9

1.5K 179 3
                                    

Siang ini sana berangkat bersama dahyun, hal itu pun tidak lepas dari pandangan tzuyu yang sedang menghidupkan motornya. Ia melamunkan cara agar sana bisa kembali padanya, tapi bukannya mendapat ia malah teringat memori yang sangat ingin ia lupakan.

"Sana suka sama Chewy" teriak sana, Chewy masih mencoba acuh. Sana berlari menahan Chewy. Ia menatap langsung ke manik mata Chewy yang menghunus tajam.

"Jawab sana. Chewy juga sayang sana kan!?" Teriak sana kalut sambil menggoyangkan tubuh Chewy.

"Nggak" jawab Chewy.

Sana hanya menggeleng, ia yakin Chewy hanya bercanda. Lalu apa guna semua perhatian Chewy kepadanya? Apa?

"Gue sayang ke lo sebagai teman. Sahabat. Nggak lebih." Balas Chewy "Lo harus ingat, gue cewek dan Lo? Lo juga cewek." Lanjut Chewy.

"Chewy jahat. Sana benci Chewy" amuk sana ketika Chewy meninggalkan nya. "Tapi sebenci apapun sana sama Chewy sana tetap milih Chewy" lanjutnya lirih

Tepat saat itu juga hujan lebat turun dengan petir dan kilatan. Sana yang berlari melewati jalan tanpa menoleh ke kanan kiri akhirnya tertabrak mobil dengan tubuh yang berlumur darah.

"Chewy" lirihnya seiring menutup mata.

❤️

Setiap kali Jeong mengajak Chewy berbicara melalui skype, ia selalu menghindari pembahasan tentang sana. Hingga saat itu, sana memasuki kamar Jeong dan bertanya dengan siapa ia melakukan Skype.

"Tzuyu" balas Jeong, sana mendekat dan menatap aneh seolah menelisik wajah tzuyu.

"Sana kecelakaan saat kalian bertengkar, dia amnesia dan koma selama 1 tahun" jelas Jeong setelah sana pergi membawa buku yang ia pinjam.

"Aarrrgh" teriak tzuyu.

Seseorang menepuk pundak tzuyu pelan. Tzuyu yang merasakan sedikit sakit menatap tajam kearah orang itu.

"Gue tau, sebenarnya Lo juga cinta kan dulu? Tapi karena kalian sejenis aja jadi masalah." Ucap Mina. Ya orang itu adalah Mina.

"Tzu, dengar apa kata gue" ucap Mina "tapi nggak disini, sini ikut gue" lanjut Mina lalu mengajak tzuyu ke halaman belakang rumahnya.

Tzuyu mematikan kembali motornya lalu mengikuti Mina. "Bi hun mana min?"tanya tzuyu yang heran tidak melihat wanita paruh baya itu dirumah Mina.

"Nggak tau, tadi cuman pamit ke luar doang" ucap Mina. "Duduk" suruh Mina.

Tzuyu yang kebetulan menggunakan celana setengah paha, menyelamkan kakinya kedalam kolam renang.

"Hal itu emang tabu Tzu" ucap Mina menghancurkan keheningan yang melanda mereka beberapa menit yang lalu. "Tapi emang kita, gue, Lo, sana atau siapapun bisa menghukum diri sendiri hanya karena perasaan yang diri kita miliki?" Lanjutnya

"Tapi, itu-" potong Mina.

"Tzu, cinta itu soal hati Tzu. Emang Lo mampu maksa orang biar ngilangin rasa cinta Lo?" Tanya Mina.

"Cinta itu lebih baik Dari kebencian Tzu. Emang salah?" Tanya Mina yang dibalas gelengan pelan.

Mina mengelus rambut panjang tzuyu dengan sayang. Ia sangat menyayangi tzuyu.

"Lo juga udah ngerasa in kan. Gimana perasaan Lo kehilangan sana?" Tanya Mina.

Tzuyu hanya diam, ia tidak bisa mendeskripsikan perasaan nya. Ia hanya ingin sana disini, bersamanya.

"Tapi, itu sendiri balik ke kalian. Gue dukung Lo buat maju mengejar sana ataupun mundur merelakannya. Itu terserah Lo" ucap Mina.

Tzuyu hanya diam menatap air yang ia mainkan dengan kakinya.

"Udah deh, jangan galau Mulu. Ayo pergi, nyari makan. Gue laper" ajak Mina memaksa tzuyu berdiri dari duduknya

ABOUT FEELING {SaTzu}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang