#8

9 3 0
                                    

Hari berganti hari, tak terasa seminggu berlalu, dan ini adalah hari terakhir dalam minggu ini sekolah.

"Anak-anak, besok diwajibkan untuk konsultasi hasil TO, semua nya wajib hadir, jika tidak harap bisa menerima konsekuensi nya masing-masing, nanti." ucap bu Vani, guru killer di tempat les ku

Aku pun tersadar, besok aku akan menyaksikan pertandingan Gavin.

Setelah selesai les, tidak seperti biasa nya, aku pulang bersama Amira, karena Gavin sedang ada latihan untuk pertandingan nya besok.

"Mir, gimana ya besok ada konsul tapi besok gue pengen nonton Gavin tanding." ucapku sesaat sebelum kami pulang

"Balik konsul aja, lo langsung ke tempat Gavin." ucapnya

"Lah konsul jam dimulai jam 8 sampe jam 10, Gavin mulai pertandingan nya jam 9." jawabku

"Bilang aja baik-baik kali sama dia, pasti dia ngerti." jawabnya

Aku pun hanya mengangguk, setelah itu kami segera pulang.

Setelah berfikir berkali-kali akhirnya aku memberanikan diri untuk bilang pada Gavin, kalau besok aku tidak bisa menghadiri pertandingan nya.

Lara : Gav, kayanya besok aku ga bisa hadir deh, ada konsul TO wajib dateng. maaf banget ya Gav, mungkin lain kali

Gavin : yah, emng gabisa izin banget ya? yauda gpp

Lara : engga deh keknya, sorry banget ya gavvv

Gavin : iya

Aku tahu, Gavin pasti kecewa, masalahnya ini bukan yang pertama kali nya aku menolak tawaran nya.

Sampai jam menunjukkan pukul jam 10 malam, Gavin masih juga tak menghubungi ku, ia sudah tahu kalau setiap malam aku pasti belajar dan tidak mengaktifkan ponsel ku, tetapi biasanya ia tetap mengirimi ku pesan.

Lara : Gav?

Tepat 5 menit setelah itu Gavin punembalasnya.

Gavin : kenapa?

Lara : Gapapa, lagi sibuk ya?

Gavin : engga kok, santai

Lara : sorry ya gav, buat besok

Gavin : iya gpp

Gavin : yauda aku tidur duluan ya, good night ❤

Tidak biasanya Gavin seperti itu, aku bingung harus bagaimana, terkadang disaat seperti ini aku bingung harus mendahulukan yang mana, jika difikir konsultasi mengenai hasil TO ku itu jauh lebih penting daripada melihat Gavin bertanding, tapi di sisi lain aku juga tidak ingin membuat Gavin kecewa, lantas bagaimana? 

°°

Konsultasi TO pun segera dimulai, masing-masing siswa sudah mendapat hasil TO nya masing-masing, dan ternyata aku adalah pemegang nilai tertinggi. Ada kebanggaan tersendiri saat mendengarnya.

Siswa dan siswi pun secara bergantian dipanggil oleh Bu Vani untuk membicarakan mengenai TO nya.

Saat sedang menunggu giliran, aku membuka instagram ku dan melihat instastory orang-orang.

Aku langsung mem-pause instastory milik Raisa, teman sekelasku, ia memperlihatkan foto Alika yang sedang foto bersama timnya Gavin, terlihat Alika ada tepat disebelahnya Gavin.

Aku pun langsung terdiam, dan menutup instastory tersebut, pikiran pun langsung tak karuan, mengapa Alika ada disitu? bukan kah Putra bukan pemain sepak bola? lalu mengapa ia datang? lagipula yang tanding bukan teman-teman sekelas aku dan Alika.

Million DreamsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang