Part 1

12 2 0
                                    

"Adara cepat turun sarapan dulu."

"Iya ma bentar."

Adara turun ke bawah dengan baju yang di masukkan sebelah yang membuat mamanya terbelalak melihat pakai Adara yang ambur adul kayak preman mau ngelamar kerjaan tapi masih gaya seperti preman.

"Masyaallah Dara itu baju kamu kayak preman aja sambil rambut ngak di sisir."

"Buruan makannya ntar mama sisirin kamu."

Adara selesai sarapan dan langsung masuk ke kamar untuk menyisir rambutnya.

Tok tok tok

"Adara."

"Iya ma masuk."

Mama Adara menyisir rambutnya dan mengikatnya dengan rapi. Adara duduk di depan cermin dan langsung cemberut melihat ikatan rambutnya.

"Mama kok ngikat rambutnya Adara kaya anak sd aja pakek di kepang dua lagi, Adara ngak mau ah malu-maluin aja," ucap Adara melepas ikatan rambutnya.

"Awas aja kalau di lepas mama ngak bakalan ngasih kamu uang jajan hari ini," ancam mama Adara.

Adara cemberut mendengar ucapan mamanya dan langsung memakai tasnya dan turun ke bawah untuk berangkat. Sebelum Adara turun ia bersalaman dengan mama.

"Yaudah Adara berangkat dulu, asalamualaikum."

"Waalaikumsalam," balas mama Adara. "Oh iya Adara uang jajan kamu ada di meja makan," teriak mama.

"Iya ma."

Adara memarkirkan mobilnya dan langsung di hadiahi tawaan oleh anak-anak sekolahan melihat rambut Adara yang di kepang kayak anak sd.

Ada seseorang yang menutupi Adara dengan jaket bersamaan dengan orang itu yang ikut menutupi dirinya dengan jaket itu. Adara menoleh ke samping melihat siapa orang itu dan ternyata itu adalah Andre si ketos ganteng.

Andre membawa Adara ke tempat yang agak sepi lalu membuka jaket yang menutupi kepala Adara.

"Makasih ya kak udah nolongin aku dari ejekan anak-anak," ucap Adara cemberut.

"Iya sama-sama. Oh iya kamu kok nguncir rambut kayak anak sd?."

"Oh ini, itu gara-gara mama yang nguncirin kayak gini katanya kalau aku lepas ntar aku nya ngak di kasih uang jajan trus ngak bisa makan deh di sekolah."

"Lepas aja ini kuncirnya," ucap Andre melepas kuncir Adara dan menyisirnya dengan jari tangannya, Andre terus menyisir rambut Adara dan setelah kelihatan rapi ia langsung mengambil ikat rambut yang berada di bibirnya dan mencempol rambutnya, Andre membalik tubuh Adara supaya ia bisa melihat wajahnya.

"Tapi kan kak ntar kalau mama tau Adara nya di marahin trus ngak di kasih uang jajan, trus ngak bisa makan, trus ntar Adara pingsan karna ngak makan," cerocos Adara sambil menundukkan kepalanya.

"Trus aja trus ngomongnya. Ntar biar gue yang ngomong ke tante kalau ke tahuan" ucap Andre sambil menyisipkan rambut yang menutupi wajah cantik Adara.

Adara hanya manggut-manggut dugong mendengar ucapan Andre.

"Lo mau ngak ke kantin bareng gue pas istirahat?."

"Iya gue mau."

"Ntar biar gue jenguk lo ke kelas," ucap Andre mengacak puncak rambut Adara dan langsung pergi.

Adara tersipu karna perlakuan Andre kepadanya yang berhasil membuat hatinya loncat-loncat.

Adara memutar bola matanya malas karna pelajaran Ibu Yunida bukannya Adara orangnya malas belajar tapi karna suara Ibu itu seperti tikus kejepit tapi mulutnya di pakein lak ban.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 28, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

TERPAKSATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang