Mungkin aku harus rela kehilangan segalanya... termasuk dia, Tapi aku bingung harus bersifat bagaimana. Apa aku harus diam dan cuek apa pura-pura tidak terjadi apa-apa?
-Anggita Azeka-...
Sore hari yang cerah nampak tak ada awan sedikit pun di atas lagit. Hati yang begitu gembira saat merasa semua baik-baik saja dan akan terus seperti ini sampai bila bila..., rasanya tak ingin lagi masa itu akan terulang dan membuat semuanya kembali lagi, Harapan dan doa selalu dia ucapkan di lisannya dan selalu terukir senyuman manis di bibirnya. Gadis ceria itu nampak gembira pada sore ini entah mengapa mungkin saja karena masalah nya bisa selesai berkat bantuan ayah nya dengan cara membawanya berlibur di luar negeri.
"Hmmm udara yang sejuk. Di sini beda sama di jakarta" ucap nana
"Iya dong sayang jelas bedalah" ucap ayah nana dengan tawa agak tertekan
"Udah lama ngak ke sini.. semenjak.."
Nada bicara gadis itu perlahan lahan menurun karena kembali mengingat kejadian itu... Dimana Kedua orang tuanya berpisah dan membuat gadis itu harus tinggal di jakarta bersama orang tua dari ayahnya.
"Kita ke cafe yuk na..." ucap ayahnya
"Buat apa? Mending di sini yah lebih nyaman" ucap Nana
"Di sana juga nyaman sayang dan ayah juga ada kerjaan sudah janji ketemu clien di situ. Nanti kamu duduk nya di samping ayah aja.." jelas Ayah Nana
"Iyah deh" ucap nana sambil menganggangkat paksa badannya karena kenyataanya dia tidak ingin meninggalkan tempat tersebut.
.
.
.
.Sampailah mereka di kafe tempat Ayahnya akan meeting bersama clien nya. Memang sulit jika mempunyai seorang ayah yang super duper sibuk niat mau liburan tapi ada aja kerjaan yang tidak bisa ayahnya tinggalkan.
Clien yang begitu banyak membuat ayahnya mau tidak mau harus bekerja keras dan bahkan waktu liburan pun dipakai. Seperti sekarang ini.
"Ayah aku duduk di samping kaca saja" ujar nana
"Iyah terserah kamu sayang" ucap ayahnya
"Excuse me sir i want to order two chocolate. One with sugar and only without sugar okey.." jelas ayah nana ke pelayan kafe itu.
"Yes sir. Wait fifteen minutes" ucap sang pelayan kafe dengan ramah
"Okey..." ujar ayah nana sambil terseyum kepada pelayan, dan balas seyuman juga dari pelayan itu.
Beberapa menit kemudiam nampak chocolate yang segar terlihat diatas nampan kecil yang dibawa oleh pelayan kafe.
"This sir your chocolate. This with sugar and this no sugar, enjoy sir" kata pelayan itu sembari menyajikan minuman yang dipesan ayah nana
"Thank you very much sir" ucap ayah nana kepada pelayan. Pelayan pun pergi meninggalkan mereka berdua.(Nana dan Ayahnya). Nana meneguk chocolate itu dengan matanya yang memejam seakan membayangkan rasa minuman itu.
"Kalau sama ibu pasti lebih nikmat"
Kalimat yang tiba-tiba keluar dari mulut nana. Dan membuat ayahnya kikuk seketika. Nana menatap ayahnya... dia tidak harus berbuat apa bibirnya kaku tak bisa mengeluarkan sekatapun. Dalam hati dia menyesal kenapa harus berkata itu... dan sekarang nana membuat suasana diantara mereka berdua jadi senyap tidak ada tak ada kata sedikitpun yang keluar dari mulut ayahnya. Ayah nana hanya bisa menunduk saat mendengar putri kesayangannya itu mengucapkan kalimat itu... dia juga tidak ingin seperti ini tapi apalah daya sudah terlanjur semuanya, 'gadis yang malang' pikir ayahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kamu yang hilang
FanficRasa sakit yang tertancap dalam pikiran membuat raga sang pemilik tak mampu menyembunyikan lagi, terlalu sering hati terluka, terlalu berat jika dipendam dan jika ditambah lagi dengan bumbu-bumbu kehidupan yang pahit. Sosok yang selama ini aku kagum...