadaannya saat ini.
Lalu juga ada Dave. Ia sedang melukis di kamarnya. Tampaknya ia juga tidak bisa tidur.
"Seharusnya aku tidak berada di sini." gumam Dave pelan.
Hingga tiba-tiba saja, kuas yang ia pegang terbelah dua. Dave menghela nafas panjang. Ia pun meletakkan peralatan melukisnya. Di biarkan lukisan itu, hanya setengah jadi.
Dave memang sedang bingung dengan perasaannya. Karena teringat akan pembicaraannya bersama Rangga, saat pertemuan sore tadi.
"Jadi kamu mencintai gadis itu?" tanya Dave sambil melirik Renata yang sedang membersihkan meja.
Rangga melepas dasi kupu-kupunya asal, lalu melemparnya sembarangan.
"Ya, aku mencintainya. Hanya saja ... aku tidak bisa melindunginya. Apa yang harus aku lakukan, Dave? Ini membuatku bingung. Sementara mamaku, jelas ... dia tidak akan pernah melepaskan Bi Mirna. Ia akan selalu menggunakan ibunya Renata, untuk membungkam kami berdua."
"Tante Vivian melakukan hal itu, karena ia takut jika kamu dan Renata kembali bersama. Mungkin, solusinya ... Ia harus melihat bahwa, Renata tidak akan pernah lagi bisa bersama denganmu?"
"Bagaimana caranya? Mamaku bukan orang pengertian. Dan kamu pasti mengetahuinya."
" Hemm ... misalnya, jika saja gadis itu menikah dengan pria lain, atau ... jika saja gadis itu ... mati?"
Rangga tentu terkejut dengan penuturan Dave. Jelas, opsi kedua tak akan pernah jadi pilihannya.
"Tidak ... aku tidak bisa. Aku tidak akan sanggup melihatnya menikah dengan pria lain. Apalagi jika harus melihat dia mati. Tidak ... aku tidak sanggup!"
"Kalau begitu biarkan ia menikah. Atau selamanya Vivian akan selalu membayangi kalian."
Rangga mengusap wajahnya kasar. Ia bingung harus berbuat apa. Semua yang Dave ucapkan memang ada benarnya. Rena harus menikah. Memang itu cara supaya Vivian bisa benar-benar melepas Mirna. Dan Renata tak lagi gusar.
Hingga akhirnya, sebuah pemikiran konyol, datang ke otaknya. Ia melirik Dave yang sedang menyeruput minuman Ocean Blue nya.
"Kalau begitu, Dave ... menikahlah dengan Renata!"
Seketika, pria itu tersedak dengan minumannya.
"Apa kau gila? Aku tidak ingin terlibat dalam hubungan rumit kalian!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Menikah Dengan Pangeran yang Terbuang
Roman d'amourPersaingan antara cinta, harkat dan martabat. Kisah cinta segitiga yang penuh konflik. Warning! Jika kamu sudah membacanya, kamu tidak akan bisa berhenti mengikutinya hingga akhir!