( The Fifth Section) : Foreign World

14 1 0
                                    

Happy reading :)))*

****
Chapter sebelumnya...

"Terkabulkan! "
"Siapa? "
"Imajinasi, ilusi, sihir, dan takdir."
Dan setelah itu kegelapan merasuki penglihatanku...

******

"Hey! Apa kau tadi lihat? "
"Memang apa yang dilihat? "

Tiba-tiba seorang dari arah hutan berhenti di depan kedua orang yang tadi membicarakan tentang sesuatu tersebut dengan wajah pucat serta nafas yang terlihat putus-putus.

"Kau kenapa? Vin? " kata salah satu seorang gadis yang ternyata Elf muda.

"D-Dihut-hutan! " ucap pemuda terlihat panik sampai-sampai dirinya kesusahan mengeluarkan suaranya.

"Apa? Jangan bilang bahwa kau mencuri bunga poppy lagi? " tebak pemuda lain yang sedari tadi bingung dengan sifat pemuda didepannya,

"Bukan! " bantah pemuda tadi saat kedua orang didepannya malah menatapnya curiga. Gadis yang sedari tadi diam sambil mendengarkan perdebatan kedua pemuda didepannya segera menengahi debat tersebut, takutnya malah terjadi keributan.

"Lalu? Kalau bukan karena itu kenapa kau terlihat begitu panik saat menghampiri kami? Dan sedang apa kau tadi dihutan? " tanya gadis Elf itu berusaha tetap netral.

"Kalian tidak lihat cahaya tadi? Asalnya dari hutan! " ungkap pemuda itu hampir memekik jika tidak di tahan oleh sihir pemuda di sampingnya.

"Apa yang kau lihat? " tanya pemuda itu yang terlihat tertarik dengan cerita pemuda di depannya ini.

"Hah? Sebentar, " ucap pemuda itu lagi dan berbalik kebelakang mengingat kembali apa yang baru saja ia lihat.

Pemuda itu berbalik lagi menatap kedua orang didepannya, menghembuskan nafas sebentar guna menetralkan detak jantungnya yang mulai tidak normal lagi.

"Gadis... "

"Gadis???? "

"Gadis... "

"Astaga Alvin! Jangan berbelit-belit cepat katakan saja! " bentak pemuda di depannya yang geram dengan sikap pemuda yang ternyata bernama Alvin.

"B-baik-baik. " ucap Alvin berusaha menahan kegelisahannya yang sedari tadi ia sembunyikan dari kedua orang didepannya.

"Manusia. " kata Alvin begitu kecil hampir seperti bisikan jika kalian berlalu, berbeda dengan reaksi kedua orang yang sekarang tengah memucat.

"K-kau jangan bercanda disaat seperti ini! Tidak lucu tahu! " bentak gadis disamping dengan tawa hambar.

"Y-ya mana mungkin mereka dapat menemukan kita disini! Mustahil tahu! " bela Pemuda disebelah kiri yang berusaha berpikir dengan logika.

"Ini serius! " ucap Alvin hampir menjerit saat kedua temannya tidak percaya.

Kedua temannya hanya saling bertatapan lalu dengan yakin mengangguk seolah merencanakan sesuatu.

"Baik, kalau begitu bisa kau tunjukan pada kami tempat dimana kau menemukan 'manusia ' yang kau maksud. " tawar pemuda di samping sementara gadis di sebelah kanan mengangguk setuju setelah berdebat dengan pikiran mustahil mereka.

Alvin berpikir sebentar lalu mengangguk setuju, setelah itu bergegaslah mereka bertiga menuju tempat dimana Alvin bertemu dengan manusia itu.

Sementara di tempat lain...

"Ugh... " gumam gadis itu sambil menyentuh kepalanya
"Oh, kau sudah bangun? " tanya seorang saat melihat gadis yang di tolongnya sudah bangun.
"Siapa? " tanya gadis itu setengah sadar karena pening yang masih betah diam di kepalanya.
"Istirahatlah, nanti akan aku bangunkan untuk makan malam. " kata suara itu dengan tenang,

 The Magic World (1) :  Adventure In Saving The World'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang