Prolog

68 10 8
                                    

Hari ini adalah awal semester lima di sekolahnya.
Dan semua orang terdengar sangat berisik di telinga Sera. Padahal ini sudah hampir dua tahun lamanya dia bersekolah disini.

Sera lebih baik mengerjakan setumpuk soal matematika karangannya sendiri daripada berdesakan untuk mengantre buku paket yang akan dia gunakan untuk pembelajaran nanti.

Saat pikirannya sedang terbang, tiba-tiba bahunya ditepuk dari belakang dan ternyata orang itu adalah Agnes, teman Sera satu-satunya. Agnes bilang bahwa mereka sekelas dan itu adalah nikmat Tuhan, karena Sera sangat susah untuk beradaptasi dengan lingkungannya.
Agnes dan Sera mulai pergi meninggalkan antrean setelah Sera sudah mendapatkan bukunya. Dan mereka mulai melangkah ke bagian koridor paling ujung yang mana itu adalah kelas mereka yaitu XII IPA 1.

Sera masuk kelas dan dia mendapatkan bangku paling depan pojok dekat pintu yang merupakan nikmat bagi Sera karena ia dapat fokus dalam pelajaran. Kebanyakan dari teman kelasnya memilih untuk duduk di belakang. Saat bel berbunyi nyaring, teman sekelasnya mulai masuk dan hal yang tidak di duga Sera pun terjadi.

Dia berdiri disana,melambai kearahnya atau lebih tepatnya ke teman semejanya, Agnes.

Sekali lagi, hal yang tidak pernah Sara bayangkan akhirnya terjadi
...

A/N: Hi teman-teman semuanya. Ini cerita pertama gue, gue harap cerita ini kedepannya membawa manfaat bagi pembaca. Dan mudah-mudahan gue istoqomah di cerita ini, gue menerima kritik dan saran. Dan di tunggu komen dan percikan bintangnya. Hehehehe

                                          

                                                                       Best regard

Sentimental ThingsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang