4. Ular Tangga

44 1 0
                                    

Jangan lupa vote and komentnya kawan🤗

Happy Reading

*

**
" sa ikut gak? "

" Ngapain?? "

" Main ular tangga bareng bocah bocah "

" Ngga ah, males "

Seperti biasa,
Shasa kembali keacara membaca novelnya yang tadi harus terganggu karna ajakan Atha.

Hari ini, tepatnya jam pelajaran sekarang memang sedang jamkos. Alasanya sih, mungkin karna guru guru sedang rapat atau apalah. Yang pasti Shasa tidak terlalu memusingkan itu.

Dan yah, saat jamkos kelas akan berubah jadi pasar dadakan.. Lihat saja, ada beberapa siswa yg memilih tidur, makan cemilan, bermain,nggosip, atau bahkan konser dadakan didepan kelas.

Namun Shasa lebih memilih membaca novel , karna itu memang salah satu hobinya.

Dan lihat saja teman temanya hampir sama seperti pasien RSJ saat bermain ular tangga. Sekitar 6 orang mungkin yang sedang memainkanya. Sebenarnya hanya 3 yang bermain dan sisanya menjadi partai pendukung dan juga penonton setia. Itung itung ngisi waktu luang katanya.

Halah, gaya banget bahasanya. Cih.

Termasuk teman teman Daniel juga yang juga sedang singgah dikelasnya. Kelas Daniel dan Shasa memang terkesan dekat, hanya terpaut 2 kelas saja. Mungkin itu yang jadi alasan utama mengapa Daniel and the geng sering sekali mampir dikelasnya.

" Njirrrr, perasaan gue turun terus sihh " ujar Gavin kesal, " sabar bro ini ujian " Daniel nampak mengelus punggung Gavin bermaksud perhatian. Namun segera disingkirkan oleh Gavin .

" Idih, najis lo " Gavin mengusap usap punggungnya berusaha menghilangkan bekas tangan Daniel yang dianggap memiliki banyak kuman

" Ditolongin kok malah sewot, dasar jomblo "

" lo juga jomblo kali " hardik Gavin

" Bodo, yang penting ganteng " Gavin sudah memberi ancang ancang untuk melempar Daniel dengan Buku ditanganya. Namun gagal karena Zaidar melerainya.

" Udah udah sesama jomblo ngga boleh ribut, " Ini suara Zaidar yang tiba tiba sudah diantara Daniel dan Gavin yang seperti ingin baku hantam.

" Ye, suruh main kok malah berantem " ucap Atha pelan.

Ana melemparkan dadu kearah Zaidar yang langsung ditangkap baik olehnya
" woy, dadar giliran lo nih ",

" Minggir semuanya tuan Zaidar mau maen " ucap Zaidar mengibaskan tanganya menyingkirkan temannya yang bergerombol.

" Gayanya setinggi langit " cibir Atha kesal, " padahal mah, tinggal dia sama Gavin doang yang maen " Ana menambahkan.

" Eh tenang aja, bentar lagi juga gue bakal nyusul kok kepodium " ujar Gavin dengan songongnya.

" Setelah melewati masa masa yang menegangkan dan melelahkan akhirnya saudara Gavin dinyatakan lolos " Daniel mengumumkan hasil akhir permainan ular tangga tadi.

Namun bukan itu yang menjadi sorotan siswa kelas. Bayangkan saja Daniel menaiki salah satu meja untuk kemudian berteriak menggunakan kertas yang sudah digulung menyerupai mikrophone.

Tubuhnya yang tinggi, makin bertambah tinggi saja saat menaiki meja. Membuat beberapa temanya yang sedang menonton sedikit mendongakan kepalanya.

Tapi kemudian aksinya terhenti saat ia meringis merasakan jepitan keras sidaun telinganya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 11, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Because, YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang