03. I wanna cry

56 11 25
                                    

.

Happy Reading~

[MISTAKE]

•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•

Bel sekolah telah berbunyi 5 menit yang lalu, menandakan kegiatan belajar-mengajar telah usai. Sebagian besar murid terlihat sangat bahagia mendengar bunyi itu, menikmati saat-saat keluar dari gerbang sekolah dengan santai. Namun itu tidak berlaku bagiku.

Aku berjalan keluar sekolah dengan mengendap-endap, kemana saja asal menghindari Sam. Ayolah, saat ini aku tak mau bertemu dengan Sam, apalagi diantar pulang olehnya, mengingat kejadian beberapa jam yang lalu membuatku bergidik ngeri. Ternyata banyak anak yang menyukai Laki-laki berdarah Amerika-Indo itu. Bayangkan, aku yang tadi hanya makan bersama bisa dibully seperti itu, mungkin saja jika kami pulang bersama, besoknya nyawaku sudah melayang. It's screaming!

DOR!

Tiba-tiba saja ada yang mengagetkanku seraya menepuk pundakku sedikit keras. Aku langsung menolehkan pandanganku dan rentina mataku menangkap sosok..


Keira.

Aku mendelik kesal kepadanya.

"Kupikir Sam astaga, kau selalu saja mengagetkanku! jika saja nanti aku terkena serangan jantung, maka kamu yang akan menjadi tersangka utamanya, Kei!" omelku panjang lebar

"Hahaha, bentar. aku ijin tertawa dulu. Apa-apaan komukmu!" dan Ia malah tertawa keras melihat wajahku yang entah bagaimana saat terkejut.

"Tapi kenapa kamu harus mengendap-endap? Kayak maling aja," kata Keira

"Aku takut ada Samuel tau!" ucapku pelan sambil melihat suasana sekelilingku

"Memangnya aku hantu?"

Seseorang berbisik tepat ditelingaku, membuatku langsung bergidik ngeri. Aku pun langsung berbalik badan untuk kesekian kalinya, dan lantas saja aku menyesali tindakanku 1 detik yang lalu. Pasalnya saat ini aku, dan Sam. Iya, Sam. berada dalam jangkauan sekitar 10cm. dan, yang benar saja, ini terlalu dekat astaga!

Reflek ku mundurkan tubuhku 2 langkah.

"Kamu? Sejak kapan?" tanyaku tak menyangka

"5 menit yang lalu," ucapnya tak berniat menghentikan senyumnya, astaga lesung pipinya membuat ia terlihat semakin manis saja.

"O-oh begitu," aku menggaruk tengkuk leherku dengan canggung.

"Baiklah, aku pulang duluan ya," ucap Keira

"Tapi--Kei!" teriakku yang meihat Keira mulai menjauh menuju sebuah mobil hitam, yang kuyakini milik keluarganya.

Ia berhenti sejenak, kemudian berbalik "Jaga Nessie, Samuel!"

"Siap, Bu Ketu!" Sam langsung hormat kepadanya

"Hei Keira! Aku bukan anak kecil ya! Awas saja kau!" ancamku yang malah dibalasnya dengan menjulurkan lidah

"Ayo pulang!" tiba-tiba entah darimana, Sam memasangkan helm padaku secara paksa.

"Tapi, aku di-jemput," alibiku

"Nada ucapanmu terdengar meragukan, pupil matamu terus saja bergerak namu tak berani menatap lawan bicaramu. Aku simpulkan kau berbohong, benar?" tanya Sam, setelah menjelaskan pernyataan.

"Baiklah, kamu menang. Dasar pintar!"

"Aneh. Kau memujiku, tapi itu terdengar seperti umpatan," ucapnya yang kini memasang wajah sok berpikir

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 14, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MISTAKETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang