5

1.5K 177 11
                                    

Tzuyu kini berada diruang tamu rumah mina, tadi mina memberi tahu nya bahwa mina meminta tzuyu untuk menemani membeli martabak.

Tzuyu mengutak-atik ponselnya hingga langkah kaki dari tangga mengalihkan perhatian nya.

"Pake jeket min. Udah malem, dingin, ntar lo sakit, gue yang ribet. "Ucap tzuyu

"Ini aja udah. Eh sana, chae, dahyun, momo ngapa- oh god! Gue lupa. Lo pengen belajar. Astaga sorry gue lupa. Lo sih tzu. Dasar yoda" ucap Mina

"Loh. Kok lo nyalahin gue, yang ngajak juga elo. Udah sono, ganti baju lo, pake yang panjangan dikit elah" ucap tzuyu

"Iya iya. Buatin minuman ya tzu."pinta mina dengan wajah melasnya.

"Ck. Iya iya. Kalau bukan lo yang minta males gue. Udah sono ganti baju" usir tzuyu mendorong mina naik ke tangga dan dia berjalan kearah dapur.

Beberapa menit kemudian

Tzuyu kembali membawa lima minuman kaleng dengan rasa teh cincau. Ia meletakkan dengan santai di atas meja yang sudah dipenuhi oleh buku dan kertas.

"Iiih tzuyu. Kok ini sih. Ga dingin lagi" protes mina

"Ntar lo sakit. Udah jangan bandel" sahut tzuyu lalu memakai jeketnya

"Emang kalau sakit kenapa? "Tanya mina acuh

"Ya gue khawatir kali" jawab tzuyu lalu melangkahkan kakinya keluar rumah mina

"Eh mau kemana? "Tanya mina

"Beli martabak. Lo kan laper" jawab tzuyu singkat

"Aaaa. Sayang tzuyu" ledek mina

"Lo bilang sayang sama gue pas ada maunya doang. Chae jangan mau sama dia, liat noh kelakuannya " sindir tzuyu

"Ye masih untung gue sayang. Lo jangan ge'er dulu. Sayang kan wujud kasihan" ejek mina lalu tertawa karena berhasil meledek tzuyu.

"Ga gue beliin nih" ancam tzuyu.

"Ih lo mah. Ga seru, mainnya ngacem" rajuk mina

"Ah. Ribet lu" ucap tzuyu lalu pergi dengan motornya.

👑

Tzuyu menepikan motornya di pedagang kaki lima lalu memesan 3 martabak spesial. Ia memainkan Iphone miliknya sambil menunggu pesanannya jadi.

Sementara disisi lain.

"kalian dekat banget ya?" tanya dahyun disela kesibukan mereka menatap kertas dan buku buku diatas meja.

"ya gitu deh. Kelihatan banget? Tapi tenang, kami nggak pacaran kok, mungkin bentar lagi. Hahaha" ucap mina lalu tertawa "becanda elah, jangan dibawa serius napa. Ga baik" lanjutnya setelah melihat raut datar dari chae.

"ga lucu min" ketus sana

"hahaha santai dong san, kan ga mungkin gue pacaran ama dia, lagian nih ya, yakali gue mau sama si penggemar starwars ntu, dasar yoda" ucap mina santai.

"kenapa ga mungkin, ga ada yang ga mungkin didunia ini,min" ucap momo

"banyak alasannya, sekalipun gue suka sama dia, kita emang ga bisa bersatu" jelas mina sambil mengambil buku paket.

"jadi, lo suka sama dia?" tebak chae.

Awalnya mina kaget dengan apa yang chae ucapkan, tapi ia terlalu lihai untuk mengembalikan ekspresinya dan memberikan senyum tipis sebagai jawaban.

Chae yang hanya mendapat senyum tipis mina pun mengalihkan pandangannya dari mina ke foto foto diruang keluarga itu.

Pandangan chae jatuh pada sebuah foto yang dibingkai dengan frame, ukurannya yang lumayan besar dan ukiran yang indah membuat chae memastikan harga frame foto itu jutaan, tapi bukan itu yang menjadi titik fokusnya, tapi orang yang didalam foto itu, tzuyu dan mina.

"Yaiyalah deket, udah ketebak kali, dari foto itu juga udah jelas" jawab chae atas pertanyaan sana. Ia menunjuk dengan dagu pada foto tersebut sambil tersenyum kecut.

"itu lo sama tzuyu?" tanya sana memastikan.

"kenapa lo masih nanya sih san, udah jelas kali" sahut chae tak suka

"iya, itu gue sama tzuyu. Dia sih yang masang. Ga berfaedah banget kan" ucap mina

Setelah mendengar jawaban mina, ruangan itu kembali hening, tak ada lagi yang mau memulai percakapan. Mereka sibuk mengerjakan tugas masing-masing. Tak jarang momo atau sana bertanya seputar tugas mereka tapi setelah itu kembali hening.

"loh masih ada? Gue kira udah pada pulang" ucap tzuyu yang baru datang mengalihkan perhatian kelimanya.

"Mana martabak gue?" tanya mina antusias.

Tzuyu membagikan kepada mina dan momo "martabak spesial" lalu memberinya untuk sana "untuk orang spesial" lanjutnya, setelah itu merebahkan diri di sofa.

"eh gue balik yah" ucap tzuyu tiba-tiba

"tapi nanti jadikan tzu?" tanya mina dengan mulut yang berisi sepotong martabak.

"telen dulu, baru ngomong. Udah gue ingetin berapa kali coba" gerutu tzuyu pada mina. Sementara yang menjadi alasan Hanya memasang wajah polos ditambah cengiran tidak jelas.

"jadi, tenang aja." ucap tzuyu lalu berjalan kearah kamar mina.

"tapi balik tzu? Kok kekamar mina?"tanya momo

"atau jangan jangan. Lo berdua udah married yah? Married by accident gitu, atau married by available. Tapi ga mungkin deh" sahut dahyun, sementara chae sudah menggepalkan tangannya dibawah meja.

"ga lah. Kamar kita sebelahan, jadi gue bisa lompat dari balkon dia ke balkon gue" jelas tzuyu.

"ga boleh tzu" ucap sana dan chae berbarengan.

"why Not? Udah jadi orang spesial juga ini" acuh tzuyu lalu kembali berjalan tanpa rasa beban.

Lo emang ga peka, apa pura-pura ga peka sih tzu. Batin sana, chae dan mina.

Hai hai pada suka Fancy ga??
Jangan lupa stream dan dukung twice guys.

ABOUT FEELING {SaTzu}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang