"Argghhh..." Heechul merintih kesakitan, sakit pada kakinya secara tiba-tiba kambuh. Saat sedang kambuh seperti sekarang, kakinya akan membengkak, mulai dari paha hingga pergelangan kaki.
Heechul meraba meja lampu disamping ranjangnya. Dirinya selalu meletakkan obat-obatannya ditempat itu. Baru saja ingin meminum obat, dia tanpa sengaja menyenggol air minum hingga tumpah, yang dia sediakan didekat obat.
Akhir-akhir ini jadwal Heechul sangatlah padat. Dalam sehari, dia hanya tidur 4 jam.
"Teuki..." dalam keadaan seperti ini, hanya satu orang yang dapat diandalkannya. Leeteuk. Ya... leader Super Junior sekaligus kekasihnya itu. Sudah hampir 4 tahun mereka menjalin kasih. Namun yang mengetahui hubungan mereka ini hanya Manager dan tentu para member yang lainnya.
Mereka memutuskan untuk menggunakan cara "canggung" saat sedang on air ataupun off air untuk menutupi hubungan mereka, dan... cara itu cukup berhasil, meskipun terkadang keduanya hilang kendali di moment tertentu.
"Ah... Teuki kan sedang di Thailand." Ini salah satu hal yang terkadang membuat Heechul sebal dengan kekasihnya itu. Sudah 2 minggu ini Leeteuk selalu bekerja di Luar Negri. Indonesia, Taiwan, Vietnam, Jepang dan sekarang Thailand. Dirinya sebal sekaligus sedih karena tidak bisa ikut. Kesehatannya yang selalu menjadi faktor utama mengapa dirinya jarang ikut jika Super Junior perform di Luar Negri.
Heechul mencoba bangkit dari ranjangnya, untuk mengambil air putih.
BRUUUUKKK...
"Arrgghh... sakitt... hikss..." Heechul terduduk lemas. Kakinya saat ini benar-benar tidak bisa bergerak. Sakit yang menjalar dari kakinya, membuat kepalanya pusing.
Pasca kecelakaan tahun 2006 yang lalu, kakinya tidak bisa berfungsi secara normal lagi. Itu sebabnya, di beberapa lagu Super Junior, dirinya tidak bisa berpartisipasi. Beruntung dirinya punya teman-teman yang mengerti keadaannya. Bahkan Eunhyuk, Shindong dan yang lainnya mengganti Koreo untuk menyesuaikan dengan keadaan Heechul. Terlebih Leader mereka sekaligus kekasihnya. Jauh sebelum mereka menjalin hubungan, Leeteuk memang sangat perhatian.
"Aku akan menggendongmu jika kamu tidak dapat berjalan." Itulah kata-kata Leeteuk dulu, saat Heechul sedang proses penyembuhan.
Heechul tak tahu harus berbuat apa sekarang. Yang dapat dilakukannya hanya menangis dan menangis merasakan sakit yang menjalar kakinya. Terbesit untuk menghubungi Leeteuk, namun dirinya tidak ingin mengganggu Leeteuk yang saat sedang bekerja.
.
.
.
.DEG...
"Kenapa ini... perasaanku tidak enak." Gusar Leeteuk.
Leeteuk sedaritadi hanya mondar mandir dikamarnya. Besok pagi dia akan kembali ke Korea. Entah mengapa sekarang dia tidak bisa tidur, meskipun badannya sudah sangat lelah. Saat ini jam sudah menunjuk ke angka 2, itu tandanya sudah 1 jam sejak selesai syuting Beauty No 9 dirinya hanya mondar mandir tanpa tahu apa yang menyebabkan mengapa dia tidak istirahat.
"Chullie..." Satu nama. Kim Heechul. Namja cantik miliknya itu.
Leeteuk bergegas menelpon kekasihnya.
"Sial...!" Gerutu Leeteuk. Sudah 10 kali Leeteuk mencoba menelpon Heechul, namun tidak dijawab.
Leeteuk mencoba menelpon Heechul lagi, "Ayolah diangkat..." Ujar Leeteuk, masih dengan kegiatan mondar mandirnya.
"Kamu dimana sih..." Leeteuk mencoba menelpon Dongsaengnya, yang kebetulan tinggal dikomplek Apartment yang sama. Meskipun sudah larut malam, beruntung telponnya dijawab oleh yang bersangkutan.