( The Fourth Section ) : Accidents

19 1 0
                                    

Entahlah, tidak ada yang tahu kejadian apa yang akan menunggu Alena nanti, tapi yang pasti itu akan mengubah kehidupan normal yang sekarang di milikinya saat ini.

****

Tunggu! Kenapa semua orang-orang berlari? Memangnya ada apa disana? "Kau! Cepat lari dari sana! Bahaya! " siapa? Kenapa harus lari? "Kau tidak dengar? Menyingkir sekarang! " harus kah?

Kikiki... Sekarang giliran mu gadis kecil!

Matilah...
Matilah...
Matilah....

"Tidak... Hah-hah hanya mimpi? Tapi kenapa begitu nyata? "

Pagi harinya di penginapan...

Suasana pagi ini begitu ramai seperti biasa, ada yang sedang berolahraga ringan, bergosip, bahkan yang hanya sekedar bersantai ria.

Tapi beda halnya dengan Alena, entah kenapa rasanya, tubuhnya begitu lelah setelah malam tadi membangunkan semua anak-anak.

Ya tidak sepenuhnya salah Alena, karena tiba-tiba mengalami mimpi buruk, otomati saja semua orang akan terbangun karena begitu ketakutan.

Dan sekarang malah gilirannya yang menjadi bahan gosip anak-anak perempuan di pojokan aula. Tapi dari pada memikirkan itu, fikiran Alena masih tertuju pada mimpi buruk yang malam tadi di alaminya, entah kenapa tapi yang pasti sesuatu yang begitu luar biasa akan terjadi, tidak tahu kapan. "Semoga tidak terjadi... " gumam Alena segera ke ruang makan untuk melaksana kan ritual sakral, yaitu sarapan.

****

"Hey, malam tadi apa kalian mendengar suara jeritan? " tanya seorang gadis sambil mengunyah makanan nya. "Maksudmu yang dini hari tadi? Pffft... Aneh-aneh saja! " timpal gadis yang berada di depan dengan menahan tawanya.

"Ssttt... Orangnya ada di samping kita loh! " kata gadis di samping sambil memelankan suaranya. Lalu para gadis yang tadi membicarakan 'orang' yang tadi malam menoleh ke samping dengan serentak.

Sementara 'Orang' yang di maksud menatap tanpa minat ke arah gadis-gadis di sampingnya seolah mengatakan 'kenapa melihatku seperti itu? '

"Astaga aku lupa! Bukannya dia anak di tim cheerleader? " ucap gadis kepang dua dengan wajah baru mengingat sesuatu. Dan keributan kembali menghampiri meja itu karena baru menyadari satu hal.

Tapi, tanpa mereka sadari, Alena yang sedari tadi berdiam diri kembali menatap sekelompok gadis-gadis didepannya ini dengan tatapan penuh tanya.

****

"Baik! Semuanya sudah berkumpul? Tidak ada yang berada di kamar kan? " tanya Mrs. Klara sambil memeriksa daftar nama dengan seksama

"Semuanya sudah di lapangan! Mrs. " seru seorang pria yang entah kenapa tiba-tiba sudah berada di belakang para murid.

"Oke, dari sini kalian akan di bagi menjadi dua kelompok, masing-masing dari kalian harus bekerja sama. Dan tidak ada pertukaran! Mengerti? " jelas Mrs. Klara lagi dengan nada tegas, lain halnya jika dirinya sedang bergurau.

"Baik, saya akan panggil nama kalian sesuai dengan daftar nama yang tertulis di sini. Aqila, Alvin kalian pasangan pertama silahkan berdiri ditempat yang sudah disediakan. Selanjutnya bla bla" begitu seterusnya Mrs. Klara memanggil satu per satu murid hingga akhirnya sampai di nama terakhir dari daftar itu.

"Alena, Rey. Kalian akan menjadi pasangan terakhir. Dan tugas kalian adalah mencari batu pelangi dan ingat jangan sampai memasuki hutan terlalu dalam! Oke kalau begitu silakan kembali ke kamar masing-masing, dan siapkan barang-barang yang akan kalian gunakan nanti. Pastikan juga makanan dan air untuk penjelajahan ini, oke sekarang bubar! "

 The Magic World (1) :  Adventure In Saving The World'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang