3 tahun berlalu dan kini Namira telah menyelesaikan sekolahnya di sekolah menengah pertama dan kini Namira sedang berada di perpisahan kelas 9 disekolahnya. Dia pasti sangat merindukan sekolah ini dan terutama sahabatnya karena mereka berpisah. Hanum memutuskan untuk masuk sekolah yang berbeda dengan Namira.
"Mir aku pasti kangen sama kamu" Hanum langsung memeluk Namira.
"Apaan sih num kita tuh nggak beda kota kali masih satu kota jadi gampang la untuk ketemu udah gak usah sedih gtu nntik kalau udah kuliah kita baru satu Universitas ya", Namira pun langsung melepas pelukan Hanum.
"Gak enak banget sih mir orang lagi sedih jawabannya begitu seharusnya kamu tuh ikutan sedih jugak", Namira langsung ketawa melihat ekspresi sahabatnya itu.
"Sudah sudah ntar lagi acaranya dimulai", mereka pun langsung duduk dan menikmati acara.
Acara pun berlangsung dengan sukses dan kini mereka sedang sambil berfoto dengan teman-teman sekelasnya.
"Mir kamu nggak mau foto sama Arya? Sini biar aku yang fotoin" tanya Hanum sambil melihat Arya yabg berada disebrang mereka.
"Ah malas sepertinya pun dia nggak mau tuh foto sama aku", jawab namira
"Yakin ngga mau? Dengar-dengar sih katanya Arya pergi jauh loh. Yah walaupun masih satu kota tapi dia jauh nanti kamu kangen loh. 3 tahun didiemin Arya buktinya aja kamu masih belum bisa move on dari Arya" ucap Hanum yang yakin karena Namira masih mencintai Arya.
"Emang dia mau kemana?", tanya Namira penasaran.
"Cie yang penasaran... Katanya sih lanjut ntah dimana gitu aku lupa pokoknya jauh lah" jawab Hanum yang yakin suatu saat Namira pasti merindukan Arya.
"Oh gitu... Kalau aku minta foto sama dia berdua dia mau nggak ya?" tanya Namira.
"Udah tenang tunggu disini" Hanum pun langsung meninggalkan Namira.
"Eh mau kemana... jangan bilang kamu mau kesana jumpai Arya aku nggak mau num" Namira langsung menarik tangan Hanum. Tapi Hanum langsung melepas tangan Namira dan kini dia sedang berbicara dengan Arya.
Rasa cemas Namira menghampirinya dia takut kalau Hanum bicara aneh-aneh sama Arya. Kini Arya melirik Namira yang berada disebrang sana dan langsung mendekati Namira. Namira kaget ketika Arya sekarang berada didekat Namira."Namira cepet itu Arya udah nunggu tuh dia mau foto sama kamu" Hanum pun langsung mengambil handphone Namira.
"Ayok", ucap Arya yang membuat Hanum langsung senyum.
"Dekat dikit nanti hasilnya nggak bagus", ucap Hanum yang membuat Namira melotot kepadanya.
"Ya bagus 1,2,3" Namira dan Arya senyum ketika Hanum mengambil foto mereka.
"Nanti kirim ya mir", perkataan arya yang membuat Namira meng-iyakan sambil gugup.
"Cie yang nanti tiap malam pandangun foto Arya" ledekan Hanum yang membuat Namira kesal sama Hanum.
"Ih apaan sih num udah napa" Namira pun langsung tersipu malu.
*************
Namira pun telah sampai dirumahnya dan kini ia berada dikamarnya sambil memandangi foto dia dengan Arya.
"kirim nggak ya fotonya?" tanya Namira dalam hati.
Dia langsung membuka aplikasi chat yang ada di handphonenya dan dia langsung mengirimkan fotonya dengan Arya kepada Arya.
"oke siap tinggal send bismillah"
Namira langsung menekan tombol kirim dan alangkah terkejutnya Namira baru saja ia kirim dan Arya langsung membalasnya.Arya :
Makasih ya mir...Namira sangat terkejut dan bingung ia harus balas apa dibaca saja atau ucapkan sama-sama.
Me:
Iya sama-samaButuh waktu 2 menit Namira untuk memutuskan untuk membalas pesan Arya tetapi Arya hanya membaca pesan Namira
"ih kok nggak ada embel-embel gitu tanyak apa gitu ini nggak cuman diread doang" gerutu Namira dalam hati.
Sejak pesan itu, Namira sudah tidak mendengar kabar Arya dimana dia lanjut sekolah bagaimana kabarnya sekarang Namira tidak tahu dan dia pun tidak menanyakan kabar Arya. Pesan mereka itu menjadi pesan terakhir bagi Namira karena kini ia harus benar-benar melupakan Arya yang sama sekali tidak mencintainya. Cinta Namira kepada Arya bertepuk sebelah tangan dan Namira harus menerima kenyataan itu. Walaupun Namira tidak tahu keadaan Arya sekarang dia sekali-sekali mengstalking media sosial Arya dan nampak memang Arya dan pacarnya kini memang saling mencintai. Namira hanya tersenyum melihat handphonenya dan kini ia memang harus melupakan Arya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Doa dalam Sujud Terakhirku
Non-FictionNamira Aisyah, Nama pemberian orangtuanya yang berharap kelak ia akan dapat membanggakan kedua orangtuanya. Panggil saja Mira. Ini adalah kisah nyata Mira dengan lika-liku kehidupannya. Dimulai saat dia menyukai teman sebangkunya sejak SD "Arya Adit...