Part III : Come To You

519 61 3
                                    

;

Sehari setelahnya, Jungkook dipulangkan dari rumah sakit dan dibebaskan dari tugas sementara. Kapten Min melarangnya untuk menginvestigasi kasus Nona Kang yang hampir menemukan titik terangnya. Hal itu membuat pemuda bermarga Jeon melonjak bahagia di dalam hati.

Memikirkan beberapa kegiatan menyenangkan yang nanti dapat ia lakukan hingga masa cutinya habis dan kembali bekerja di kantor. Bermain game,  menghabiskan stok cemilan, ataupun bercinta dengan ranjangnya seharian. Ia harus memanfaatkan hari tanpa tugasnya ini. Menunggu hingga kasus baru mendatanginya. Begitu pula dengan partner barunya. Ia masih dendam dengan pemuda Kim itu omong-omong.

Sekarang, si sersan Jeon itu sedang bermalas-malasan di atas ranjang dengan sejumlah cemilan di sekitarnya. Mencoba membuat tubuhnya semakin rusak dengan makanan tidak sehat yang masuk ke dalam mulutnya.

Jungkook membuka tutup cola ketiga yang sebelumnya telah ia habiskan dua kaleng minuman bersoda itu. Meneguknya pelan dengan mata yang tidak teralihkan dari televisi yang menyala. Menampilkan adegan action dari aktor favoritnya.

Sebelum suara bel apartemennya yang begitu memuakkan ditekan secara brutal. Jungkook menoleh dan mendengus kesal kearah pintu. Pemuda kelinci itu mengusak surai cooper nya kasar, melempar cemilan yang berada di pelukannya sembarangan, dan mulai merangkak ke tepi ranjang.

Jungkook berjalan gontai kearah pintu apartemennya. Sekedar informasi, kamar yang ditempatinya langsung terhubung dengan semua ruangan. Kecuali kamar mandi tentunya.

Semuanya terhubung. Dapur, ruang tengah, kamar, dan ruang baca. Seperti sebuah kamar hotel bebas hambatan. 

Bersiap menyemburkan ribuan sumpah serapah kepada oknum yang menekan bel miliknya secara tidak manusiawi. Sersan Jeon bersumpah akan menjambak orang ini jika itu adalah Kim Mingyu yang kembali berkunjung hanya untuk mengacau di rumahnya.

Singkat cerita, Kim Mingyu sudah pulang dari lima menit yang lalu. Sebelumnya, pemuda tinggi bergingsul itu merecokinya hingga menjelang siang begini hanya untuk bercerita tentang Jeon Wonwoo.

Mingyu memaksa masuk dengan rentetan kata yang membuat Jungkook hampir membunuhnya disaat itu juga. Kenapa Jungkook tidak menyuruhnya pergi saja? Atau paling tidak menendangnya?

Jawabannya, makanan. Jungkook sulit menolak jika seseorang datang membawakan begitu banyak makanan dan minuman. Mingyu selaku sahabat zaman zigotnya pemuda Jeon, tentu tahu benar dengan tabiat pemuda kelinci itu.

 

"Brengsek Kim Mingyu! Berhentilah mengangguku! Sudah kukatakan bukan kalau Wonwoo hyung tidak berpacaran dengan Seungcheol atau siapapun itu!"

Pintu itu terbuka dan Jungkook langsung saja menyemburkan rentetan kalimat umpatan kepada Mingyu. Tadinya dia pikir itu si hitam sialan.

"Hai Jeon"

Bukan. Itu bukan Kim Mingyu. Melainkan pemuda bersurai blonde berdiri di depan pintunya sedang tersenyum tipis sambil memasukkan tangan kanannya ke dalam saku celana bahan yang membalut kakinya.

Sial, kenapa juga ia merasa terpesona hanya dengan pemandangan kasual seorang Kim Taehyung. Lalu, apa-apaan itu. Rambut jerami yang sedikit berantakan itu. Bukannya terlihat jelek, malah Jungkook merasa semakin brengsek saja pria di depannya. Jungkook tidak ingin mengakui tapi Kim Taehyung benar-benar terlihat tampan tanpa setelan formalnya.

"Aku tahu jika aku tampan Sersan Jeon. Tetapi, setidaknya kau bisa lebih santai melihatku. " Taehyung memajukan wajahnya. Membuat Jungkook bergerak spontan, memundurkan wajahnya dengan mata bonekanya yang membulat lucu.

PARTNER?! « [TAEKOOK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang