#5

11 2 0
                                    

Kembali pada kehidupan ku seperti biasanya, jam 06.25 aku sudah duduk di bangku ku, seperti biasa aku langsung membuka buku untuk merangkum beberapa materi pelajaran.

"Haduhhh udah hari senin aja ya." ucap Amira yang baru saja datang dan langsung menyimpan tas nya diatas meja dengan malas

"Ra, minggu depan gue bakal les di tempat lo, mami gue maksa banget biar gue les bareng sama lo." ucap nya tiba-tiba

"Wah, ya bagus dong. Gue jadi ada temen deket." ucap ku menoleh sebentar pada Amira

"Ada cogan nya ga disana Ra?" tanya nya antusias

"Elah, lo tuh mau belajar atau mau cari cogan jadinya?" tanya ku sambil kembali menulis

"Dua-dua nya heheh." jawabnya sambil nyengir

Bel pun berbunyi tanda pembelajaran akan segera dimulai.

Seketika kelas terasa sangat hening ketika guru bahasa inggris kami yang sedari awal tahun ajaran tidak pernah memberikan senyuman nya sedikitpun.

Jam terasa sangat lambat, sampai akhirnya bahasa inggris digantikan oleh biologi, akhirnya kami bisa bernafas dengan lega.

"Hadeuh akhirnya beres juga. Ke toilet yu Ra," ajak Amira sambil beranjak

Aku pun hanya diam di depan toilet perempuan sambil menunggu Amira keluar.

Ternyata aku tersadar, seorang laki-laki bertubuh tinggi melewati ku dan masuk ke dalam toilet laki-laki, Gavin.

Tetepi ia sangat tidak acuh pada ku, hanya melewat tanpa sedikit pun melihat pada ku.

Sesaat setelahnya, ia pun keluar.

Ia pun menoleh kearah ku.

"Nanti les?" tanya nya pada ku saat langkahnya terhenti

Aku pun mengangguk.

"Ayo Ra," ucap Amira tiba-tiba saat keluar dari toilet

"Eh, ganggu ya gue." ucap Amira sambil bingung

Gavin pun langsung pergi tanpa basa-basi.

Aku hanya memerhatikan ia pergi menjauh.

"Yaudah yu Ra." ajak Amira membuyarkan lamunanku

Aku dan Amira pun segera berlalu dan menuju kelas.

°°

Gavin : pulang nya kaya biasa ya,

Terlihat pesan dari Gavin.

Lara : Owkay

Aku sangat bingung dengan sikap Gavin, apa hanya perasaan ku saja sikap Gavin berbeda saat di luar dan di dalam sekolah? Apa ini wajar-wajar saja? entahlah aku tidak tahu.

Saat aku sedang berjalan menuju perpustakaan, aku sengaja melewati kelas XII IPS 1, kelas Gavin, aku hanya ingin melihatnya sebentar.

Saat aku menoleh ke bangku yang ia duduki, terlihat ada seorang perempuan yang sedang berdiri di depan meja Gavin sambil menghadap pada nya, kedua nya terlihat sedang berbincang asik sambil sesekali tertawa.

Aku pun menghentikan langkah ku sebentar, lalu menarik nafasku dalam.

Beberapa detik setelahnya aku langsung berlalu menuju perpustakaan, dan mencoba untuk konsentrasi memperlajari beberapa materi yang sedang aku pelajari, karena kebetulan di kelas sedang jamkos.

"Hei Ra, rajin amat sih." ucap seorang perempuan tiba-tiba

"Eh hai, Ka." jawab ku pada Alika

"Gabut di kelas kalo ga ada guru." jawabku

Alika adalah mantan Gavin saat kami duduk di bangku kelas 10, mereka hanya berpacaran selama 1 bulan. Awalnya saat ia tahu aku berpacaran dengan Gavin, sikapnya sangat berubah drastis, tetapi lama kelamaan ia kembali seperti sekarang ini.

"Lagi ngapain Ka disini?" tanya ku

"Tuh lagi nunggu Putra." jawabnya sambil melihat kearah seorang laki-laki yang sedang di salah satu lorong rak buku

Ya, Putra adalah pacar baru Alika, mereka sudah 6 bulan ini berpacaran.
"Yaudah deh Ra, gue balik ke kelas dulu ya. Duluan." ucap Alika dengan ramah

Aku pun hanya mengangguk sambil membalas senyumannya. Alika merupakan teman sekelasku juga.

Akhirnya waktu yang sedaritadi kurasa berjalan sangat lambat menunjukkan pukul jam 3 sore, aku pun langsung bergegas keluar sekolah dan berangkat les bersama Gavin.

"Ra, bukan nya hari ini ga ada jadwal les ya?" tanya Gavin

"Iya, cuma aku minta tambahan, sebentar kok cuma sampe jam 5." jawabku sambil memakai helm yang ia berikan

"Rajin nya pacarku." ucap Gavin

Aku dan Gavin pun menuju tempat les ku. Dan beberapa menit setelahnya aku telah tiba disana.

"Aduh, bucin terus ya mba nya." ucap salah satu teman les ku, Sherina

Aku pun hanya tersenyum dan bergegas menuju kelas ku di lantai 2.

Setelah guru menerangkan, aku pun langsung mencoba mengerjakan soal,.meskipun suasana di dalam kelas sedang ribut.

"Oh Lara sama, siap tadi Lif?" Ucap pak Widi tiba tiba

"Gavin pak Gavin." ucap Alif sambil tersenyum jahil

Sialan, ember banget tu mulut bocah.

"Ah sakit hati bapa ternyata kamu udah sama si Gapin." kata Pak Widi

Aku pun hanya membalas tatapan tajam pada Alif

"Serius kamu Lara, udah punya pacar? yang kemarin anterin itu?" tanya Pak Widi padaku

"Bapak sakit hati loh." lanjutnya

"Apa sih pak, Alif cuma gosip aja." jawabku

"Alah, bener loh ya gue kasih tau si Gavin nanti kalo kesini." balas Alif

Yah begitulah suasana di tempat les ku, yang kadang cukup menghiburku disaat aku sedang mumet dengan pelajaran.

Pelajaran pun selesai tepat jam 5 sore.

Gavin : aku jemput ya, tunggu sebentar

Gavin memberi pesan pada ku, aku pun pergi menuju lobby, seperti biasa aku diam di salah satu kursi nya sambil istirahat sejenak.

Terlihat motor berwarna hitam yang tak asing lagi bagiku memasukki parkiran, aku pun beranjak.

"Hey, yu naik." kata Gavin

Aku pun menaikki motor Gavin. Arah motornya mengarah lurus ke atas jalan layang.

"Loh kok kesini sih Gav?" tanya ku

"Gapapa, pengen aja." katanya

Sesaat ia pun memperlambat kecepatan motornya dan berhenti di pinggir jalan.

"Loh kok berhenti?" tanya ku bingung
"Gapapa, pengen nikmatin angin aja." jawabnya sambil beranjak lalu melepaskan helm nya

"Sini deh," katanya

Aku pun langsung mendekati dia sambil menyender pagar jalan layang tersebut.

"Aku kadang sering kaya gini, diem disini sebentar cuma sekedar liat pemandangan kota Bandung darisini, nikmatin udara sore gini." kata Gavin

Angin sepoi-sepoi mengusap pipi ku, terasa sangat sejuk.

"Tapi akhirnya aku udah ga sendiri lagi kesini, sekarang sama kamu." katanya sambil menoleh kearah ku

Aku pun hanya tersenyum pada nya, masih terus bersyukur karena Gavin selalu bisa membuat pikiran ku tenang meskipun hanya dengan hal-hal sederhana.

°°

949 wordssss

Million DreamsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang