ONE WORD BETWEEN US 3

34 13 2
                                    

Setelah gue bergegas ke mobil. Kakak gue yang bawel pun mulai mengantarkan gue ke sekolah baru gue yang sama seperti sekolah kakak gue. Sepanjang perjalanan sunyi kakak gue tumben diem aja lagi. Gue pun memutuskan untuk bicara duluan.

"kak, lo tau gak devan sekolah dimana? " Nila

"Et dah, kenapa lo tanya gue kan biasanya Devan selalu sama lo bukan sama gue. Ya gue mana tau Devan sekolah dimana." Raka

"Gue kira lo tau kak, gue jarang liat Devan lagi kak. Gue kemarin udah mencoba menelpon Devan kak. Tapi apa Devan sama sekali gak angkat telpon dari aku. " Nila

"Oh gitu, mungkin Devan sibuk. Lo ngertiin aja dlu." Raka

"Iya, gue udah mencoba buat ngertiin dia. Tapi gue kan cuma pingin tau kak. Devan sekolah dimana. " Nila

"Nanti aja lo tau kok." Raka

"Maafin gue dek. Gue sama Devan sengaja gak ngasik tau lo. Karna Devan pingin buat surprise buat lo (gerutu gue dalam hati). " Raka

"Iya.... Deh kak. " Nila

Setelah di perjalanan kami berbincang-bincang. Akhirnya gue sampai di sekolah baru gue. Gue pun turun dari mobil.

"Kak gue mau masuk dulu. Bye. "Nila

"Btw makasih lo kak udah mau nganterin gue." Nila

"Iya nyebelin, masuk sana nanti lo telat. "Raka

"Iya bawel." Nila

Setelah itu gue pun masuk ke dalam sekolah baru gue.

"Buset dah, ni sekolah gede banget ya luas lagi. Gue gatau dimana papan pengumumannya." Nila

Gue pun memberanikan diri untuk mencari sendiri papan pengumumannya. Dan tiba-tiba gue jalan cepat-cepat dan........

Brughhhhh..........

"Sorry ya, gueee gak sengaja. " Nina

"Nina, lo sekolah disini juga? " Nila

"Iya Nil, gue sekolah disini. Lo apa kabar? Gimana lo sama devan? " Nina

"Gue baik Nin, Masalah Devan nanti aja gue cerita ke lo Nin. Sekarang lo temenin gue cari papan pengumuman dulu yuk. " Nila

"yuk, gue juga baru datang trus nyari papan pengumuman tapi gak ada dari tadi. Untung ketemu lo Nil. " Nina

Gue dan Nina pun lansung mencari papan pengumuman. Dan alhasil ketemu juga. Gue dan Nila pun mencari nama masing-masing. Dan akhirnya

"Nil, nih nama lo. Kita satu kelas lagi nil. " Nina

"mana?. Oh iya yeeeee kita satu kelas. " Nila

"Eh tapi nil, ini ada namanya Devan lo. " Nina

"Oh iya, gak mungkin Devan sekolah disini. Kemarin gue telpon aja gak diangkat sama dia. " Nila

"Oh gitu, yaudah deh. Kita pulang yuk. Kata osis yang gue tanya tadi mosnya dilaksanakan senin depan." Nina

"yaudah yuk pulang. Thank you infonya." Nila

"okay, yuk. " Nina

Saat gue asik berbincang-bincang dengan Nina. Tiba-tiba gue ngerasa liat orang yang lewat disamping gue tadi mirip Devan.

"Nin, itu bknnya Devan ya yang lewat disamping gue tadi? " Nila

"Gue gak liat, Lo terlalu mikirin Devan aja mungkin. Sampai lo ngira dia ada disini. " Nina

"Iya juga sih." Nila

Gue merasa itu beneran Devan. Tapi kenapa Devan gak nyapa gue seperti biasanya ya? Apa benar itu Devan? Salah apa sih gue sama Devan sampai Devan berubah gtu ?

---------------------------------------------------------

Tbc

Hai guys:)
Mulai hari ini sampai kamis kebetulan aku libur, jadi aku bakalan sering publikasi lanjutan ceritanya ya.
Jangan lupa vote and comment ya.
Thankyou yang udah nyemangatin aku buat cerita ini.
Thankyou juga buat sahabatku dan semua yang udh nyemangatin aku dan ngasik aku saran tentang cerita aku.

Bai bai:*
-C. W







One word between usTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang