Mata sayunya tak membuat keindahan matanya hilang begitu saja.
Langit ananta mahendraSenja duduk meringkuk dibelakang pintu kamarnya sambil menangis sesenggukan, ia sangat bosan dan lelah untuk melihat hal yang hampir setiap hari terjadi dirumahnya ingin sekali senja untuk melerai mereka namun senja terlalu kecil untuk masalah orang dewasa, senja ingin mempunyai keluarga seperti layaknya sebauh keluarga, namun semua itu hanyalah sebaris list dihidupnya.
Keluarga senja bisa dibilang berantakan, karena ayahnya sering melakukan kekerasan terhadap ibunya dan tak pernah menafkahinya, tetapi yang terparah adalah ayah senja yang mempunyai wanita lain, berbeda dengan senja ayahnya memperlakukan senja kebaliknnya, ayahnya sangat menyayangi senja, apapun yang senja butuhkan pasti ayahnya berikan sangat berbanding terbalik terhadap ibunya.
Senja bingung kenapa ayahnya lebih memilih wanita lain dibanding ibunya padahal sudah jelas ibunya senja cantik seperti dirinya, menggunakan hijab, memiliki suara yang lembut sama seperti senja, juga memiliki kesabaran diatas rata rata.
Terkadang senja berfikir mengapa mereka tidak bercerai saja ketika mereka bersama akan ada satu hati yang tersakiti, yaitu ibunya. Tetapi ketika senja bertanya ibunya pasti menjawab semua ini untuk kebaikan senja selagi ibunya masih bisa bersabar kenapa tidak, semuanya itu agar senja tidak tersakiti dalam perceraian mereka, walau nyatanya senja lebih merasa sakit ketika melihat ibunya diperlakukan kasar.
Senja berjalan keluar kamar untuk mencari kesenangan yang bisa ia dapat diluar rumah, ketika ia akan membuka pintu utama, ayahnya memanggil.
"senja" teriak ayahnya.
Jujur senja sangat bosan ketika mereka telah selesai bertengkar pasti senja akan diajak kerumah wanita itu, tapi ketika senja menolaknya pasti ibunya yang akan kena, sampai mau tidak mau senja harus menuruti permintaanya.
"kenapa yah? " jawab senja karena sangat tisak sopan ketika senja melanjutkan membuka pintunya
"mau kemana sore sore gini? "
"cari kebahagiaan yah"
"emang selama ini kamu ngga bahagia?! " mulai lagi bentakannya terdengar sangat nyaring dirumah itu
"menurut ayah aku bahagia berada dikeluarga kaya gini, dimana seorang ayah adalah panutan yang harus dicontoh tapi disini apa ayah pantas dicontoh?! Menyakiti ibu berkali kali apa ayah ngga punya perasaan? Ibu sabar ngadepin ayah, berulang kali aku nyuruh ibu buat ceraiin ayah tapi nyatanya sampe sekarang ibu tetep masih ada disamping ayah" senja mulai lelah untuk terus memendam perasaannya dan akhirnya hari ini pun ia mencurahkak perasaanya walau ia masih belum puas, senja melanjutkan aksinya untuk mencari kebahagiaan, meninggalkan ayahnya yang diam mematung, mungkin sedamg memikirkan apa yang telah senja katakan.Disisi lain seorang laki laki sedang bermain game online sembari rebahan di sofa yang ada dirumahnya, ketika sedang asik asiknya bermain game tiba tiba paket internetnya habis, akhirnya ia beranjak menuju kamar adiknya untuk meminta tetring.
"dek tetring dong" minta langit pada sang adik ketika sudah berada dikamar zayyan adiknya
"dih, ngemis nih ceritanya? Gaya mah iya nyultan paketan aja minta tetring"
"bacot lo dek, siniin hpnya" langit mendekati adiknya berniat untuk merebut handphonenya, tapi sebelum langit mendekat zayyan terlebih dulu melempar bantal ke muka langit dan kabur keluar kamar dan terjadilah aksi kejar kejaran.
"MAHHHHHH, ABANGG NI MAHHHHH" teriak zayyan ngos ngosan ketika ia mulai lelah saat dikejar langit
"ABANG BISA NGGA SI SEHARI AJA JANGAN GANGGUIN ADEKNYA, COBA SEHARI LIBUR AJA KALO ENGGA NANTI MAMAH SITA HP KAMU YA" balas sandra tak kalah kerasnya
"iyaa mahh iya" zayan menjulurkan lidahnya pada langit
"awas ya dek besok gue gantung lo di jendela" lanjutnya pada sang adik sebelum akhirnya memutuskan untuk ke super market untuk membeli paketanLangit mengemudikan mobilnya dengan kecepatan pelan karena ia ingin menikmati perjalanan tak lupa pula ia menyetel musik untuk menghilangkan sunyinya sore.
"HEY I WAS DOING JUST FUN BEFORE I MEET YOU I FORGET JUST WAY I LOVE YOU I WAS SINSE" teriak langit didalam mobil ya beginilah lanviy otaknya memang tak warasLangit terus berteriak didalam mobilnya sampe ia tak sadar talah melewati supermarket yang ia tuju, bego emang. Langit akhirnya putar balik arah untuk ke supermarket lagi, langit bingung ketika sudah sampai di supermarket apa lagi yang akan ia beli selain paketan, ia melihat freezer ice cream pun langsung ngacir untuk mengambil beberapa ice cream untuk dirinya dan mungkin adiknga, karena memang langit yang pelit terhadap adiknya, saat langit sedang berjalan menuju kasir setelah membeli 5 ice cream ia melihat seorang perempuan yang membeli banyak makanan ringan.
Langit heran, untuk apa perempuan itu membeli makanan ringan dengan jumlah yang banyak, namun tiba tiba ia berfikir mungkin untuk dijual kembali, langit kembali menatap kearah kasir, yang tanpa ia sadari perempuan itu melihatnya juga karena berfikir untuk apa laki laki itu beli ice cream spongebob 5, tapi ia menepisnya juga mungkin untuk adiknya.
Ketika langit sudah sampai diparkiran ia melihat perempuan yang tadi ia lihat dikasir sedang kesusahan membawa kantong belanjaanya yang isinya banyak sedangkan tangannya dua serta tubuhnya yang mungil membuatnya kesusahan membawa kantong plastik besar berjumlah 3,langit menghampirinya berniat untuk membantu membawakannya menuju kendaraanya, karena memang langit diajarkan untuk selalu menghargai wanita oleh papahnya berbeda denga ayahnya senja.
Saat langit sudah berada didepannya perempuan itu menatapnya, mata sayu sehabis menangis tidak menutupi keindahnnya, bulu mata yang lentik juga alis yang tebal, tak lupa wajahnha yang teduh sangat menenangkan hati, langit pun sampai tak bisa berkedip melihatnya.
"heyyy" tegurnya suara lembutnya mengalihkan pandangan senja dari wajahnya
"eh, lo kesusahan ya? Sini biar gue bantu" gugup langit karena ketahuan memandanginya, senja tampak ragu untuk memberikan kantong belanjaanya, tapi tiba tiba ada tangan hang langsung memgabil alih kantong belanjaan yang ada di tangan kirinya.
"tenang aja gue bukan maling kok, oh ya dimana kendaraan lo? " seperti tau apa yang sedang dipikirkan senja, langit langsung menjawabnya.Senja lupa ia kesini kan jalan kaki dan sekarang dengan belanjaan sebanyak ini mana mungkin ia kuat, ia juga tidak punga uang cash untuk membayar taxi sedangkan untuk kembali ke supermarker pun rasanya tak mungkin.
"tadi gue kesini jalan"
"terus dengan belanjaan sebanyak ini lo bakal jalan kaki lagi? "
"mungkin"
"emang rumah lo mana? Deket sini emang? "
"perumahan puri indah"
"yaudah yuk ikut gue aja atau mau naik taxi? " tawar langit
"mmmm gue naik taxi aja" pikirnya mungkin nanti ketika ia sudah dirumah ia akan menyuruh supir taxinya untuk menunggunya mengambil uang.
"oh yaudah gue tungguin deh, kasian lo sendirian"
"eh iya btw nama lo siapa? Nama gue langit yang mirip kaya langit indah dan menyejukkan hati dan mata" langit mengulurkan tanganya
"senja" balas senja mengulurkan tangannya untuk membalas langit
"cocok dong. Kan senja selalu berada dilangit "
"eh btw lo sekolah dimana" lanjut langit untuk menghilangkan kecanggungan
"SMA tunas bangsa"
"oh ya, kok gue jarang liat ya, gue juga sekolah disitu."
"lo kelas berapa? " langit lagi langit lagi yang bertanya
"10"
"tapi kok jarang liat ya, gue klas 12"
"gue juga jarang keluar"
"oh pantes, eh itu ada taxi" jawab langit yang melihat taxi menuju arahnya
"makasih ya kak, udah dibawain ditungguin juga lagi" kekeh senja
"sante aja, ntar juga bakal sering" ceplos langit
"maksudnya? " senja bingung dengan ucapan langit
"eh itu taxinya udah berhenti" alih langit karena memang taxi yang sudah sampai juga karena terlalu bodoh asal ceplos.
"yaudah duluan kak byee, sekali lagi makasih" balas senja sembari membuka pintu taxi yang sudah berada didepannya.Senja tersenyum didalam taxi, ia merasa berbeda. hari ini harinya lebih berwarna, seharusnga memang hari harinya berwarna seperti senja dilangit, tapi sayangnya dia bukan senja dilangit yang mempunyai warna warna indah untuk melukis langitnya, dia adalah senja yang penuh dengan keteduhan.
Tbc.
Jangan lupa vote ya:)
KAMU SEDANG MEMBACA
A reason
Teen FictionBerada diposisi melepaskan atau dilepaskan. Banyak alasan ketika aku memilih untuk melepasmu salah satunya karena aku lemah, aku lemah bersisian dengan orang yang kuat,aku lemah untuk mengatakan apa yang aku rasakan padamu, aku lebih memilih untuk...