Ariena: 01

38 23 35
                                    

Tepat 3 tahun lalu, Ariena masih mengingat kejadiaan masa lalunya. Kejadian ini selalu ia ingat setiap tahunnya. Menurutnya kejadian itu sangat menyakitkan bagi dirinya.

"Rinn!" Ariena tersontak kaget saat ada yang menepuk pundaknya.

"Apasih Gin?bikin orang kaget aja."

"Lagian daritadi lu gua cerita ga didengerin malah ngelamun aja, kenapa sih?"

"Lah emang daritadi lu cerita ya?" Dengan seenaknya bicara, Ghina merasa kesal dengan sahabatnya ini. Lalu Ghina memilih diam.

"Maaf Gin, gua tadi lagi mikirin sesuatu."

Tanpa sedikit berpikir, Ghina langsung menebak temannya itu lagi mikirin masa lalunya. Ghina pikir dia salah, taunya benar juga.

"Ngapain sih masih mikirin Azril terus?dia udah bahagia sama yang lain, lu juga harus bahagia dong. Udahlah, kejadian itu juga udah lama banget rin. Lu harus move on!"

"Lu mah ngomong enak bener. Gimana caranya?udah banyak kenangan yang gua lalui bersama dia."

"Move on itu ga harus punya doi baru bre. Perjalanan hidup kita masih panjang. Jangan biarkan diri lu masih terbayang-bayang masa lalu. Hal yang harus lu lakukan fokus pada apa yang terjadi di masa sekarang."

Ariena tidak peduli apa yang dibicarakan sahabatnya itu. Karena dia itu punya prinsip hidup sendiri dan tidak pernah mendengarkan orang lain.

"Ngeselin banget sih lu dikasih saran bukannya dengerin malah baca novel."

-o0o-

Setelah jam kuliah udah habis, Ariena mengajak Ghina untuk pergi ke sebuah cafe terdekat yang ada wifi-nya sekalian ngerjain tugas sih.

"Lu mau pesen apa?" Tanya Ariena yang sedang ingin memesan.

"Gua mango smoothie aja. Jangan lupa minta kode wifi-nya."

"Oh pasti itu mah."

Ghina hanya mengacungkan jempol kepada sahabatnya yang kadang super duper ngeselin itu.

• • •

"Mas bisa ngantri ga!" Sedikit kesal dengan laki-laki dihadapannya yang ingin menyelak.

Laki-laki itu menoleh ke belakang. "Anggaaa."

"Eh mbak ariena, iya saya tau ko cara mengantri yang benar. Cuma mau liat menunya aja." Laki-laki itu malah bergurau kepada Ariena.

Ariena merasa malu terhadap teman lamanya itu, iya udah sedikit mengomel kepadanya.

"Maaf gua kira lu bukan Angga."

"Iya gapapa. Lu kesini sama siapa?"

"Sama temen. Gilak gua ga nyangka ngaa lu beda banget sekarang."

"Kenapa?makin ganteng kan?"

"Heh mbak jangan banyak ngobrol dong liat itu didepan jadi mesen apa ga." Ucap ibu-ibu menceloteh dari belakang.

Ariena buru-buru maju kedepan memesan pesanannya itu ke kasir dan meninggalkan Angga begitu saja. Setelah ia selesai memesan, sekarang malah Angga yang menghilang.

          - Jangan lupa vote dan commentnya -

ArienaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang