S K I T
Matahari mulai menunjukkan batang hidungnya di arah Timur. Dalam kurun waktu beberapa menit, sinar terangnya mulai memasuki celah tirai kamar itu, menusuk kedua bola mata dua anak adam yang tengah sibuk terlelap, dan mengusik tidur keduanya.
Yang menggunakan kaus biru dan celana jins terbangun lebih dulu. Matanya mengerjap beberapa kali, menatap sekitar, mendaratkan pandangannya ke anak adam lainnya, kemudian mengusap rambut anak adam itu dengan sebuah senyuman.
Setelah meninggalkan kecupan ringan pada puncak hidung teman tidurnya, anak adam itu mulai turun dari tempat tidur, berjalan ke area dapur kamar sempit itu, dan memasak. Nasi goreng adalah menu sarapan yang ia pilih hari ini.
Setelah lima belas menit berkutat dengan alat dan bahan dapur, anak adam itu tersenyum gemas menatap teman tidurnya yang tidak juga terbangun. Sebuah kecupan ia layangkan pada bibir anak adam itu.
"Changbin, udah pagi, ayo bangun!" serunya.
"Emh, lima menit lagi Ma," yang dipanggil Changbin bergumam aneh.
Anak adam itu tertawa. "Bangun, Sayang, aku udah masak loh."
Setelah tiga menit berusaha untuk membangunkan Changbin dengan lembut, anak adam itu menyerah. Ia dengan kesal menduduki perut keras Changbin kemudian menggoncang tubuh pendek itu dengan keras.
"Mbin, bangun!" ia berseru dengan bibir yang mengerucut.
Genap enam puluh detik kemudian, Changbin mulai membuka dan mengusap matanya dengan sedikit bertenaga.
"Akhirnya bangun jugaa!" anak adam itu dengan bersemangat meninggalkan tempat tidur dan tubuh Changbin untuk kemudian mengusap rambut Changbin dari sebelahnya.
"Minho? Udah jam berapa?" pertanyaan Changbin disusul dengan uapan kecil.
"Jam setengah lapan, sana makan! Aku udah masak tadi," yang dipanggil Minho menyahut.
Changbin mengangguk pelan. Pemuda itu dengan gontai berjalan meraih segelas penuh air kemudian menenggaknya habis. Matanya menatap Minho yang dengan santai meraih handuk dan baju miliknya dari lemari dan kursi makan.
"Mau mandi, Ho?" Changbin bertanya basa-basi.
"Iya, gak enak banget ini badan, lengket. Gak nyaman juga," Minho menjawab, tangannya sibuk mencari celana pendek Changbin dari dalam lemarinya.
"Kesukaanmu yang kuning kan? Masih dicuci, pake yang biru aja," Changbin berujar.
Minho yang mendengarnya mengangguk patuh. Jemarinya bergerak cepat menyambar sepasang celana pendek biru dan berjalan memasuki kamar mandi ( penyebab utama kamar kos sekecil ini menjadi mahal ).
Changbin tidak menyentuh makanan Minho sama sekali, ia ingin sarapan bersama kekasihnya. Pria itu menghabiskan waktunya dengan menyikat giginya di wastafel, memilah pakaian kotor dan bersih, membuang sampah yang berserakan, merapikan tempat tidurnya, dan bahkan menjemur pakaian dalamnya. Iya, Minho menghabiskan waktu selama itu di kamar mandi.
Ketika Minho keluar, Changbin sudah kelaparan. Maka dengan cepat pria itu meraih dua piring nasi goreng yang dibuat Minho, meletakkannya di lantai kosong sebelahnya, dan memberi kode agar Minho dengan cepat makan di sebelahnya.
Minho mengangguk mengerti. Ia mengeringkan rambutnya sebentar, menjemur handuk Changbin, kemudian mulai makan dengan tenang di sebelah Changbin.
Namun hanya Minho yang tenang.
Oke, lihat.
Changbin lebih pendek dari Minho namun lebih berisi. Hal itu membuat baju Changbin sedikit kebesaran untuk Minho dan celananya sedikit kekecilan. Sehingga Minho yang tengah memakan nasi goreng dengan damai di sebelahnya terlihat menggoda.
Kaus putih yang menjuntai bebas dari sebelah bahu Minho, celana pendek yang menunjukkan sebagian paha Minho, dan bibir Minho yang berulang kali mengerucut setelah menyuapkan sesendok penuh nasi goreng, kebiasaannya.
Changbin sangat ingin menerkam Minho saat itu.
Maka, setelah Minho menyuci piring kotor, menyapu dan mengepel lantai kamar Changbin ( pada saat ini, Changbin telah selesai mandi ), dan membersihkan jendela-jendela kamar Changbin, pria manis itu dengan cepat dilempar ke atas tempat tidur Changbin.
Pelaku pelemparan itu tidak membuang waktu. Ia dengan cepat meraup bibir Minho dengan rakus. Tangannya bergerak sensual di perut dan dada Minho, membuat si submisif mendesah tertahan.
Hari ini akan menjadi hari yang panjang untuk keduanya dan mereka tidak mengeluh.
• • • • •
Hello! Miss me?

KAMU SEDANG MEMBACA
Cat Paws ft. Changho
FanfictionChangbin cinta mati sama Minho, Minho juga cinta Changbin kok, tapi kucingnya itu lho-. #4 spearb #3 spearb