Sebelum mulai aq mw peringatin kalo aku ini sama sekali gak ada pengalaman mendaki ataupun berkemah buat seneng-senengan😂
Aku terakhir mendaki itu pas makrab doang lolJadi kalo ada yang sedikit melenceng dan tak sesuai mon maap ya:')
--
Akhirnya hari yang ditunggu-tunggu Seongwu dengan kedua temannya. Mendaki dan berkemah di atas gunung.
Pas hari jumat kemaren mereka registrasinya agak cepet, takut ketahuan Daniel yang ngelarang Seongwu buat ikut camping. Tapi namanya juga Seongwu, susah di bilangin.
Mereka semua sudah sampai di gunung yang akan didaki. Sekarang semua peserta yang ternyata cuma ada 30 orang berkumpul dulu dan di beri beberapa instruksi dan pantangan selama kegiatan.
Diantara Minhyun, Seongwu dan Ren. Seongwu lah yang terlihat paling semangat. Di lehernya sudah tergantung kamera. Jangan lupakan tas hiking Seongwu yang terlihat sangat penuh. Minhyun dan Ren saja sampai geleng-geleng kepala melihat bawaan Seongwu. Padahal kan mereka cuma 3 hari 2 malam campingnya.
"Ini beneran gapapa lo ikut, Wu? Gue kira lo di larang sama Bang Daniel." ujar Minhyun sambil memperhatikan Seongwu yang dari tadi bersenandung dengan riang.
"Ya gapapa lah. Orang tua gue aja yang udah rawat gue sejak lahir gak ngelarang." ujar Seongwu yang membuat Minhyun berfikir bahwa Seongwu melupakan keganasan murka Daniel saat makrab dulu.
"Lo berantem sama Bang Daniel kita berdua jan di sangkut pautin oke?" ucap Ren sambil menatap Seongwu dengan tatapan mengancam.
"Dih, santai. Gue yakin Bang Daniel gak iku-"
"Wuih buset! Itu Bang Daniel sama Bang Jaka gak sih di belakang?" seru Minhyun memotong ucapan Seongwu. Si Minhyun yang terlalu peka terhadap lingkungan. Beda dengan Seongwu yang pekanya sesekali doang.
Membuat Seongwu membeku seketika dengan mata yang membulat.
"Anjir bener! Mampus lo Wu. Mana Bang Daniel liat kesini lagi." sahut Ren lebih heboh.
"Eh anjir gimanasih. Semalam dia bilang gak bakal ikut!" seru Seongwu panik. "Boong lo berdua pasti."
"Aktingnya Minhyun kan jelek Wu. Lo raguin ekspresi dia tadi?" tanya Ren. Membuat Minhyun memukul lengannya pelan. "Lo liat aja sendiri kalo gak percaya. "
"Berarti bener dong!" seru Seongwu tanpa berani menoleh. Ia meringis pelan lalu mengusap wajahnya. "Gimana sih anying. Semalam dia bilang gak pergi kok!"
"Kualat lo, mampus." ucap Minhyun malas.
"Minhyun bego jan gitu ah!" rengek Seongwu. Karena penasaran, Seongwu sedikit menoleh dan mencari-cari keberadaan Daniel.
Dan benar saja. Ada Daniel, Jaka, Dimas dan Andi yang berdiri di bawah pohon sambil mengobrol dan bercanda. Cuma Daniel doang yang gak gabung dan natap Seongwu terus.
"Eh bangsat. Mampus gue huhu. Mukanya nyeremin banget anjir. Gue harus gimanaaa?" ujar Seongwu setengah menangis. Bukan menangis beneran kok.
"Keknya Bang Daniel datang juga soalnya dia tau lo mau datang deh Wu." ucap Minhyun.
"Ya darimana dia tau? Kemarin pas telfonan gue terus bilang kalo gue gak ikut. Gue cuma bilang lo berdua aja." Seongwu mengerucutkan bibirnya kesal.
Sesaat kemudian Seongwu merasakan ponselnya bergetar tanda pesan masuk.
Bang Daniel❤
Katanya g dateng.
8.14 A.M
KAMU SEDANG MEMBACA
[1/2] Siap, Senior! [ONGNIEL] ✔
Fanfiction"Daniel itu senior paling galak sekampus. Tapi kok kalo Seongwu dibelain mulu sama dia?" Buku ini dah kelar y seyeng, mampir ke Kapan Nikah buat sisen ke 2;) Warn ❗ : -Homo -Localau ㄱㄷㄴㅇ x ㅇㅅㅇ