7

7.2K 327 4
                                    

Cherry, LOVE me [again] : Chapter 7

Chapter: 7/?
Pair:Sasuke Uchiha x Sakura Haruno
Disclaimer: NARUTO © MASASHI KISHIMOTO
WARNING:OOC, typo, alur GaJe cerita se-mau-gue.

Story by

FuRaHeart

If you don't LIKE? Read? Don't Read?

WHATEVER!

~Itadakimasu~

.

.

.

Ruangan yang dihiasi pita dan balon warna-warni, spanduk bertuliskan 'Selamat Datang', crackersdi tangan, dan saat gadis cantik itu masuk, serempak kami semua bilang, "Selamat datang kembali, Sakura!"

Plop…pop…plop…pop…plop…

Bunyi crackers terdengar bersahutan seiring untaian dan serpihan kertas dari crackerstersebut melesat keluar menghujani sang gadis.

"Wha~ terima kasih. Padahal kalian tak perlu repot-repot menyambutku seperti ini." kata Sakura, sedikit terharu sekaligus senang.

"Apa yang kau bicarakan, tentu saja harus disambut dengan gembira." kata Kaa-san, lekas memeluk Sakura. "Syukurlah kau sudah sembuh, selamat datang kembali sayang."

"Iya, terima kasih bibi Mikoto." ucap Sakura sambil tersenyum seraya melepaskan pelukannya. "Terima kasih juga paman." lanjutnya bicara pada ayahku.

"Mulai sekarang, jagalah dirimu baik-baik." kata Too-san sambil menepuk bahu Sakura.

Gadis itu mengangguk. Tak lama emeraldnya lantas bergulir melihat ke arahku yang berdiri di sebelah Too-san. Seketika itu pandangan lembutnya hilang, berganti dengan tatapan tajam. Melihat sikap ketusnya padaku, aku hanya sedikit menyunggingkan bibir.

Tahu gadis musim semi itu pasti tak akan datang menghampiriku, langsung saja aku berinisiatif sendiri memeluknya duluan. Sakura sesaat terperangah menanggapi sikapku yang tiba-tiba dengan rasa tak nyaman. Dia coba mendorongku jauh, menunjukkan sikap enggan. Tapi tentu saja tak kubiarkan lepas. Malah makin kupeluk erat dirinya.

Aku tak peduli sesinis apapun dia tanggapi kehadiranku, aku sungguh tulus menyambutnya. "Okaeri…" kataku seraya memberikan sebuah kecupan ringan di atas keningnya. Aku benar-benar bersyukur dia sudah sembuh dan bisa kembali pulang ke rumah. "Tak perlu berterima kasih, Sakura." bisikku ditelinganya. Setengah meledek.

"Tch, untuk apa aku berterima kasih padamu." desis Sakura. Tak mau kalah.

"Duh, mesra sekali kalian."goda bibi Tsunade. "Senang melihatnya."

"Iya." kataku sambil tersenyum puas.

Lain dengan Sakura yang setelah berhasil mendorongku jauh, malah balas men-death glare dan masang tampang cemberut. Sepertinya kalau saja tak ada orangtua kami di sini, gadis itu pasti akan balas memukulku.

Hihihi~… aku jadi geli sendiri melihat Sakura berwajah dongkol dan kesal menahan diri. Dia persis sepertiku dulu. Pasti menyebalkan berpura-pura bersikap baik di depan orangtua kalau kami tengah bersama. Menunjukkan kebahagiaan palsu. Tapi kalau sekarang sih aku sudah tak seperti itu lagi. Baru kusadari ternyata ini cukup menyenangkan. Saat aku tak bersandiwara dan tulus melakukannya sepenuh hati. Karena aku sungguh mencintai Sakura.

LOVE Me AgainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang