prolog

38 2 0
                                    

evolusi jiwa yang membohlam ke jiwa yang terbatu. Cerita tentang tangisan alam semesta dan berakhirnya peradaban manusia.Evolusi kepribadian seseorang selalu menarik perhatian, pada manusia itu sangat mungkin terjadi kan? Tapi bagaimana jika orang yang paling waras berubah menjadi orang yang paling gila, ini bukan cerita tentang fajarnya akal tapi senjanya jiwa. Proses jiwa terbenam kedalam lubang yang paling dalam. Orang- orang menyebutnya depresi. Lubang mata kail pancing kusebutnya. Sekali kau terjerambab hanya tuhan yang bisa menyelamatkanmu. Yang berhasil selamat akan mendapatkan luka sobekan di sukma. selebihnya akan menjadi kiamat bagi diri sendiri atau kiamat bagi para serigala dan pemimpin para domba. Dombanya pun akan dibakar pada saatnya.

Dinginnya kota semarang saat malam pada hari itu, ramalan cuaca yang ditampilkan di stasiun televisi pun tidak tepat meramalkan dinginnya. Tepatnya di rumah sakit elizabeth. Dinginnya antara menguatkan dan ingin menghancurkan tulang seorang ibu. Ia merasakan rusuknya ingin hancur berkeping keping. wanita biasa akan merasa ingin mati saja saat merasakannya. Tapi dari sinilah awal kehancuran dunia dimulai, dibawanya sebuah jiwa yang dikemas raga. pada detik detik itu jiwanya sangat putih. Jiwa paling perjaka yang pernah ada di dunia di mana manusia saling makan satu sama lain. Alam menangis melihatnya, teriakan raga kecil itu mulai terdengar. Ruangan itu menjadi ladang endorphin. Semua orang menangis bahagia. Hiduplah setan kecil. Hancurkan dunia nanti.

Seperti itulah kira awal dari kiamat, mungkin terdengar sangat aneh tapi begitulah adanya. Berawal dari kelahiran seorang. Dia tahu untuk apa dia dilahirkan. Seakan sudah memiliki checklist siapa saja yang ingin dia bunuh di hari pertama dia menjadi manusia. Akan ada hari dimana membicarakan namanya akan membuatmu dikeluarkan dari keluarga. Helaan nafas pertamanya masih menimbulkan endorphin bagi orang disekitarnya.namun nantinya menjadi endorphin bagi kiamat.

Raga sukma, sahabat tunggalku memanggilku aga. Panggilan orang Indonesia memang seperti itu seenaknya sendiri menghilangkan dan menambahkan huruf. tapi aku suka panggilan aga, setidaknya hanya pada awal masa kecilku. Di semarang matahari sangat terik, apalagi disaat pertengahan hari. Namun aku suka panasnya, aku suka mengetes seberapa lama aku bisa bertahan di cuaca ini tanpa minum seharian. Aku bisa melakukannya satu bulan berturut turut. Sahabat tunggalku adi namanya, merasa yang kulakukan itu sangat aneh tapi tidak terlalu peduli sama apa yang kulakukan. Tapi aku punya alasan tersendiri melakukan hal kecil yang menurut orang lain tidak berguna. Aku sedang ingin merasakan neraka, jauh memang panas semarang dan panas neraka. Karena suatu saat jiwaku akan memanggil untuk diadakannya kiamat yang akan membawaku ke neraka. Aku tau itu sejak masih berumur 6 tahun.

Sahabat lekatku cuman adi tapi bukan berarti aku tidak punya teman lain. Mereka cuman kuanggap sebagai benda mati yang kesana kemari tanpa tujuan. Disaat sudah ditemukannya tujuan hidup mereka. Mungkin hanya sebatas menjadi salah satu profesi dengan uang. Membahagiakan orang orang disekitarnya. Orang orang ini akan dilupakan setelah mati. Dalam hidupnya planet bumi selama 4 milyar tahun, peradaban manusia masih sangat muda. Di peradaban sekarang mereka masih dikontrol oleh sistem yang membuat hidup mereka sengsara yang dibuat oleh orang-orang yang sudah mati. Dalam hidupnya yang sangat singkat saja mereka masih takut melakukan beberapa hal contohnya menyatakan cinta. Yah begitulah kira kira aku melihat orang-orang.

Saat ini umurku 17 tahun kamu tidak akan percaya apa yang telah aku lalui di masa hidupku sampai saat ini. Yah mungkin bisa aku kasih buku diaryku suatu saat. Atau mungkin besok?.

REPRESI DEPRESITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang