"Saat kita tertawa, hanya kitalah yang tahu persis apakah tawa itu bahagia atau tidak. Boleh jadi, kita sedang tertawa dalam seluruh kesedihan. Orang lain hanya melihat wajah. Saat kita menangis pun sama, hanya kita yang tahu persis apakah tangisan itu sedih atau tidak. Boleh jadi kita sedang menangis dalam seluruh kebahagiaan. Orang lain hanya melihat luar."
"Cara terbaik menghadapi masa lalu adalah dengan dihadapi. Berdiri gagah. Mulailah dengan damai menerima masa lalumu. Buat apa dilawan? Dilupakan? Peluk semua kisah itu. Berikan dia tempat terbaik dalam hidupmu."
"Hanya dua alasan yang membuat seseorang memutuskan pergi sejauh mungkin. Satu karena kebencian yang amat besar, satu lagi karena rasa cinta yang amat dalam."
"Saat kita memutuskan memaafkan seseorang, itu bukan persoalan apakah orang itu salah, dan kita benar. Apakah orang itu memang jahat atau aniaya, bukan! Kita memutuskan memaafkan seseorang karena kita berhak atas kedamaian di dalam hati."
"Apalah arti memiliki? Ketika diri kami sendiri bukanlah milik kami.
Apalah arti kehilangan? Ketika kami sebenarnya menemukan banyak saat kehilangan, dan sebaliknya, kehilangan banyak pula saat menemukan.
Apalah arti cinta? Ketika kami menangis terluka atas perasaan yang seharusnya indah? Bagaimana mungkin, kami terduduk patah hati atas sesuatu yang seharusnya suci dan tidak menuntut apapun?
Wahai, bukankah banyak kerinduan saat kami hendak melupakan? Dan tidak terbilang keinginan melupakan saat kami dalam rindu? Hingga rindu dan melupkan jaraknya setipis benang saja."
KAMU SEDANG MEMBACA
QUOTES, KUTIPAN DAN KATA BIJAK PILIHAN NOVEL KARYA TERE LIYE
PoetryKumpulan quotes pilihan berupa kata bijak, kata mutiara, kutipan ataupun pesan-pesan yang diambil dari buku-buku novel karya Tere Liye, terutama novel-novel karyanya. Hanya ada lima quotes saja dari setiap bukunya yang diambil. Pilihan dari sekian...