9

381 24 0
                                    

UDAH SEBULAN Duke pulang dari rumah sakit. Kalo ngelihat keadaan dia sekarang, pasti nggak akan percaya deh kalau dia pernah ngalamin kecelakaan yang mengerikan. Wajahnya sama sekali nggak berubah, bahkan goresan-goresan itupun hilang sama sekali. Yaa. . . Dia emang ditakdirin untuk selalu jadi yang paling cakep!
Bokap juga udah beli mobil baru. Mobil Bokap yang dibawa Bambam dulu keadaanya tak terlukiskan.

Hebat banget dengan keadaan mobil yang kayak gitu Bambam masih bisa selamat, bahkan nggak ninggalin luka sedikitpun. God love him!
Dan mobil yang gue kasih paku juga udah diganti bannya. Tapi nggak ada yang berubah, gue tetep aja harus berbagi mobil sama Bambam. Dan gue sih. . . Asik-asik aja! Sekarang dia manis banget. Yaa. . . Kalo dari dulu kita saling memahami, pasti kita juga akan kayak gini. O ya, satu lagi. . . Gue udah cerita semua sama Nyokap dan Bokap. Itu tuh. . . Tentang kejadian di pesta Junhoe, juga soal terakhir gue dihukum Pak Leehyuk.

Dan. . . Bokap juga asik-asik aja tuh. Ternyata nggak seburuk yang Bokap bilang dulu. Katanya kan kalo gue ketahuan boong, hukumannya
bisa lebih berat. Ternyata gue malah nggak dihukum tuh. Ya. . . Mungkin karena gue nyeritain semua itu di saat yang amat sangat tepat. Waktu Bambam baru pulang dari rumah sakit. . . Hehe..

Hari ini bagian Bambam yang bawa mobil. Tapi sebenarnya bagi gue sama aja. Soalnya sekarang
dia selalu nganterin gue ke sekolah kalo giliran dia yang bawa mobil.
******

"Lisa. . . Lo mau pulang sekarang?"

"Hmm!"

"Enak ya punya temen di rumah. Nggak kayak gue, sendirian terus di rumah! Hmmm. . . Gue jadi pengen punya Saudara juga Dan pengennya adek yang secakep Bambam!"

"Huu . . . Maunya!"

"Mm. . . Lo bener-bener mau pulang sekarang? Kan masih siang! Gimana kalo kita jalan-jalan dulu?"

"Nggak ah. . . Gue nggak akan ke mana-mana. Lo tau nggak Rosè . . Hari ini tuh ulang tahunnya
Bambam!"

"Oh gitu?!"

"Hm hm!"

"Lah berarti hari ini lo Ulang tahun juga dong" pekik Rosè

"Ehh iya yah.."

"Entar malem ada pesta hebat dong, Lis.? "

"Nggak. . . Kita jarang kok bikin pesta gede-gedean. Kita cuma makan-makan di rumah aja sama Nyokap Bokap. . . "

"Oh. . . Gitu?"

"Eh lo dateng aja!"

"Pengennya sih gitu. . . Tapi Bokap Nyokap mau ngajak ke tempat nenek gue. . . "

"Yah. . . "
Gue jalan keluar sama Rosè dan nunggu taksi di depan sekolah.

"Mm. . . Lisa. . Akhir-akhir ini kok gue jarang ngelihat Jungya?"
Hmmh. . . Jung, Iya sih udah lama banget gue nggak ketemu sama dia. Dia juga nggak ngelatih basket lagi. Kelasnya juga lumayan jauh sih dari kelas gue.

"Gue juga udah lama nggak ngelihat dia. Hmmhh. . . Ya Gue harus bisa ngelupain dia, Rosè! Lo inget kan terakhir gue ketemu sama dia?"

"Hmm. . . "

"Dia ngomong sesuatu yang nyakitin dan Seharusnya dari dulu gue sadar kalau gue emang nggak akan bisa ngedapetin dia. . . "
Rosè natap gue dan ngehela nafas. Dia ngangguk ngasih gue semangat. Gue hanya tersenyum menatapnya.

"Thanks ya!"
Dia kembali ngangguk.

"Hei. . . Tuh taksi. . . Lo duluan deh sono! Lo harus nyiapin pesta buat adek lo kan eh maksud gw buat lo juga?"

"Yo'i!"
Gue ngelambaiin tangan dan masuk ke dalam taksi.

"Gue duluan yaaa?"

"Yup!"
******

Secret LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang