3. Moci is dead:(

40 4 0
                                    

Setelah sampai dirumah, Daniel segera memarkirkan motornya dan menuntun Shasa berjalan masuk kerumahnya.

" Kebiasaaan yang sudah mendarah daging " ucap seorang wanita paruh baya yang nampak sedang bersantai diruang tamu sambil meminum teh, yang Shasa yakini 100% dia merupakan ibu dari makhluk disampingnya ini.

Daniel terkekeh geli melihat tampang sok cool Mommynya itu. Sungguh jika boleh jujur Mommynya tidak pantas seperti itu.

" Ngga usah sok mom, inget umur " peringat Daniel

" Ishh... kamu mah sukanya ngerusak suasana aja " sungut mommy Daniel
. Mommy Daniel beranjak menghampiri Shasa .

Sekilas Shasa seperti melihat ABG yang mungkin sedang dilanda kegalauan melihat kelakuan mommy Daniel ,dan memang Mommy Daniel masih terlihat cantik walau usianya yang mungkin akan mendekati setengah abad itu.

" Ayo shasa, kita kedalem " ajak beliau sambil menggandeng lengan Shasa meninggalkan Daniel yang kesal karena merasa diabaikan.

Sebenernya yang jadi anaknya tuh gue, apa shasa sih -batin Daniel kesal.

Shasa yang tidak tau harus apa, hanya mengikuti saja kemana ia akan dibawa.
Ternyata Mommy Daniel membawa Shasa kehalaman belakang rumah, yang bisa juga dikatakan seperti,.. taman mungkin.

Selang beberapa menit Daniel berjalan menghampiri Shasa dan sang mom, membawakan minum dan beberapa cemilan.

Daniel terlihat sangat kesal entah karena apa," Tumben rajin " cibir mom Daniel.

Daniel mendengus " Bukanya makasih malah nyinyirin, huh "

" Tau gini, tadi ngga Daniel bawain aja kali ya biar kelaparan " sambungnya lagi

Shasa menggeleng tak percaya melihat tingkah kekanakan Daniel " Makasih Daniel " shasa tersenyum lebar. Bukanya apa, tapi bener, demi apa senyuman Shasa sangat menawan dan Daniel tak menyangkal itu

" Kamu tau sa, Daniel sering banget tidur sambil jalan. Mungkin istilahnya ngelindur gitu. Bahkan yah, mom sampai mengunci pintu kamarnya biar dia ngga keluar malem malem. " Mom Daniel memandang remeh Daniel yang terlihat ingin melemparkan sandal kearahnya.

Daniel menyangkal " Itukan dulu mom, waktu Daniel masih kecil "

" Kata siapa waktu itu juga mom liat kamu masih kaya gitu," Daniel cemberut " udah ah ngga usah bahas Daniel lagi, percuma paling yang dibahas juga pasti aib aib Daniel. Mom kan gitu, " Mom Daniel tertawa mendengar penuturan putranya.

" Nah sekarang giliran nak shasa yang cerita " shasa mengangguk kecil

" ak... " , belum sempat Shafa menyelesaikan kalimatnya teriakan keras seorang gadis menghentikan niatnya berbicara.

Gadis itu terlihat menangis sambil menghentakan kakinya "Mommmm!!!!"

" napa? " tanya mom datar sambil meminum jus yang tadi dibawa Daniel. Sedangkan Daniel nampak memandangnya datar, mengetahui tingkah adik satu satunya ini yang terkadamg diluar nalar.

" Ketabrak mom, ketabrak " ucap gadis itu sambil sesenggukan.

Cie digantung:v























































































Shasa sempat terkejut, namun tatapan santai mom dan Daniel menunjukan bahwa tidak ada yang perlu dicemaskan.

Daniel menaikan satu alisnya bingung

"Kenapa le? " nada lembut mom Daniel terlihat sekali dibuat buat.

" Moci mom,dia is dead," ucapnya lirih. Shasa sempat kasian, namun tak paham juga siapa moci.

" Lebay " ejek Daniel. Gadis yang dipanggil Lea itu nampak tak terima namun sepertinya dia sedang ngga mood juga untuk membalas ejekan Daniel. Dia terlihat hanya melotot sebentar untuk kemudian menangis kembali.

Shasa menyenggol lengan Daniel keras memperingatinya untuk tidak memperkeruh suasana hati Lea .

Akhirnya Shasa menenangkan dia dengan mengelus pelan punggungnya. " Moci tuh, siapa? " tanya Shasa hati hati takut menyinggung perasaan dia.

" kelinci aku kak,"

Hah?
Shasa sempat memandang Lea heran selama beberapa detik.

Ternyata kelinci toh

" Kenapa bisa ketabrak?? " tanya shasa penasaran.

" Moci tadi digendong aku, tapi pas mau nyebrang didepan rumah dia tau tau lombat ngeliat wortel ditengah jalan " jelasnya ditengah tangisanya yang mulai mereda.

" Makanya dikasih makan, dia ngga bakal ketengah jalan kalo lo ngasih makan " celetuh Daniel mengedikan bahunya cuek sambil berjalan masuk kedalam rumah.

Daniel percaya pasti jasad kelinci tadi sudah dibereskan oleh tukang kebun rumahnya mengingat betapa heboh adiknya tadi.

Akhirnya kunjungan shasa dihabiskan dengan menenangkan adik Daniel yang ternyata bernama Keina itu dan mencoba menghiburnya dengan menyarankan untuk mencari peliharaan pengganti agar ia bisa move on dari moci

Ada ada aja

🌻

Jangan lupa vote kawan

Sorry, tadi jiwa jailnya sempet keluar sedikit hehe

HAPPY READING🤗











Because, YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang